Ranjau Cinta |35| |The Honesty|

13.1K 868 39
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Lift berdenting.

Olivia menarik tangannya dari genggaman Gabriel sebelum melangkah ke lift, diikuti Gabriel yang tampak sedikit bingung dan Mario yang melenggang santai.

Saat Gabriel hendak menggenggam tangannya, Olivia melipat tangannya di depan dada. Perilaku Olivia itu mengundang tatapan bingung Gabriel dan senyum kecil Mario.

"Are you okay?" tanya Gabriel sembari menatap Olivia dengan lembut.

Mata hazel Olivia menatap Gabriel dengan tajam. "No." Lalu ia menatap Mario. "Jadi kalian bekerja sama?" tanya Olivia tanpa takut karena kebetulan hanya mereka bertiga yang berada di dalam lift.

Mario mengangguk. "Semacam itu."

Olivia kembali menatap ke depan lantas menghela napas. "Hanya aku yang tidak tahu apa-apa di sini."

Bersamaan dengan ucapan sarkas Olivia, lift berdenting lalu terbuka beberapa detik kemudian.

Tanpa menunggu dua pria di kanan kirinya, Olivia melangkah keluar. Tangannya terangkat hendak memakai kacamata hitamnya. Namun urung karena sebuah suara yang mendahuluinya.

"Ms. Veenhuis!"

Rita berlari mendekat. Hanya dalam berapa detik, Rita sudah mendekap Olivia erat yang bahkan membuat Olivia melangkah mundur dua langkah. Dengan sigap, Gabriel menahan pinggang Olivia.

"Ah, Rita." Olivia tersenyum tipis kemudian membalas pelukan sekretarisnya.

Setelah merasa cukup puas memeluk atasannya, Rita mengurai pelukannya. "Bagaimana kabar Anda, Miss?"

Olivia sedikit merentangkan tangannya, menunjukkan keadaan dirinya. "Good."

"Kapan Anda kembali bekerja, Miss?" Rita menatap Olivia sedih.

Masih dengan senyum tipis di wajahnya, Olivia menggeleng pelan. "I don't know."

Seketika, Gabriel dan Mario menatap Olivia tidak percaya. Berita tentang Olivia sudah menghilang. Secara perlahan, berita itu akan semakin jarang dibicarakan. Tapi, kenapa Olivia berbicara seperti itu?

"Jangan berbicara begitu, Miss. Gosip seperti itu akan berangsur-angsur meng—"

"Itu bukan gosip," sela Olivia lembut, namun tegas.

Mata Gabriel dan Mario melebar.

Rita melotot. "Maksud Anda, Anda—"

Olivia mengangguk tegas. "Berita itu benar. Aku sudah punya anak. Rafael Spencer adalah anakku. Anak kandung."

"Apa? Bagaimana bisa?" celetuk Rita sembarangan. Wanita itu masih terlihat tidak percaya.

"Anda sudah memiliki anak tapi belum menikah—" Menyadari kelancangan mulutnya, Rita menepuk pelan mulutnya.

Rita meringis. "Maaf, Miss. Saya tidak bermaksud."

Olivia menggeleng. "Tidak masalah."

Tanpa diduga, Rita menggenggam kedua tangan Olivia. "Jangan bilang, kisah Anda seperti di novel atau di drama, Miss. Ayah anak Anda tidak mau menerima Rafael atau tidak mau bertanggung jawab. Atau—"

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang