Chapter 29

1.6K 131 64
                                    

Disclaimers : Naruto selalu dan selamanya milik M.K sennsei...

Selamat membaca....

Sudah berlalu beberapa hari sejak Menma kembali dari Konoha dan mulai beraktivitas seperti biasa. Menma merasa senang karena sudah hampir satu minggu dia tidak diganggu oleh anggota keluarga Uchiha dan hidup dengan damai. Seperti saat ini dia sedang diantar oleh papa dan ibunya untuk pergi kesekolah.

"Kenapa ibu ikut mengantarku hari ini?" Pertanyaan itulah yang ingin Menma tanyakan sejak tadi. Karena tidak biasanya ibunya ikut mengantarnya.

"Papa dan ibu akan pergi ke tempat teman papa, ada sedikit urusan disana." Jawab Gaara.

"Urusan apa?" Tanya Menma penasaran. "Dan kenapa ibu harus ikut?"

"Bukan sesuatu yang penting hanya ingin menanyakan beberapa hal padanya." Ujar Gaara.

"Ibu juga harus ke super market untuk berbelanja Menna." Jawab Naruto

"Begitu ya..."

Mobil yang dikendarai Gaara tiba didepan gerbang sekolah dan Menma segera turun sana.

"Selesai sekolah papa akan menjemputmu." Ujar Gaara.

"Jangan lupa makan bekal makan siangmu." Ujar Naruto mengingatkan.

"Baik bu..." jawab Menma. "Kalau begitu aku masuk dulu. Da... papa da.. ibu.."

Setelah mengatakan itu Menma berlari memasuki gerbang sekolah.

"Kau yakin kita harus melakukan ini?" Ujar Gaara.

Yang Menma tidak tahu Gaara menatap punggung putra tunggalnya itu dengan tatapan sedih.

"Semua akan baik-baik saja Gaara." Ujar Naruto sembari memegang lengan Gaara.

"Yang aku inginkan hanya putraku selalu bahagia." Ujar Gaara lirih. "Tapi aku tidak tahu jika keputusanku yang aku buat dulu membuatku tidak bisa memenuhi keinginannya."

"Karena itu sekarang kita akan memperbaikinya." Ujar Naruto.

"Aku tidak yakin bisa memperbaikinya Naru... mungkin kau harus menikah dengan orang lain lagi agar Menma bisa memiliki adik." Ujar Gaara.

"Bicara apa kau ini, aku ini istrimu." Ujar Naruto tidak suka. "Sudahlah sekarang jalankan saja mobilnya dan kita berangkat kerumah sakit sekarang."

Gaara menatap Naruto sebentar lalu kemudian menjalankan mobilnya menuju tempat tujuan mereka.

****
Sementara itu di Konoha.

Deidara baru saja membaca sebuah berkas dari pengadilan yang entah mengapa berkas itu justru membuatnya tertawa.

"Hah... sudah kuduga, cepat atau lambat benda ini pasti akan datang ke mejaku." Ujar Deidara sembari terus menatap berkas ditangannya itu. "Berkas tuntutan hak asuh anak. Ok... kita akan lihat seberapa jauh mereka bisa melanjutkan kasus ini."

Deidara mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Hallo... tuan Uchiha, ini aku, apa kau ada waktu siang ini?"

"......"

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan, bisa kah kita bertemu saat makan siang? Aku akan mengirimkan alamatnya padamu." Ujar Deidara kemudian menutup ponsel itu. "Mungkin aku tidak perlu memberitahu Naruto dulu, bocah kecil itu pasti akan mengamuk bisa mendengar hal ini."

****
Kembali ke kota Suna.

Saat ini Gaara dan Naruto sedang duduk disebuah ruangan dokter dan didepan mereka ada seorang dokter yang seusia dengan Gaara sedang menatap mereka dengan penuh tanda tanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang