Part 12

19.1K 408 13
                                    

Keesokan harinya, Shani dan Gracia libur sekolah, karena hari ini adalah hari Sabtu. Namun, kedua orangtua Gracia tetap bekerja, namun hanya setengah hari saja.

Saat ini Shani dan Gracia sedang bersantai di ruang tengah, sambil menonton sebuah film Netflix. Lalu, Shani melirik Gracia yang hanya memakai kaos oblong dengan celana mini yang panjangnya hanya sebatas paha nya saja. Karena itu, kedua paha putih mulus Gracia terekspos, dan membuat Shani menjadi birahi melihatnya.

Dengan perlahan, Shani menggerakkan salah satu tangannya dan menyentuh paha putih mulus milik Gracia itu. Gracia pun melirik ke paha nya yang di sentuh, lalu menoleh sebentar ke arah Shani dan tersenyum tipis, lalu kembali menatap ke layar TV.

"Gre.." panggil Shani.

"Iya, ci.." balas Gracia, yang masih menatap ke depan.

"Cici lagi pengen nih, kamu mau nggak?" tanya Shani.

"Sekarang ci? Cici pengen mulu deh.." ucap Gracia.

"Ya abisnya kamu mancing-mancing sih, bikin cici jadi pengen.." balas Shani.

"Siapa yang mancing-mancing? Orang dari tadi aku diem aja disini.." ucap Gracia.

"Itu kamu pake celana mini, paha kamu kemana-mana tuh.." ucap Shani.

"Ohh jadi karena ini, hehehe.." Gracia melirik ke arah paha nya, lalu nyengir kuda.

Shani pun memeluk Gracia dari samping,

"Mau nggak, Gre?" tanya Shani, dan Gracia pun mengangguk.

"Ya mau dong ci, mumpung mamah sama papah lagi nggak ada.." jawab Gracia. Shani pun tersenyum,

"Yukk.." Shani pun meraih tangan Gracia dan mengajaknya ke kamar tidur. Di dalam kamar tidur, mereka akan melakukan hubungan seks.

"Siapa duluan nih?" tanya Shani.

"Aku duluan ya ci, abis itu cici.." jawab Gracia, dan Shani mengangguk.

Gracia pun naik ke atas ranjang dengan posisi telentang, sedangkan Shani naik ke atas tubuhnya dan menindihnya. Shani pun mendekatkan wajahnya ke wajah Gracia, dan...

"Cupp.." mereka pun saling berciuman.

"Mmhhh.." desah Gracia pelan, lalu ia merangkulkan kedua tangannya pada leher Shani, dan menekan bagian belakang kepala nya.

Shani melumat bibir serta lidah Gracia dengan penuh nafsu, begitu juga Gracia yang membalas ciuman Shani. Sambil terus mencium Gracia, Shani menyentuh kedua payudara Gracia dari luar kaos yang ia pakai, lalu meremas nya dengan kuat.

"Mmhhh.." desah Gracia merasakan sedikit sakit pada payudara karena remasan Shani, namun ia mencoba mengabaikan rasa sakitnya dan merasakan kenikmatannya saja.

Setelah puas mencium Gracia, Shani pun melepas ciumannya dan beralih ke leher Gracia.

"Ci Shani, aahhh.." Gracia mendesah lagi, dan itu membuat Shani makin nafsu.

Shani menjilat, mencium, bahkan juga mencupang leher Gracia, dan meninggalkan bekas merah pada lehernya. Setelah dari leher, cumbuan Shani berpindah ke area dada Gracia. Shani melucuti kaos Gracia beserta bra nya, dan memperlihatkan sepasang payudara Gracia yang selalu membuat Shani merasa gemas.

Shani pun meremas kedua payudara Gracia, lalu ia menjilat dan menghisap kedua puting payudara Gracia yang sudah menonjol itu secara bergantian.

"Aahhh, cici ngghh.." desah Gracia merasakan perih pada puting nya, namun ia mengabaikan rasa sakit itu.

Shani yang mendengar desahan Gracia itu menjadi makin nafsu. Ia pun menggigit pelan puting payudara Gracia, dan sesekali menariknya dengan gigi nya.

"Aww!! Cici sakit, mmhhh.." racau Gracia, namun Shani tak peduli dan terus menggigit puting nya.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang