•|| Happy Reading ||•
EcaPOV
Kini Hutan mulai gelap gulita.Aku sudah berjalan lumayan jauh dari tempat semula aku berdiri.Tapi tidak ada tanda-tanda jalan keluar atau terlihat cahaya penerangan.Aku mulai takut karena dari dulu sangat phobia kegelapan.Ketika aku ingin mengirim pesan ke Gea,sinyal di sini tidak ada sama sekali.
"Yahh,kenapa gak ada sinyal sih."ucapku pelan.Mataku mengelilingi sisi hutan dan yang ku temukan hanyalah semak semak dan gelap.
Aku terus berjalan sampai akhirnya terjatuh karena tersandung batu, seperti nya kaki ku terkilir.
"Aww sakitt"ucapku sambil meringis.
Aku memutuskan untuk teriak ya walaupun tidak ada guna nya,tapi di coba dulu kali ya.
"TOLONGG!!"
"SIAPAPUN TOLONGG SAYAA!"
"TOLONG!"
Suaraku hampir habis untuk berteriak tapi aku mendengar suara seseorang memanggilku dan aku langsung berteriak sekuat tenaga agar orang itu mendengar nya.
"TOLONGG!!...SIAPAPUN TOlongg!"
Setelah berteriak aku langsung lemas dan duduk di bawah pohon Pinus besar.Aku menangkap suara derap langkah tergesa dari arah depan dan aku merasakan dekapan dari seseorang yang belum ku lihat jelas.
EcaPOV End•••
RendraPOV
Setelah gue masuk ke dalam hutan ini,gue dengar orang teriak tapi kosong,tidak ada siapa siapa.Gue masuk kedalam hutan sudah cukup jauh,ketika gue mau balik nyari Eca di persimpangan kiri mata gue melihat sosok seseorang yang lagi duduk di bawah pohon alhasil gue langsung lari mendekatinya.
Tubuh gue kaku kala melihat Eca yang terduduk lemas,gue langsung berlari dan mendekap nya erat.
RendraPOV EndEca langsung mendongak ke arah orang yang sedang memeluk nya,tapi tidak bisa karena gelap.
"Aku ada di sini adek,jangan takut"ucap Rendra tiba-tiba.
Deg!
Eca yang mendengar kalimat orang ini merasa Dejavu,entah karena apa itu.Kini ingatan nya kembali pada masa kecil nya bersama teman kecil nya.
Flashback On.
Malam hari tepatnya di taman, terdapat seorang anak perempuan berumur 7 tahun yang sedang menangis karena ketakutan.Dirinya tidak ingat dimana tempat ini,karena waktu ia berlari ia tidak memperhatikan jalan dan sampailah di taman ini.
Hari ini adalah jadwal dirinya mengaji di tempat kursus anak-anak.Jadwal berangkat dari rumah itu jam 5 sore sampai jam 7 sore.
Ketika dia mau pulang,papa nya belum menjemput dirinya.Akhirnya gadis kecil itu memberanikan diri berjalan sendiri di tengah nya malam yang dingin ini.
Jalanan sangat sepi sampai akhirnya ada segerombolan orang brandal,ya seperti preman lah yang memperhatikan nya dari tadi.
Gadis itu mulai ketakutan dan langsung berlari tak tentu arah,akhirnya dirinya berhenti di taman ini.
"Hiks...mama papa-dimana hiks..Caca takut sendilian di sini hiks...kakak..gelap hiks...."
"Takut hiks..."
Gadis kecil yang bernama Caca itu menangis dan menenggelamkan kepalanya di tekukan lutut.
Ya,dia Freedeca yang kerap di sapa Caca waktu kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
FREEDECA
Teen FictionHidup dengan penuh kesedihan dan, teka-teki masalah nya itu yang membuat Eca malas untuk melihat betapa luas kehidupan. Sifat polos menjadikan Eca lemah di mata dunia, tapi kalian salah. Didalam dirinya sudah tertanam iblis kejam yang selalu melindu...