Chapter 2

2.6K 166 28
                                    

Disclaimer : Naruto milik M.K sensei...

Selamat membaca...

Tuk...tuk...tuk...

Naruto mengetuk-mengetukan jarinya diatas meja, sembari menatap sangar dua orang didepannya yang sejak tadi masih menunduk.

"Jadi...bisa jelaskan padaku kenapa kalian terlambat pulang?" Omel Naruto. "Dan apa semua itu?" Naruto melirik paperbag berisi mainan yang lumayan banyak.

"Ano...mama.."

"Panggil ibu dengan Menma.."

"Begini sayang..."

"Apa?" Naruto melotot marah pada pria dewasa didepanya itu.

"Tidak..bukan ada apa-apa.." pria berambut merah kembali menunduk menatap wajah marah wanita kesayanganya itu.

Dua orang itu kembali menunduk dihadapan kemarahan wanita pirang kesayangan mereka.

"Sudahlah bersihkan diri kalian dan pergilah makan." Ujar Naruto sembari menghela nafas lelah.

Kedua orang itu mengangkat kepala mereka perlahan untuk memastikan sang nyonya rumah sudah tidak marah lagi.

"Apa ibu sudah tidak marah lagi?" Tanya Menma.

"Marah pun percuma kau tidak pernah mendengarkan ibu.." ujar Naruto dengan nada frustasi. "Bukankah ibu sudah bilang..."

"Menma tahu bu..tapi Menma melakukan ini karena Menma punya alasan." Ujar Menma.

"Alasan?"

Menma mengangguk.

"Karena tadi aku bertemu dengan 'orang itu' " ujar Menma.

Naruto tahu maksud dari kata 'orang itu' dia cukup terkejut tapi dia berhasil mengendalikan dirinya.

"Gaara apa itu benar?" Tanya Naruto pada pria disebelah putranya.

Dan pria itu mengangguk.

"Dia berdiri didepanku sambil mengulurkan tangan seolah ingin memelukku, ish menjijikkan sekali." Gerutu Menma dengan nada geli. "Aku rasa sekarang dia sudah ada didepan pintu dan bersiap menekan bel."

Naruto menghela nafas, sudah delapan tahun dia tidak bertemu dengan orang yang dimaksud Menma dan sekarang orang itu tiba-tiba saja muncul didepan putranya.

"Ibu akan menemuinya jika dia datang?" Tanya Menma.

"Mungkin." Jawab Naruto datar.

"Jika dia memintamu rujuk apa kau akan rujuk dengannya?"

Naruto terkekeh mendengar pertanyaan Gaara.

"Kita lihat saja nanti Gaara." Ujar Naruto dengan senyum miringnya.

Ting...tong....

Suara bel pintu depan rumah berbunyi sesuai perkiraan Menma.

"Biar aku saja yang buka, kalian pergilah makan dulu." Pinta Naruto.

"Tapi aku juga ingin..."

Naruto menatap Menma tajam yang langsung membuat nyali Menma menciut.

"Baik bu...ayo pa.." ajak Menma.

Ting...tong...

Lagi-lagi suara bel berbunyi.

"Sebentar..."

Naruto segera menuju keruang tamu untuk membukakan pintu.

Celkek...

Pintu terbuka dan Naruto melihat pria bertopi membawa bingkisan berdiri didepan pintu rumahnya.

KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang