Chapter 16

775 94 40
                                    

Disclamers : Naruto milik M.k sensei ya...

Selamat membaca....

Menma menatap malas ayah kandungnya yang saat ini sedang berdiri didepan mobil sambil memasang senyum padanya. Hari ini dia dan orang tuanya akan berangkat menuju Konoha.

"Ayo Menma ayahmu sudah menunggu." Ajak Gaara.

Menma hanya mengangguk pasrah dan mengikuti papa serta ibunya menemui Sasuke yang sudah menunggu dari tadi.

"Maaf membuatmu menunggu Sasuke." Ujar Naruto.

"Tidak masalah." Jawab Sasuke. "Kalau begitu ayo kita berangkat."

Semua masuk kedalam mobil dan Sasuke segera mengendarai mobilnya langsung menuju bandara.

"Bagaimana perasaanmu Menma? Apa kau sudah tidak sabar?" Tanya Sasuke pada Menma yang duduk disebelahnya.

"Iya... tentu saja aku sudah tidak sabar." Ujar Menma dengan suara datar. 'Tidak sabar untuk memberimu pelajaran.'

"Saat tiba dibandara ayah ingin tunjukkan sesuatu padamu dan ayah yakin kau pasti akan menyukainya." Ujar Sasuke.

'Aku tidak akan seyakin itu.' Batin Menma.

Setelah menempuh perjalan yang lumanyan jauh akhirnya mereka tiba di bandara kota Suna. Mereka turun dari mobil dan disambut oleh beberapa orang berjas hitam dan rapi yang ternyata adalah anak buah Sasuke.

"Apa semua sudah siap?" Tanya Sasuke.

"Sesuai keinginan anda tuan." Jawab salah satu dari mereka.

"Ayo Menma pesawatmu sudah menunggu." Ajak Sasuke.

Sasuke dan yang lain mengikuti anak buah Sasuke kesebuah landasan terbang dimana disana ada sebuah pesawat jet pribadi yang sudah menunggu mereka.

"Lihatlah itu Menma.." ujar Sasuke sembari menunjuk kearah pesawat yang sudah dihias dengan pita raksasa.

"Kau menghias pesawat?" Tanya Menma.

"Bukan Menma, pesawat itu sengaja dihias karena pesawat itu adalah hadiah ulang tahun dari ayah." Jawab Sasuke.

"Eh?"

Perkataan Sasuke tentu saja membuat Gaara dan Naruto terkejut. Sementara Menma hanya memasang wajah datar, meski sempat terkejut tapi Menma segera mengendalikan raut wajahnya.

'Apa lagi yang aku harapkan darimu selain kau yang hanya memamerkan semua kekayaanmu.' Batin Menma.

"Kau suka?" Tanya Sasuke.

Menma hanya menoleh kearah Sasuke dengan wajah datarnya.

"Pesawat itu sengaja ayah beli untukmu agar kau bisa pergi kemana pun kau mau atau sekedar ingin jalan-jalan." Ujar Sasuke.

Sasuke diam-diam melirik kearah Gaara yang sepertinya masih terkejut dengan hadiah yang dia berikan untuk Menma. Dan ada rasa bangga karena bisa membuat dokter itu terdiam.

"Bagaimana menurutmu hadiah dari ayah Menma? Apa kau menyukainya?" Tanya Sasuke.

"Maaf tapi aku tidak begitu suka naik pesawat." Jawab Menma.

"Tapi ayah yakin kau akan menyukai yang ini Menma, karena pesawat ini khusus ayah pesan untukmu." Ujar Sasuke yang entah mengapa merasa kecewa karena putranya seperti tidak menyukai pemberiannya.

"Sas... apa ini tidak terlalu berlebihan? Membelikan dia pesawat pribadi?" Ujar Naruto.

"Apa yang kau bicarakan Naru, dia adalah putraku semua yang aku miliki nantinya akan menjadi miliknya. Dan pesawat ini adalah hal kecil untukku." Ujar Sasuke. "Aku bahkan sudah merencanakan semuanya untuk masa depan putraku nanti."

KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang