Ranjau Cinta |38| |The Introduce|

11.8K 917 59
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Bentley biru memasuki pekarangan sebuah sekolah terkenal di Amerika.

Begitu mobil Gabriel tersebut terparkir, Olivia melirik sang pengemudi yang memakai kacamata hitam. "Kamu yakin mau turun, Gabriel?"

Sembari melepas seatbeltnya, Gabriel menoleh dengan senyuman di wajahnya. "Tentu saja. Aku mau mengantar anakku ke sekolah. Apalagi ini hari pertamanya masuk sekolah."

Kepala Gabriel bergerak menoleh ke belakang. "Bukan begitu, El?"

Sebuah senyum menenangkan tersungging di bibir Rafael. "Sebenarnya tidak usah juga tidak masalah, Dad. Meskipun biasanya aku homeschooling, tapi aku tidak selalu bersama mommy."

Beruntung Rafael lancar berbahasa Inggris, selain bahasa Indonesia. Waktu yang bersamaan dengan kenaikan ke elementary school juga mempermudah Rafael Wagner untuk segera masuk sekolah setelah tidak sampai setengah bulan berada di Amerika.

Olivia menggulum senyum. "Tuh, dengarkan anak kamu."

Gabriel menggeleng. "Ayo turun," ucapnya sebelum membuka pintu mobilnya.

Senyum Olivia luntur. "Gabriel! Nanti jadi ada jumpa fans dadakan, Gabriel! Gabriel!!"

Begitu Gabriel mengiring Rafael turun, mata Olivia terpejam. Ia menepuk dahinya. Gabriel adalah model nomor satu di dunia, ditambah statusnya sebagai pengusaha beberapa tahun terakhir ini. Jadi, pasti banyak yang mengenal ayah dari anaknya itu. Bahkan, entah ada berapa foto Gabriel yang Olivia dapati sepanjang jalan dari mansion Gabriel Wagner.

Ya, mansion Gabriel. Olivia dan Rafael tinggal di mansion pribadi Gabriel, tentu saja setelah perdebatan ringan. Pria itu memiliki seribu satu alasan, yang ingin menjaga lah, ingin bersama Rafael, dan lain sebagainya. Tetapi, Olivia meminta kamar terpisah sebagai syarat setelah mau tidak mau setuju tinggal di mansion Gabriel.

Begitu terdengar suara pintu dibuka tepat di sebelahnya, Olivia memekik dan membuka matanya. Matanya melebar mendapati Gabriel yang membuka pintu untuknya sambil menggandeng Rafael dengan tangan lain.

Gabriel menggenggam tangan Olivia. "Come on, Olivia," ucapnya sambil tetap tersenyum sekaligus menarik Olivia keluar.

"Aku pikir kacamata hitam tidak cukup menyembunyikan identitasmu, Gabriel," bisik Olivia sembari melangkah di sebelah Gabriel.

Gabriel tersenyum manis. "Aku memang tidak berniat menyembunyikan identitasku."

Mata Olivia melebar. "Aku mau gandeng Rafael." Olivia menarik tangannya dari genggaman Gabriel lantas menggandeng tangan Rafael yang bebas sehingga putranya itu berada di antaranya dan Gabriel.

"Aku sudah besar, Mom, Dad." Rafael menatap kedua tangannya yang digandeng.

Masih dengan senyum hangat di wajahnya, Gabriel menatap Rafael. "Tidak masalah. Masih ada anak lain yang digandeng, Rafael. Setidaknya, biarkan saja hari ini. Okay?"

Rafael menggangguk.

Olivia mengusap puncak kepala Rafael sekilas. Tidak lama setelah itu, saat berada di bagian sekolah yang lebih ramai, Olivia meringis. Hari pertama masuk ke elementary school, artinya masih banyak orang tua yang mengantar putra-putrinya. Artinya pula, semakin besar peluang Gabriel untuk dikenali. Apalagi, tidak sedikit orang tua yang tampak masih cukup muda.

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang