Ranjau Cinta |32| |The Online Meeting|

11.8K 997 41
                                    

Hai readers!

I'm back!

Don't forget to vote, comment, and share ya!

Happy reading!

Thank you!

***

Gabriel meletakkan alat makannya lalu melirik Stefan yang duduk di sebelah kirinya. "Bagaimana?" tanyanya karena semua orang hampir menyelesaikan acara makan mereka, kecuali Rafael.

Stefan menyodorkan sebuah iPad. "Sudah menyebar, Sir. Tapi, tidak banyak berita tentang Anda dan Ms. Veenhuis saat di Thuis hotel tadi pagi."

Gabriel menerima iPad itu lalu mengotak-atiknya. Ia menghela napas melihat berita tentang Olivia yang sudah memiliki anak sudah tersebar ke mana-mana. Terlebih, akhir-akhir ini Olivia semakin terkenal karena masuk majalah Forbes.

Manajer Umum Thuis Hotel Sudah Memiliki Anak.

Olivia Lynette Veenhuis ternyata Sudah Memiliki Anak.

Olivia Veenhuis dibawa Pergi oleh Seorang Pria. Ayah Sang Putra?

Gabriel Wagner, Pria yang Membawa Pergi Olivia

Gabriel menghela napas. Ia mengunci iPad itu lantas meletakkannya. Mata birunya menatap sendu Olivia yang tampak menyibukkan diri dengan Rafael.

Sembari menatap lurus ke depan, tampak menerawang, Leo mengernyit. "Dari siapa reporter mengetahui berita itu? Hanya ada kita dan keluarga kita yang mengetahui ini," gumamnya.

Mario menatap Olivia lembut. "Apa ada orang yang kamu pikirkan sebagai penyebar rahasiamu, Olivia?"

Olivia tidak menjawab. Ia hanya membalas tatapan Mario sejenak.

"Apa kamu memiliki musuh?" lanjut Mario.

Leo berdecak, mengambil alih peran untuk menjawab pertanyaan Mario. "Yang benar saja, Mario. Olivia terlalu baik untuk memiliki musuh. Selama ini hidupnya hanya ada bekerja dan Rafael," ucapnya dengan nada tidak percaya.

Leo melirik Gabriel dengan jengah. "Dan ya, sekarang ada Gabriel."

Sontak, Gabriel tidak bisa menahan senyuman tipisnya, sementara mata birunya menatap Olivia penuh arti.

Mario menangkupkan tangannya. "Tapi, Olivia sangat cakap bekerja. Itu bisa mengundang musuh, kalau kamu lupa, Leo."

Satu alis Leo terangkat. "Yang benar menimbulkan keirian lalu musuh, Mario."

Mario menghela napas lelah. "Sama saja, Leo."

Melihat Olivia yang tampak kepikiran, Gabriel menggenggam tangan Olivia yang berada di bawah meja. "Apa kamu sudah menelepon keluargamu, Olivia?" tanyanya lembut. Karena tadi pagi, ponsel Olivia dimatikan akibat telepon dari berbagai pihak yang tidak ada hentinya.

Sembari membalas genggaman Gabriel, Olivia memaksakan sebuah senyuman tipis. Lalu ia mengangguk.

Setelah itu, tanpa melepaskan tangan Gabriel, Olivia menatap tiga pria di hadapannya. Stefan, Leo, dan Mario. "Ini sudah malam, kalian pulang lah. Terima kasih," ucapnya pelan, terlihat banyak pikiran.

Leo melepas jasnya. "Aku ikut tinggal di sini, Olivia," ucapnya tidak mau dibantah.

Olivia menggeleng tegas. Terlukis ekspresi serius di wajahnya. "Aku tidak ada di hotel. Jangan sampai kamu tidak ada di sana juga, Singa."

Ranjau Cinta (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang