Ranjau Cinta |08| |The Fact|

18.5K 1.3K 42
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

"Rafael sudah makan siang?" tanya Olivia kepada sang penelepon, Rafael Spencer, putranya. Mata hitam Olivia sesekali mengawasi angka di lift yang terus berubah.

"Sudah, Mom. Mommy juga sudah, kan?"

Senyum terukir di bibir Olivia mendengar suara penuh penekanan Rafael. Sungguh, anaknya itu sangat romantis dan manis. "Sudah, Son."

Ting!

Olivia mengernyit ketika lift berdenting sebelum ia sampai di lantai tujuannya. Mau tidak mau, ia harus menyudahi teleponnya dengan Rafael untuk menghindari kecurigaan. "Maaf, El. Mommy harus menutup teleponnya dulu. Love you."

"Love you, Mom. Semangat!"

Olivia tersenyum dan menutup panggilan tersebut. Bersamaan itu, pintu lift terbuka dan mata Olivia beralih menatap ke depan. Seketika, mata hitamnya bertemu dengan mata biru Gabriel.

Senyum Olivia menghilang. Ia tidak berkedip. Pasalnya, sudah hampir satu minggu ia berhasil menghindari Gabriel. Olivia tidak menyangka ia harus kembali menghadapi Gabriel, bahkan dalam keadaan berdua di dalam lift seperti ini.

Gabriel melangkah ke lift, sedangkan Olivia berusaha mengatur ekspresinya agar terlihat normal.

Jantung Olivia berdetak kencang ketika Gabriel berdiri tepat di sebelahnya sehingga aroma pria itu bertemu dengan indra penciumannya.

Gabriel tersenyum kecut. "Kamu menghindariku, Olivia. Semua yang berkaitan denganku diurus oleh Mr. Kangean secara langsung."

Olivia meneguk salivanya untuk membasahi tenggorakannya yang mulai kering. "Kamu adalah orang penting, Gabriel. Tidak heran kalau Leo yang menanganimu secara langsung."

Gabriel tersenyum tidak suka. "Sepertinya kamu cukup akrab dengan atasanmu hingga selalu memanggilnya dengan nama depan."

Olivia terdiam, memilih tidak menjawab.

Mata biru Gabriel mulai menatap Olivia. "Banyak desas-desus tentang kalian juga," ucapnya dengan nada tidak suka yang kental.

Olivia tetap bungkam namun berbagai pertanyaan berkecamuk di kepalanya. Kenapa Gabriel terdengar tidak suka? Apa dia cemburu? Tidak mungkin!

Gabriel memutar tubuhnya menghadap Olivia. "Jadi kamu menghindariku atau tidak?"

Olivia menggeleng sambil menatap lurus ke depan dengan percaya diri. "Tidak. Aku memang tidak memiliki urusan denganmu."

Gabriel mengangguk. Kalau begitu, aku yang menciptakan urusan denganmu. "Baiklah, kalau begitu setelah ini temani aku melihat lokasi syuting." Selain pemotretan, Gabriel akan melakukan syuting di Bali untuk sebuah video klip.

Mata hazel Olivia beralih menatap Gabriel sembari berdiri menghadap pria itu. "Tidak bisa, Gabriel."

"Kenapa?" Satu langkah, Gabriel maju mendekati Olivia.

Sambil menatap Gabriel tanpa takut, Olivia terus melangkah mundur setiap Gabriel mendekat. "Aku tidak suka berdekatan dengan pria yang memiliki kekasih. Dulu kita hanya idola dan fans, tapi sekarang aku bukan fansmu lagi. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berdekatan."

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang