FDC_16

83 35 43
                                    

•|| Happy Reading ||•

Sedang  berada di fase,
bahagia se bahagia bahagianya,
senang se senang senangnya,dan
tenang se tenang tenangnya.
~•Freedeca Agnesia A.•~

Kini semua yang ada di ruang rawat Eca sudah pulang kembali ke perkemahan,kecuali Rendra.Ya,dia sudah izin pada Genta untuk pulang sendiri.

Memang perkemahan ini 2 jam lagi sudah bubar,mereka semua akan kembali ke Jakarta sore nanti.

"Kak Rendra gak ikut pulang ke Jakarta?"tanya Eca.

"Nggak gue mau jagain lo,dan pulang bareng sama lo.Gak bawa mobil kan bang Iky?"Rendra yang sedang mengupas kulit apel langsung menyahut,tapi matanya masih tertuju pada apel di tangan nya.

"Bawa kok.Kalo lo mau bareng sama Eca juga ngga papa,asal di pulangin jangan di bawa kabur."ucap Iky terkekeh pelan,dia tau kalau cowok di depan nya ini  suka pada Adik sepupunya.

"Tapi bener Abang bawa mobil?"tanya Eca menyelidik,matanya menajam ke arah Iky.

"Bener sayang"Iky yang melihat mata Eca bukan nya terlihat menakutkan tapi terlihat lucu di matanya.

Tangan kanan nya mencubit hidung Eca pelan.

"Ihh abangg sakit tau!"

Sedangkan Rendra yang melihat interaksi kedua manusia beda gender di depan nya merasa panas sendiri.Entah karena apa itu,mungkin karena AC nya mati atau....Ya gataulah!

"Sekarang Abang mau kabarin Papa kamu ya,kalo kamu udah sembuh dan sebentar lagi pulang."ucap Iky,tangan nya mengambil ponsel di sakunya bersiap menelepon Edgar.

Tapi sebelum memencet nomor telepon nya.Tangan Eca sudah menahan nya.

"Jangan kasih tau apa-apa sama papa."pinta Eca dengan wajah datar.

"Tapi kenapa Ca? Mereka berhak tau apa yang terjadi sama kamu"ucap Iky.

"Eca mohon jangan kasih tau mereka bang.Plisss...."ucap Eca memohon,kedua tangan nya terkatup menjadi satu di depan dada.

"Ya udah Abang gak akan kasih tau mereka.Tapi kalo mama kamu yang tanya,Abang gak bisa bohong lagi."ucap Iky lembut,dibalas anggukan semangat dari Eca.

"Thanks Bang"ujar Eca memeluk Iky.

"You are Welcome"ucap Iky membalas pelukan Eca.

"Ekhem"Deheman Rendra menyadarkan kedua manusia yang asik dengan dunia nya sendiri.

"Ganggu aja lo!"sinis Iky.

"Yee lo kalo mau pelukan jangan di depan gue dong!"ucap Rendra kesal.Gimana gak ngerasa kesal?dirinya sudah seperti patung Pancoran cuma jadi pajangan.

Cklek.

Pintu ruangan terbuka munculah sosok dokter cowo yaitu dr.Yogi yang memeriksa keadaan Eca.

Dr.Yogi  berjalan menuju brankar dimana Eca sedang duduk bersandar, mengeluarkan stetoskop dan menempelkan nya di bawah leher Eca.

"Gimana dok,apa Eca bisa pulang sekarang?"tanya Iky.

"Alhamdulillah keadaan nya sudah sangat baik,jadi bisa ppulang.Tapi tiap hari perban nya harus di ganti dengan yang baru yah." Jelas dr.Yogi di angguki oleh ketiga nya.

"Kalau begitu saya permisi."ucap dr.Yogi melangkah menuju pintu keluar ruangan di ikuti 1 suster di belakang nya.

"Terimakasih"ucap Iky.

FREEDECA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang