FDC_05

168 151 32
                                    

•|| Happy Reading ||•

Hari minggu ini Eca sedang dirumah, bersama ibu nya. Ayahnya masih sibuk dengan kerjaan,hanya ibu nya yang menyempatkan waktu luang agar bisa menemani anaknya.

"Ibu hari ini gak berangkat kerja? " tanya eca mendudukan badan nya pada sofa samping ibunya yang sedang menonton TV.

"Nggak sayang, di cafe udah di urus sama mbak Anis." Balas Frea.

Frea ini sudah 2 tahun membangun 1 cafe di Jakarta dan 1 toko kue yg ada di Bandung. Kalau toko kue yg di Bandung di urus oleh ponakan nya.

"Mah, eca pengin lihat keadaan kakak"lirih eca tapi masih bisa di dengar oleh Frea.

" Yaudah kalau kamu mau,kita ke RS sekarang tapi jangan sampai ketauan papah ya"kata Frea,dibalas anggukan dari Eca.

Setelah 20 menit menempuh perjalanan, mereka sudah sampai dan berjalan menuju ruangan kakak nya berada.

Cklek.
Ruangan terbuka menampakan seorang gadis tengah berbaring dengan bantuan alat-alat medis yg melekat di tubuhnya.

Eca melangkah mendekati brankar twins nya dan mendudukan dirinya di kursi sebelah kakak nya yang terbaring lemah tak berdaya.Dia mengambil tangan nya dan menggenggam nya erat.

"Kak, eca kangen sama kaka. Kapan bangun kak? Eca minta maaf gara gara eca kaka jadi begini, seharusnya aku yang kecelakaan bukan kaka. " Tak terasa air matanya sudah turun, segera ia menghapus air matanya agar mama nya tak melihat.

Tapi dugaan nya salah. Mama nya sedari tadi melihat dari jendela ruangan anak nya.

"Eca, kamu jangan selalu menyalahkan diri kamu sendiri,ini kecelakaan bukan di sengaja. " ucap Frea.memeluk anaknya. Eca yang berada dalam pelukan mama nya hanya diam dan memikirkan kejadian 1 tahun lalu.

Flashback On

1 tahun yang lalu.

Hari ini keluarga Edgar sedang berkumpul di taman halaman rumah sedangkan twins sedang bermain basket. Memang rumah nya terdapat lapangan basket tapi tidak terlalu luas.

"Kaka, tangkap ini" Ujar eca mengoper bola ke ica. Freedica Agnesia Adair,twins nya.

Tapi bola yang di lempar eca salah sasaran dan memantul ke arah jalan. Ica yang melihat bola nya tidak ke arah nya langsung berlari mengejar bola nya.

Ketika sudah sampai di pinggir jalan ica mengatur nafasnya karna lelah berlari, matanya melihat ke kanan ke kiri memastikan bahwa tidak ada kendaraan melaju.

"Hati hati ya kak. " Kata eca.

Setelah memastikan tak ada kendaraan, kaki nya melangkah ke tengah jalan raya untuk mengambil bola.

Ketika mengambil bola, dari arah kiri ada truk yang melaju ke arah nya.Tapi ica tidak menyadari ada truk yang akan menabraknya.

"KAKAK AWAS!!"

BRAKK

Tubuh Ica terpental jauh dan banyak darah di area tubuh nya. Ica masih sempat mendengar teriakan adik nya tapi setelah itu semua menjadi buram dan dia tak sadarkan diri.

"KAKAKK!!! " Teriak eca dan berlari ke arah ica yang terkapar lemah di atas jalan raya.

Edgar dan Frea yang mendengar anak nya berteriak langsung menghampirinya. Setelah menemukan kedua anaknya, mereka mematung melihat tubuh anak pertamanya yang di penuhi darah.

FREEDECA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang