Part 6

29.4K 700 4
                                    

"Gre, ayo!!" teriak Shani dan membuat suaranya menggema ke seluruh sudut rumah. "Iya ci sabar, ini aku lagi turun.." balas Gracia yang terlihat sedang menuruni tangga rumah. "Yuk, berangkat.." sambung Gracia lalu berjalan melewati Shani, dan disusul oleh Shani dari belakang. Sore ini, Gracia dan Shani akan pergi ke sebuah mall untuk hangout. Mereka berdua pun naik ke mobil, lalu berangkat ke mall yang dituju. Di dalam mall tersebut, mereka jalan-jalan sekaligus shopping. Setelah merasa puas dan lelah, mereka beristirahat sambil makan malam di sebuah restoran.

"Cici mau pesen apa?" tanya Gracia yang sedang melihat-lihat daftar menu. "Hmm, Spaghetti aja deh Gre.." jawab Shani. "Hmm aku juga deh, biar samaan.." ucap Gracia. Gracia pun memanggil seorang waiters, dan memberikan pesanan mereka. Tak lama kemudian, pesanan mereka pun tiba, dan mereka makan dengan lahap sambil berbincang.

"Ci, aku suapin ya.." ucap Gracia lalu ia menggulung Spaghetti nya dengan garpu yang ia pegang. "Buka mulutnya, aaaa.." Gracia mencoba menyuapi Shani. Shani pun membuka mulutnya dan menerima suapan Gracia. "Sekarang cici ya.." ucap Shani, lalu ia gantian menyuapi Gracia. Mereka berdua sangat akrab, dan cocok menjadi pasangan kakak-beradik, meskipun hanya sebatas sepupu. Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan untuk pulang ke rumah.

Setiba nya di rumah, Gracia dan Shani masuk ke kamar tidur Shani. Malam ini, Gracia ingin tidur lagi bersama Shani. "Duhh, capek.." ucap Gracia lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Nggak ganti baju dulu Gre? Kamu juga belum mandi lho.." ucap Shani. Lalu, Gracia mendapat sebuah ide. "Mandi bareng yuk ci.." ajak Gracia yang langsung membuat Shani terkejut. "Mandi bareng? Nggak mau ahh, kita kan udah dewasa.. Mandi sendiri-sendiri aja.." Shani menolak. Gracia pun cemberut, "Kok nggak mau sih? Kenapa ci? Sekali-kali lah kita mandi bareng.." ucap Gracia lalu memanyunkan bibirnya. Shani yang melihat tingkah Gracia itu pun merasa gemas sendiri, dan ia pun mencubit pipi Gracia. "Gemes banget sih adek cici ini.. Iya deh, kita mandi bareng.." Shani pun menerima ajakan Gracia, dan itu membuat Gracia tersenyum. Gracia pun meraih tangan Shani, "Yukk ci.." Gracia menarik Shani masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Gracia bersikap nakal. "Cici mau liat gak?" tanya Gracia lalu ia melepas kancing kemeja yang ia pakai, sambil menggigit bibir bawahnya. Setelah kemeja Gracia terlepas, ia pun melepas bra nya dan melemparnya ke sembarang arah, dan terpampang lah sepasang payudara milik Gracia yang terlihat menggiurkan. Ukurannya tak terlalu besar, putih mulus dengan puting kecil berwarna merah muda. Jantung Shani berdegup kencang saat melihat gunung kembar milik adiknya itu. "Masih ada satu lagi ci.." ucap Gracia. Ia pun melepas celana panjang serta celana dalamnya, lalu melemparnya. Terlihat selangkangan Gracia yang putih mulus tanpa bulu.

"Sekarang giliran cici ya, sini aku lepasin ci.." Gracia ingin melepas baju Shani, namun Shani menolak. "Aku bisa lepas sendiri, Gre.." ucap Shani. "Nggak papa biar aku aja ci yang lepasin.." ucap Gracia memaksa. Gracia pun melepas blouse Shani hingga bra nya terlihat. Gracia menelan ludah saat melihat sepasang gunung kembar milik Shani yang masih tertutup oleh bra nya, dan kini tubuhnya terasa tegang. "Rileks Gre rileks, pelan-pelan aja.." batin Gracia. "Aku lepas ya ci BH nya.." ucap Gracia, dan Shani mengangguk pelan. Gracia pun melepas tali bra Shani, dan terlihat sepasang payudara Shani yang tak kalah ranum, putih mulus dengan puting kecil merah muda. Jika diperhatikan, ukuran payudara Shani sedikit lebih kecil dari payudara Gracia.

"Ci.." Gracia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi, kini ia berusaha mengontrol pikirannya yang kemana-mana. Gracia pun menyalakan shower dan mulai membasahi tubuhnya. "Sini ci, dibasahin juga badannya.." ucap Gracia lalu menggeser sedikit posisi berdirinya. Shani pun berdiri di samping Gracia, dan ikut membasahi tubuhnya. Shani merasa canggung saat ini, baru pertama kali ini ia mandi bersama Gracia, begitu pula sebaliknya.

Sesekali Shani melirik tubuh Gracia, "Badan kamu bagus banget, Gre.." batin Shani, saat ini pikiran Shani juga kemana-mana. Shani pun mengambil sabun cair, lalu mengusapkan pada tubuhnya. Gracia yang melihat adegan itu hanya bisa diam memperhatikan, sambil menggigit bibir bawahnya. "Kamu mau di sabunin juga, Gre?" tanya Shani asal yang membuat Gracia terkejut, namun ia mengangguk. Shani pun mengambil lagi sabun cair tersebut, lalu mengusapkannya pada tubuh Gracia. Awalnya Shani mengusapkan sabun itu pada kedua lengan Gracia.

"Kok tetek aku nggak di sabunin, ci?" tanya Gracia saat melihat Shani tidak menyabuni buah dadanya, tapi langsung menyabuni perutnya. "Pengen disabunin juga?" tanya Shani, dan Gracia mengangguk. Dengan perlahan, Shani pun menyentuh buah dada Gracia, dan itu membuat tangannya sedikit bergetar. Lalu, Shani mengusapkan sabun pada buah dada Gracia hingga merata.

"Remes dong ci.." ucap Gracia. Shani menoleh ke arah Gracia, "Boleh? Nggak papa?" tanya Shani, dan Gracia mengangguk sebagai jawaban. Shani pun mencoba menyentuh buah dada Gracia, lalu menekannya dengan lembut. Gracia terus menggigit bibir bawahnya saat merasakan gejolak lagi dalam tubuhnya. Dengan perlahan Shani memijat buah dada Gracia hingga putingnya mulai mengeras, Shani tahu kalau saat ini Gracia mulai terangsang. Setelah merasa cukup puas menyentuh buah dada Gracia, Shani kembali menyabuni bagian tubuh Gracia yang lain. Setelah itu, Shani pun kembali menyalakan shower untuk membilas tubuh Gracia dan juga tubuhnya sendiri.

"Ci.." panggil Gracia, "Iya Gre.." balas Shani. "Pegang tetek aku lagi dong, ci.." ucap Gracia. "Kenapa? Kan udah di sabunin.." Shani bertanya. "Pegang lagi, pengen di remes lagi.." ucap Gracia. Shani yang merasa memiliki kesempatan lagi untuk menyentuh Gracia pun tak mau melewatkan kesempatan ini. Shani kembali menyentuh buah dada Gracia, lalu meremasnya dengan perlahan dan lembut. Gracia kembali menggigit bibir bawahnya, "Duhh, kok enak ya dipegang sama cici?" batinnya. "Gimana rasanya Gre? Enak ya?" tanya Shani yang melihat ekspresi wajah Gracia yang sepertinya menikmati perlakuannya, dan Gracia mengangguk pelan. Shani pun melirik ke bagian puting Gracia yang terlihat mengacung dan mengeras, dan membuat pikiran Shani makin nakal.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang