Disclaimers : Naruto, Sasuke dkk adalah milik M.K sensei.
Selamat membaca.....
*
*
*
*
Hari beranjak malam dan Gaara sedang mengelus kepala Menma sembari membacakan sebuah buku dogeng. Sejak pulang dari piknik mereka bersama Sasuke sore tadi Menma seolah tidak ingin lepas dari papanya. Apa lagi tanpa sengaja Menma mendengar perdebatan Sasuke dan Gaara mengenai dirinya."Papa..."
"Hm?"
"Hari ini aku senang sekali..." ujar Menma.
Gaara tersenyum mendengar perkataan Menma.
"Benarkah?"
"Hari ini aku bisa menghabiskan waktu seharian bersama papa dan memberi pelajaran pada orang tua itu." Ujar Menma.
"Papa juga senang bisa menghabiskan waktu bersamamu." Ujar Gaara.
"Tapi lain kali tidak usah membawa laki-laki itu lagi ya... pa."
Gaara mengangguk dan terseyum.
"Pa..."
"Hm?"
"Papa selamanya akan jadi papaku kan? Papa tidak akan membiarkan laki-laki itu membawaku kan?"
Gaara bisa melihat kegelisahan dimata putra kecilnya itu.
"Papa selamanya akan menjadi papamu dan tidak akan membiarkan siapa pun membawamu, papa janji padamu." Ujar Gaara kemudian mengecup kepala putranya. "Kau tahu papa sangat mencintaimu."
Menma mengangguk.
"Sekarang tidurlah besok kau harus sekolah, papa akan selesaikan membaca buku dongeng ini untukmu." Ujar Gaara.
Menma berbalik memunggungi papanya dan memeluk gulingnya sembari mendengarkan dongeng dari sang papa, dia kembali teringat perdebatan antara papa dan ayahnya ketika dipantai tadi. Dan juga yang paling tidak bisa dia lupakan adalah ketika sang papa menunjukkan bekas luka dipunggungnya. Menma tidak akan pernah lupa tentang luka itu, karena dialah penyebab luka dipunggung papa tirinya itu.
Flasback on....
"Hiks...hiks..."
Gaara dan Naruto yang ingin menjemput putra mereka, sangat terkejut ketika mendapati putra mereka sedang menangis gerbang sekolah.
"Menma... ada apa nak?" Tanya Naruto.
Putra kecilnya yang baru saja genap empat tahun itu justru menatap ayah dan ibunya secara bergantian.
"Mama..." Menma segera memeluk ibunya erat dan semakin menangis keras.
"Hei...ada apa sayang?" Tanya Gaara yang bingung melihat putra kesayangannya itu menangis.
"Menma...ada apa?"
"Mama... apa benar aku anak adopsi?" Tanya Menma sembari terisak.
"Eh?" Tentu saja Gaara dan Naruto terkejut mendengar penuturan Menma.
"Siapa yang mengatakan semua itu nak?" Tanya Gaara.
"Teman-teman." UjarMenma.
"Mereka bilang aku sama sekali tidak mirip papa dan mama dan warna rambutku juga berbeda, apa benar aku anak adopsi?""Bukan nak... kau anak papa dan mama, kau adalah kesayangan papa dan mama." Jawab Gaara sembari mengelus kepala putra kecilnya.
"Tapi kenapa aku berbeda.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kazoku
RomanceSasuke harus berjuang keras menyatukan kembali keluarganya yang hancur karena kebodohannya. Serta balas dendam Menma kepada ayah kandungnya. SasufemNaru/GaarafemNaru+Menma.