Chapter 24

809 105 27
                                    

Disclaimers : Naruto milik M.K sensei ya...

Selamat membaca....

Jam tepat menunjukkan jam dua belas malam, ketika ada dua orang yang diam-diam memasuki kamar Menma yang gelap.

"Kau siap?"

"Iya.."

"Kalau begitu lakukan."

Salah satu dari mereka mengangguk dan menyalakan korek api dan kemudian menyalakan sebuah lilin berbentuk angka delapan. Dan dua orang itu adalah Gaara dan Naruto.

"Selamat ulang tahun..."

"Selamat ulang tahun..."

Keduanya mendekati ranjang Menma sembari bernyanyi lagu ulang tahun, Menma yang mendengar itu segera bangun dan menyalakan lampu kamarnya.

"Papa? Ibu?" Senyum Menma berkemb seketika saat melihat papa dan ibunya datang sembari membawa kue ulang tahun berwarna putih dengan banyak hiasan buah stroberi diatasnya.

"Selamat ulang tahun sayang." Ucap Gaara sembari memberikan kotak berpita yang tadi dia bawa. "Ini hadiah untukmu."

"Terima kasih papa." Menma segera bangun dan memeluk papanya.

"Sama-sama sayang." Ujar Gaara senang.

'Akhirnya rencanaku berhasil papa menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun padaku.' Batin Menma senang.

"Boleh aku buka hadiahnya?" Tanya Menma.

"Sebelum itu tiup lilin ini dulu." Ujar Naruto.

"Baik ibu." Dengan semangat Menma meniup lilin itu hingga padam.

"Selamat ulang tahun untuk Menma kecil..." ucap Naruto sembari mengusap kepala Menma.

"Ibu...aku sudah besar." Rajuk Menma yang tidak suka dipanggil anak kecil. "Aku ini sudah besar karena itu aku ingin memiliki adik."

Naruto dan Gaara langsung terdiam mendengar perkataan Menma.

"Kenapa kalian jadi diam?"

Gaara dan Naruto segera menguasai keadaan dan segera kembali tersenyum.

"Tidak... tidak ada apa-apa nak." Jawab Naruto kikuk.

"Putraku memang sudah besar sekarang." Ujar Gaara berusaha bersikap normal. "Sekarang buka hadiahmu dan katakan pada papa apa kau menyukainya."

"Baik papa." Menma segera membuka bungkus kadonya dengan tidak sabar dan senyumnya semakin berkembang ketika melihat isi didalamnya. "Action figure favoritku dan ini edisi terbatas."

Menma kembali bangkit dan memeluk papanya.

"Terima kasih papa..." ujar Menma senang.

"Kau suka?"

Menma mengangguk dengan yakin.

"Aku suka sekali, terima kasih papa." Ujar Menma.

"Sama-sama sayang." Ujar Gaara lega bisa melihat senyum lebar putranya.

"Ini bagus sekali." Puji Menma pada mainan barunya. "Sepertinya membuat alergiku kambuh itu bukan ide yang buruk." Ujar Menma tanpa sadar.

Gaara dan Naruto terkejut mendengar perkataan Menma.

"Apa kau bilang?!"

Deg.

Menma terlonjak kaget ketika mendengar suara papanya yang tiba-tiba jadi meninggi.

KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang