Part 22

9.3K 243 15
                                    

Suatu pagi yang cerah, Zee sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Setelah memakai seragam putih abu-abu dengan rapi, gadis itu pun mengambil tas nya dan keluar dari kamarnya.

Saat berada di dapur, ia sarapan pagi bersama bersama keluarga nya. Setelah selesai sarapan, gadis itu pun bergegas untuk berangkat ke sekolah.

Namun ketika gadis itu keluar rumah hendak memakai sepatu, ia melihat ada sebuah mobil yang terparkir di depan rumahnya. Zee merasa tidak asing dengan mobil tersebut.

Lalu dari mobil itu, keluar lah seorang gadis cantik berseragam putih abu-abu.

"Gre?" tanya Zee bergumam.

Zee pun segera menghampiri gadis yang ia lihat adalah Gre itu.

"Gre, kesini kok nggak ngabarin dulu?" tanya Zee.

"Hehehe sorry Zee tadi aku lupa.. Aku kesini mau ngajak kamu berangkat sekolah bareng, kamu mau?" tanya Gracia.

"Ehm mau deh, tapi aku bilang ke papah dulu ya.." balas Zee, lalu ia kembali masuk ke dalam rumah. Dan tak lama, ia pun keluar kembali.

"Yukk.." ucap Zee, dan kedua gadis itu pun berangkat sekolah bersama.

Saat dalam perjalanan menuju sekolah, Gracia yang sedang mengemudi itu pun sesekali mencuri pandang ke arah Zee yang sedang melihat keluar jendela. Gracia memperhatikan penampilan Zee dari atas hingga ke bawah, yang menurutnya terlihat cukup seksi.

Gracia sudah berencana akan mengajak Zee untuk melakukan hubungan seks, namun ia sendiri masih ada rasa ragu untuk melakukannya. Gracia ingin melakukan itu bersama Zee karena ia tertarik dengan gadis itu, dan ia ingin merasakan bagaimana rasanya melakukan hubungan seks bersama Zee.

[Singkat cerita]

Saat jam pulang sekolah, Gracia berniat mengajak Zee untuk pergi ke rumahnya. Setelah berpikir dengan matang, Gracia pun memutuskan untuk melakukan hubungan seks bersama Zee. Namun di sisi lain, ia juga masih merasa ragu untuk melakukan hal nekat itu.

"Zee, siang ini kamu sibuk nggak?" tanya Gracia kepada Zee, saat ini mereka berdua sedang berjalan bersama di lorong sekolah.

"Ehm nggak sih, kenapa?" jawab Zee lalu bertanya.

"Ke rumah aku yuk, mau nggak?" ajak Gracia.

"Ke rumah kamu? Mau ngapain?" tanya Zee.

"Ya main aja, aku bete nih sendirian di rumah.. Mamah papah aku kerja semua.." jawab Gracia.

"Ehm oke deh, tapi nanti sore aku pulang ya.." jawab Zee mengiyakan.

"Oke, nanti aku anterin pulang ya.." jawab Gracia senang.

Dan akhirnya, kedua gadis itu pun pulang bersama, lebih tepatnya pergi ke rumah Gracia.

**********

Setiba nya di rumah Gracia, gadis itu memarkirkan mobilnya di halaman depan rumahnya, lalu ia mempersilahkan Zee masuk ke dalam rumah.

"Rumah kamu gede ya, Gre.." ucap Zee lalu melihat-lihat rumah Gracia yang memang cukup besar dan mewah. Ya maklum, orang kaya.

"Hehehe iya, tapi rumah kamu juga nggak kalah gede kok Zee.." balas Gracia.

"Ohh iya, kamu mau minum apa? Biar aku buatin.." tanya Gracia.

"Ehm apa aja deh, terserah kamu.." jawab Zee.

"Sirup mangga mau?" tanya Gracia.

"Hmm boleh.." jawab Zee singkat.

"Ya udah, aku buatin ya.." ucap Gracia, lalu gadis itu segera pergi ke dapur dan membuatkan Zee sirup mangga.

Sedangkan Zee duduk di sebuah sofa yang ada di ruang tamu, ia melihat-lihat ke sekitar dan merasa kagum dengan interior rumah Gracia yang tak kalah mewahnya dengan rumahnya. Berbagai furniture mahal serta beberapa bingkai foto terpajang rapi memenuhi setiap sudut rumah Gracia.

Tak lama kemudian, Gracia pun kembali dengan membawa segelas sirup mangga.

"Ini minumannya, di habisin ya.." ucap Gracia lalu menaruh minuman itu di atas meja.

"Makasih, Gre.." balas Zee, lalu ia meminum sedikit jus mangga tersebut.

Gracia pun duduk di samping Zee, dan ia merasa canggung saat ini. Gracia yang tadinya ingin mengajak Zee untuk melakukan hubungan seks dengannya, tiba-tiba saja nyali nya menciut.

"Ehm Zee.." panggil Gracia.

"Hmm.." balas Zee menatap Gracia, dan itu membuat Gracia makin gugup.

"Ehm Zee, ke kamar aku yuk.." ajak Gracia.

"Mau ngapain?" tanya Zee.

"Ya kita ngobrol-ngobrol aja gitu.. Kan enak kalo di kamar.." jawab Gracia.

"Hmm, ayo deh.." jawab Zee mengiyakan, tanpa ada pikiran negatif sama sekali.

"Abisin dulu tuh sirupnya.." ucap Gracia, dan Zee pun meneguk minumannya itu.

Gracia yang sedang menatap Zee sedang meneguk minumannya itu pun menelan ludahnya. Dan beberapa saat kemudian Zee telah meneguk habis minumannya, dan melihat Gracia yang sedang melamun.

"Gre.." Zee menepuk pelan pundak Gracia, hingga membuat gadis itu pun tersadar dari lamunannya.

"Ehh.. Iya Zee, kenapa-kenapa?" tanya Gracia, dan Zee pun tertawa kecil.

"Kok malah bengong sih? Ntar kesambet loh.. Jadi gak kita ke kamar?" tanya Zee.

"J-jadi, ayo.." Gracia bangkit dari sofa, lalu menarik satu tangan Zee dan membawanya ke kamar tidurnya yang ada di lantai dua rumah.

Di dalam kamar, Gracia pun menutup pintu kamarnya dan mengunci nya dari dalam.

"Kok di kunci?" tanya Zee.

"Ehm nggak papa sih, udah jadi kebiasaan kalo lagi di kamar.." jawab Gracia, dan Zee mengangguk paham.

Saat ini pikiran Gracia sedang campur aduk. Ia ingin mengajak Zee untuk melakukan hubungan seks, atau ya minimal bisa ciuman. Namun ia juga masih merasa bingung akan melakukannya atau tidak.

"Aduh gimana ini? Lakuin gak ya lakuin gak ya?? Ahh au ahh, bingung.. Hmm apa pelan-pelan aja dulu kali ya, nggak usah terburu-buru.." ucap Gracia dalam hati yang sedang bergelut dengan keinginannya.

Gracia pun menarik nafas panjang, dan mengumpulkan semua keberaniannya yang tiba-tiba saja menghilang entah kemana.

"Zee, aku ganti baju dulu ya.." ucap Gracia, lalu gadis itu membuka lemari baju nya dan mengambil sepasang baju harian.

"Kamu mau ganti baju juga nggak?" tanya Gracia, dan Zee menggeleng pelan.

"Nggak usah Gre, pake seragam aja.. Lagian nanti sore udah pulang kok.." jawab Zee.

"Oke.." balas Gracia singkat, namun ia merasa sedikit kecewa. Padahal jika Zee mau ganti baju, ia bisa melihat tubuh Zee yang hanya memakai pakaian dalam.

Gracia pun melepas seragam sekolahnya, ia sengaja  melepasnya di depan Zee supaya gadis itu bisa melihat bentuk tubuhnya.

"Kamu nggak malu Gre ganti baju disini?" tanya Zee.

"Kenapa harus malu? Kan kita sama-sama cewek.." jawab Gracia ketika sedang melepas kancing kemeja putihnya.

Hingga akhirnya, Gracia pun menanggalkan kemeja nya dan memperlihatkan bra nya yang berwarna putih. Zee yang melihat pemandangan itu pun langsung membulatkan kedua matanya 😳.

Gracia yang melihat ada perubahan ekspresi wajah Zee itu pun tersenyum tipis, sepertinya ia berhasil menarik perhatian gadis itu.

Tindakan Gracia semakin liar, ia pun melorotkan rok abu-abu nya dan memperlihatkan celana dalam putih serta kedua paha nya yang putih mulus. Lagi-lagi Zee hanya terdiam melihat pemandangan yang ada di depannya.

Hingga akhirnya, Gracia pun melepas bra nya di depan Zee.

😳😱🙈

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang