Ranjau Cinta |Extra Part 1| |The Dealing|

18.5K 734 41
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Jari lentik berkuku sedikit itu menggetuk-ngetuk wastafel putih di depannya. Mata hazelnya menatap ke cermin dengan gugup. Sesekali, wanita yang memakai bathrobe tersebut menggigit bibirnya pinknya.

Ia, Olivia Veenhuis masih belum berani keluar dari kamar mandi. Setelah mengadakan pesta pernikahan, Gabriel dan dirinya langsung ke Pulau Maldives ini untuk bulan madu tentu saja. Tetapi tujuan itulah yang membuat jantung Olivia berdetak tak karuan saat ini.

Olivia menyugar rambutnya yang setengah basah. "Keluar sekarang?"

Ketukan jari Olivia semakin cepat. "Olivia Lynette Veenhuis, sejak kapan kamu menjadi pengecut?"

Mata Olivia terpejam. Jarinya berhenti mengetuk. Ia mengangguk untuk menyakinkan dirinya sendiri. Malam pertama ini akan terjadi cepat atau lambat. Terlebih, Gabriel pasti menahan diri sejak dulu.

Sekali lagi, Olivia mengangguk. Ia membuka mata dan menatap heran pantulan dirinya di cermin. "Tepat sekali, untuk apa kamu gugup, Olivia?"

Olivia berbalik, memandang pintu. "Gabriel harus mandi juga, Olivia. Kamu masih memiliki waktu untuk menenangkan dirimu."

Olivia menarik napas lantas melangkah cepat. Ia membuka pintu dengan sekali sentakan, dan matanya langsung melebar begitu bertabrakan dengan mata biru Gabriel.

Gabriel tersenyum lembut. "Aku baru saja mau memanggilmu."

Dengan kikuk, Olivia menunjuk kamar mandi di belakangnya. "Kamu mau mandi?"

"I'm done, Miene Liebe." Gabriel sambil melirik bathrobe yang ia pakai sekilas. "Ada kamar mandi lain di kamar ini."

Olivia berkedip beberapa kali. Sepertinya dirinya terlalu gugup sampai melupakan keberadan kamar mandi di tipe kamar terbaik ini.

Olivia berdeham pelan dan menutup pintu kamar mandi. Lalu ia kembali bertatapan dengan mata biru Gabriel yang menyelamkan.

"Oh, pemandangannya pasti bagus," ucap Olivia sembari melangkah menuju kaca sebesar dinding yang menjadi salah satu sisi kamar mereka. Sontak Olivia dimanjakan dengan pemandangan pulau Maldives yang indah.

Gabriel tetap tersenyum. Tanpa mengalihkan tatapannya dari Olivia, ia berjalan menghampiri istrinya tersebut. Lalu ia melingkarkan tangannya di pinggang Olivia. "Apa kamu takut?" tanyanya ketika merasakan Olivia yang tersentak.

Gabriel menempelkan rahangnya dengan puncak kepala Olivia. "Apa kejadian dulu membuatmu trauma? Kamu takut melakukannya lagi?"

Olivia menghela napas. "Bukan, aku bukan trauma. Aku juga bukan takut." Ia menarik tangan Gabriel dan meletakkannya di mana jantungnya yang berdetak tak karuan berada. "Tapi aku sangat gugup."

Olivia menurunkan tangan Gabriel ke posisi semula. Ia menelan salivanya. "Kita melakukannya delapan tahun lalu. Siapa yang tidak gugup?"

Dengan sekali sentakan, Gabriel membalik tubuh Olivia namun tetap memeluk pinggang wanita itu. Bibirnya menyunggingkan senyuman menenangkan, sedangkan satu tangannya membimbing tangan Olivia ke dada kirinya.

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang