Ranjau Cinta |25| |The Laughing|

17.1K 1.1K 21
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Olivia tidak salah apa-apa, Ma'am. Dia tidak menjebak saya," ucap Gabriel tegas, memecah keheningan setelah beberapa menit ia dan Rachel duduk berhadapan di taman belakang rumah Olivia. Sebelum ini, ia dan Olivia juga sudah menidurkan Rafael lalu Gabriel berinisiatif meluruskan semuanya pada Rachel sebelum kembali ke Thuis Hotel.

Sebenarnya, Gabriel dan keluarganya bisa menyewa bahkan membeli vila di Bali. Tapi, Gabriel dapat bertemu lebih sering dengan Olivia jika menginap di Thuis Hotel.

Kedua alis Rachel terangkat. "Kenapa saya harus percaya?"

Sudut bibir Gabriel sedikit terangkat. "Seharusnya Anda tahu sifat anak Anda, Ma'am."

"Lalu apa yang terjadi kalau Olivia tidak menjebakmu?" Mata Rachel membulat sekaligus melemparkan tatapan tajam. "Jangan bilang kamu yang menjebak anak saya?"

Mata biru Gabriel menatap lurus Rachel. "Lebih tepatnya, saya dan Olivia yang dijebak, Ma'am. Ini bukan bentuk pembelaan diri saya sendiri ataupun Olivia. Tapi, memang seperti itu adanya. Ada pihak yang mencampurkan sesuatu ke makanan kami malam itu."

"Siapa pihak itu?" Rachel mencondongkan tubuhnya. "Jangan bilang kalian tidak tahu?"

"Pihak itu adalah pihak yang ingin menyingkirkan saya, Ma'am. Jadi, ini semua salah saya. Jangan salahkan Olivia."

Gabriel terus memandang Rachel tanpa takut. "Tidak hanya itu, pergi dan tidak pernah mencari Olivia juga kesalahan saya, Ma'am. Dia sudah melewati banyak hal tujuh tahun ini sendirian. Jadi, kalau Anda ingin marah, lampiaskan kepada saya. Jangan putri Anda."

Beberapa menit kemudian, Gabriel langsung tersenyum lembut begitu mendapati Olivia yang mondar-mandir di dalam rumah.

Satu tangan Gabriel terulur menahan pergelangan tangan Olivia. Sedangkan tangannya yang lain mengusap rahang wanita yang sedang menggigit bibir dalamnya itu. "Hentikan kebiasaanmu yang suka menggigit bibir ini, Olivia."

Olivia menatap Gabriel dan Rachel yang masih di taman belakang bergantian. "Bagaimana pembicaraan kalian?" tanyanya cemas.

"Good," sahut Gabriel sangat lembut sehingga hanya Olivia yang bisa mendengarnya.

Olivia menangkup pipi Gabriel. "Kamu tidak ditampar, kan?"

Gabriel menggeleng. "Mamamu baik sepertimu, Olivia."

Bibir Olivia mengerucut. "Kamu lebih baik. Lihat, nada bicaramu jauh lebih lembut daripada diriku."

"Tidak masalah. Itu namanya saling melengkapi. Dan yang terpenting, hatimu baik. That's enough."

Mata Olivia menyipit. Senyum miring muncul di wajahnya. "Hati baik yang mencintai semua orang, bagaimana?"

Mata Gabriel spontan melebar. "Apa?! Tidak bisa. Kamu tidak boleh mencintai semua orang, terlebih Leonardo Kangean. Tidak!"

Olivia tertawa hingga giginya yang tertata rapi terlihat.

Senyum Gabriel melebar, tatapannya melembut. "Akhirnya aku melihat tawa ini lagi," ucapnya sembari menatap lekat Olivia.

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang