Part 23

9.1K 203 5
                                    

"Astaga Gre, kamu ngapain buka itu nya juga??" tanya Zee dan sontak menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Loh emangnya kenapa? Kan aku mau ganti juga dalemannya.." jawab Gracia menahan tawa, melihat betapa terkejutnya Zee saat ia melepas bra nya.

"Tapi emang kamu nggak malu telanjang begitu?" tanya Zee yang masih menutup wajahnya.

"Ngapain malu sih? Kan kita sama-sama cewek Zee.. Itu juga ngapain kamu nutupin muka kamu? Liat aja kali nggak papa hahaha.." ucap Gracia yang akhirnya tertawa.

"Ish, aku malu.." jawab Zee.

"Loh, aku yang telanjang kok kamu yang malu.." ucap Gracia.

Gracia pun menghampiri Zee dan mencoba menyingkirkan tangannya itu dari wajahnya.

"Buka aja Zee.." ucap Gracia.

"Nggak mau, malu.." ucap Zee tetap menutup wajahnya.

"Ngapain malu sih? Kecuali kalo aku cowok baru kamu malu.." ucap Gracia.

Gracia tetap memaksa untuk menyingkirkan tangan Zee, dan gadis itu pun akhirnya dengan perlahan menurunkan kedua tangannya.

"Nah gitu dong, ngapain malu sih.. Ohh iya, gimana badan aku? Bagus nggak Zee?" tanya Gracia lalu berpose dengan cukup erotis di depan gadis yang masih polos itu. Namun Zee hanya diam tak menjawab.

"Ihh kok diem sih? Jawab dong, gimana bentuk badan aku? Bagus nggak?" tanya Gracia lagi, dan Zee pun mengangguk pelan.

"I-iya b-bagus.." jawab Zee terbata-bata.

"Kok kamu gugup gitu sih? Masih malu ya hahaha.. Nggak usah malu gitu kali Zee.." ucap Gracia.

Dan ternyata, dengan diam-diam Zee mencuri pandang ke arah payudara Gracia, yang menurutnya memiliki bentuk yang bagus. Namun sayangnya, Gracia tidak menyadari hal itu.

"Tetek kamu bagus banget, Gre.." gumam Zee dalam hati.

"Ohh iya, bawahannya belom dilepas.." ucap Gracia, lalu ia melepas celana dalamnya, dan membuat kedua mata Zee melotot 😳.

"Hayo lagi ngeliatin apa?" tanya Gracia tersenyum dan tahu Zee sedang melihat ke arah mana.

"Ahh Gre buruan pake baju.." ucap Zee yang mulai merasa tidak nyaman, ia berpikir Gracia sedang menggoda dirinya, ya memang sih 🤣🤣.

"Nggak mau, jawab dulu barusan kamu ngeliatin apa sampe melotot gitu matanya?" tanya Gracia terus menggoda Zee.

"Ish buruan pake baju, nggak masuk angin apa.." gerutu Zee.

"Nggak mau, jawab dulu pertanyaan aku.." ucap Gracia.

"Nggak, aku nggak ngeliatin apa-apa kok.." jawab Zee.

"Beneran?" tanya Gracia terus menggoda.

"Iya beneran.." jawab Zee, namun Gracia terus menggoda gadis itu.

"Masa sih.." Gracia pun mencolek dada Zee, membuat gadis itu terkejut, namun ia memilih diam saja.

"Ish beneran, udah buruan pake baju.." jawab Zee mulai kesal, dan Gracia pun tertawa kecil.

"Ohh iya kamu nggak sekalian lepas baju juga?" Gracia masih saja menggoda Zee.

"Ihh ngapain? Malu lah.." jawab Zee. Gracia pun kembali tertawa dan segera memakai baju nya. Ia mendengus kesal, sepertinya rencana nya kali ini gagal.

Salahnya sendiri juga, ia tidak punya cukup keberanian untuk mengajak Zee melakukan hubungan seks. Tidak seperti saat bersama Shani yang langsung memberikan lampu hijau, jika bersama Zee Gracia harus melewati lampu merah dulu.

**********

Pintu kamar terbuka, dan masuklah Gracia. Dengan lesu, gadis itu merebahkan tubuhnya dia atas ranjang. Ia baru saja sampai di rumah, setelah mengantarkan Zee pulang ke rumahnya.

Gracia mengusap wajahnya dan mendengus kesal, rencana nya gagal. Ya meskipun ada sedikit berhasil karena ia telah menunjukkan tubuh telanjangnya kepada Zee, dan membuat gadis itu melongo melihatnya.

"Apa susahnya sih tinggal ngomong sama Zee, susah banget deh kayaknya rrgghh.." gerutu Gracia kesal.

"Oke nggak papa, ini baru percobaan pertama.. Masih ada percobaan berikutnya.. Ehh tapi kan Zee itu keliatannya masih polos, wahh kayaknya bakal susah nih.. Tapi gak papa lah, dicoba aja dulu.." gumamnya lagi.

Gadis itu pun beranjak dari ranjangnya dan masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan badannya.

**********

Malam harinya, seperti biasa Gracia melakukan sebuah rutinitas di saat ia sedang birahi, apalagi kalau bukan sedang bermasturbasi.

Di atas ranjang, gadis itu bersandar pada sandaran ranjang, dan memainkan vagina nya sendiri dengan jari tangannya. Namun sesekali ia juga memainkan vagina nya dengan dildo.

Hampir setiap hari Gracia melakukan itu, di saat ia sedang birahi dan tidak bisa melampiaskannya bersama Shani. Namun akhir-akhir ini Gracia juga birahi kepada Zee, dan juga melampiaskannya lewat masturbasi.

"Ahh ci Shanihh.. Buruan main ke rumah dong cicihhh.. Aku kangen begini lagi sama cici ouuhh.." desah Gracia membayangkan dirinya sedang bercinta dengan Shani.

Tak hanya Shani, sesekali Zee juga muncul dalam bayangannya.

"Ouuhh yaahhh.." tak lama Gracia pun merasakan tubuhnya menegang.

Tahu dirinya akan segera klimaks, ia pun menyodok vagina nya lebih cepat lagi.

"Ouhh ci Shanihh terus, enak mmhhh.." desah Gracia.

"Zee kamu juga yaahhh.. terus ngghh enak Zee ouhhh ssshhh.." desah Gracia lagi. Hingga akhirnya....

"AAHHH!! OUHH YESSS!! Gracia mencabut jari tangannya dan muncrat dengan deras cairan bening keluar dari vagina nya, dan membasahi sprei.

Tubuh Gracia juga mengejang serta bergetar saat mencapai klimaks nya. Setelah orgasme cukup banyak, seketika tubuh Gracia lemas tak berdaya. Ia kembali memejamkan matanya dan menikmati kenikmatan yang masih tersisa, dan akhirnya gadis itu pun terlelap.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang