Chapter 6

1.3K 102 15
                                    

Disclaimers : Naruto milik M.k sensei.

Selamat membaca....

Menma mematut dirinya dicermin dia melihat penampilannya yang sudah rapi dan siap berangkat sekolah. Tapi dia kesal setiap kali ini bercermin dan melihat pantulannya sendiri dia melihat wajah yah kandungnya sendiri disana.

"Kenapa wajahku harus sangat mirip dengan orang tidak berguna itu." Gerutu Menma.

"Menma...ayo turun kita sarapan.." panggil ibunya dari lantai bawah.

"Iya..bu." jawab Menma. "Hari ini aku akan menghabiskan waktuku bersama papa dan ibu aku tidak punya waktu untuk memikirkan orang tidak berguna itu."

Menma segera menyambar tas sekolahnya dan segera turun untuk sarapan.

"Selamat pagi bu..." sapa Menma pada ibunya.

"Selamat pagi sayang sepertinya kau bersemangat sekali pagi ini?" Ujar Naruto.

"Biasa saja." Jawab Menma. "Dimana papa?"

"Papa mu masih di kamar mungkin sebentara lagi keluar."

"Apa maksudmu?"

Menma dan Naruto terlonjak kaget saat mendengar suara tinggi Gaara yang keluar dari dalam kamar sembari mengangkat telpon.

"Matsuri...hari ini aku tidak ke Klinik aku ada janji dengan putraku." Ujar Gaara pada orang disebrang telpon.
"Tidak bisakah kau dan para perawat mengatasinya sendiri?"

Gaara mengusap wajahnya gusar saat mendengar jawaban asistenya.

"Baiklah aku akan mampir kesana sebelum mengantar putraku kesekolah." Setelah mengatakan itu Gaara menutup teleponnya.

"Ada apa Gaara?" Tanya Naruto.

"Entahlah, Matsuri mengatakan pagi ini banyak sekali hewan yang sakit datang ke Klinik." Jawab Gaara.

"Kenapa tiba-tiba..."

"Aku juga tidak tahu, padahal kemarin tidak seperti ini." Gunam Gaara.

"Apa sesuatu terjadi pada hewan hewan itu?"

"Kita akan tahu setelah melihatnya." Ujar Gaara.

Gaara menatap Menma yang sedang duduk di meja makan sembari menatapnya.

"Menma..."

"Papa pergi saja biar ibu saja yang mengantarku." Ujar Menma.

"Papa minta maaf tidak bisa menepati janji padamu." Ujar Gaara penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa pa." Jawab Menma.

Gaara mengelus kepala Menma.

"Papa janji akan menebusnya lain kali." Ujar Gaara.

Menma mengangguk.

"Kau anak papa yang terbaik."

"Pergilah Matsuri pasti kerepotan sekarang." Ujar Naruto.

"Aku pergi dulu." Gaara mencium kening Naruto dan Menma sebelum akhirnya berangkat untuk bekerja.

Setelah Gaara pergi raut wajah Menma berubah kecewa padahal putra Naruto itu sangat menantikan hari ini.

"Menma...kau Baik-baik saja sayang?" Tanya Naruto.

"Bohong kalau aku bilang aku baik-baik saja, aku sudah menantikan hari ini sepanjang minggu." Jawab Menma. "Tapi aku mengerti papa ku adalah seorang dokter hewan dan menolong hewan adalah tugasnya. Aku bangga padanya"

Naruto tersenyum.

"Ayo kita sarapan setelah itu kita berangkat." Ajak Naruto.

"Baik bu."

KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang