"Aaahhh.." Shani mendesah. Saat ini Shani sedang bermasturbasi di kamar tidurnya. Shani baru saja pulang sekolah, dan ia langsung bermasturbasi di kamarnya. Dengan masih memakai seragam putih abu-abu, Shani dengan penuh nafsu memainkan kemaluannya sendiri dengan dildo yang ia pegang.
Di sisi lain, Gracia sedang berjalan ke kamar tidur Shani. Ia merasa bosan dan ingin mengajak kakak sepupu nya itu mengobrol. Saat Gracia membuka pintu kamar Shani yang ternyata tidak terkunci, ia terkejut saat melihat sepupu nya itu sedang membuat kenikmatan sendiri di atas ranjang. Gracia pun berjalan mendekati Shani yang sepertinya tidak menyadari kehadirannya, mungkin karena Shani sedang menutup matanya.
Melihat Shani sedang nikmat sendiri itu membuat Gracia menjadi birahi. Ia pun menggerakkan satu tangannya menyentuh satu payudara nya yang tertutup oleh seragam putihnya, lalu meremasnya. Sedangkan tangannya yang satunya, menyentuh selangkangannya dari luar rok abu-abu nya. "Mmmhhh.." terdengar suara desahan pelan dari mulut Gracia.
Tak lama kemudian, Gracia melihat tubuh Shani menegang, itu pertanda ia akan segera klimaks. "Aaahhh, aaahhh.." Shani mendesah semakin keras, dan itu membuat Gracia meremas dadanya lebih kuat lagi, hingga membuat seragam putihnya sedikit kusut pada area dadanya. Tak lama kemudian, "AAAHHH!!" Shani mendesah kencang, dan cairan kewanitaannya mengucur deras membasahi sprei nya. Gracia yang melihat Shani klimaks itu pun tersenyum.
"Cici.." panggil Gracia. Shani pun membuka matanya dan terkejut saat melihat ada Gracia di kamarnya. "Astaga Gre, kamu sejak kapan ada di sini?" tanya Shani. "Barusan ci.." jawab Gracia. "Nikmat banget ya ci? Sampe aku masuk ke kamar aja cici nggak tau.." sambung Gracia, lalu ia duduk di samping tubuh Shani yang masih terbaring lemas.
"Cici mau nikmat kok nggak ngajak-ngajak aku sih ci?" tanya Gracia, lalu ia menyentuh bibir kemaluan Shani dengan jari tangannya, sambil menggigit bibir bawahnya. "Kamu mulai nakal ya Gre.." ucap Shani, "Kan cici yang ngajarin.." balas Gracia, lalu tersenyum. Gracia pun mendekatkan mulutnya ke telinga Shani, "Aku buat pipis lagi ya ci.." ucap Gracia pelan lalu ia menggigit pelan telinga Shani tersebut. "Cici baru aja pipis.." ucap Shani. "Aku buat pipis lagi, kali ini pake tanganku ya.." ucap Gracia.
Gracia pun mempercepat jarinya pada kemaluan Shani. "Ssshhh mmmhhh.." Shani kembali mendesah pelan. "Enak kan ci?" tanya Gracia, dan Shani mengangguk. Gracia pun menyentuh pipi Shani dan mengarahkan wajahnya menghadap ke wajah Gracia. Lalu, Gracia mendekatkan wajahnya ke wajah Shani, dan "Cupp.." mereka pun berciuman. "Mmmhhh.." desah Shani dan Gracia bersamaan.
Setelah puas mencium bibir Shani, Gracia pun mencumbu lehernya. Dikecup, dijilat, serta digigit pelan leher Shani hingga meninggalkan bekas merah disana. Lalu, Gracia memposisikan tubuhnya di depan Shani, lalu ia melepas dasi serta kancing seragam putih Shani hingga bra nya terlihat. Gracia pun menarik bra Shani hingga terlepas, dan terpampanglah sepasang payudara Shani yang terlihat menggiurkan. Gracia sudah tak sabar lagi, ia pun langsung mencaplok kedua payudara Shani dan menghisapnya dengan liar.
"Terus Gre enak, mmmhhh.." desah Shani sambil memejamkan matanya. Sambil menghisap payudara Shani, Gracia juga terus menyodok kemaluannya dengan jarinya. Setelah itu, cumbuan Gracia turun ke perut rata Shani, lalu ke selangkangannya.
"Aaahhh, Gre.." desah Shani saat Gracia menjilat bibir kemaluannya. "Sluurrpp mmmhhh.." Gracia menyedot semua cairan yang keluar dari kemaluan Shani, dan ia terlihat menikmati. Entah seperti apa rasa cairan itu, yang pasti Gracia terlihat sangat menikmati. Shani pun memegang kepala Gracia, lalu menekannya lebih dalam lagi ke selangkangannya. "Terus Gre, aaahhh.." desah Shani.
Tak lama, tubuh Shani mulai menegang. Tahu akan mencapai klimaks, Gracia pun mencumbu kemaluan Shani lebih liar lagi, kali ini ia juga menjilati klitoris Shani dan membuat pemiliknya menggelinjang tak karuan. Shani menggelengkan kepalanya, dan tubuhnya pun mengejang. "Gre, cici keluar aaahhh.." desah Shani yang telah mencapai klimaks. "Sluurrpp.. sluurrpp.." Gracia terus menyedot cairan kewanitaan Shani hingga habis tak tersisa. Setelah itu, Gracia pun menghentikan aktivitasnya, dan menatap Shani sambil tersenyum.
"Makasih Gre.." ucap Shani. "Sama-sama ci, cici mau lagi?" balas Gracia, dan Shani mengangguk. Meskipun ia sudah klimaks, namun ia masih ingin di puaskan oleh Gracia. Gracia pun menyibakkan rok nya dan melepas celana dalamnya. Lalu, ia membuka kedua kaki Shani dan menempelkan kemaluannya pada kemaluan Shani. Setelah itu, Gracia menggerakkan pinggulnya maju-mundur supaya kedua kemaluan mereka saling bergesekan. Perbuatan Gracia itu membuat Shani sedikit terkejut, ternyata ia terpikirkan hal seperti ini.
"Aaahh cici.." kini Gracia yang mendesah. Ia pun menyentuh kedua payudara Shani dan meremasnya. Shani juga tak mau tinggal diam, ia pun melepas dasi serta kancing seragam Gracia, lalu melepas bra nya dan melemparnya asal, dan memperlihatkan sepasang payudara Gracia yang menggantung bebas, ukurannya terlihat sedikit lebih besar dari punya Shani.
"Tetek kamu bagus Gre, sini Gre cici emut mmmhhh.." ucap Shani yang diakhiri desahan. Gracia pun membungkukkan tubuhnya supaya Shani lebih mudah menjamahi payudara nya. "Aaahhh cici.." desah Gracia saat Shani meremas dan menghisap kedua payudara nya. Saat ini posisi Gracia berada di atas tubuh Shani, sedangkan Shani telentang di atas ranjang. Mereka berdua sama-sama mengangkang, dan menggesekan kemaluan mereka satu sama lain.
Shani pun melepas seragam putih Gracia dari tubuhnya dan melemparnya ke lantai, dan kini Gracia telanjang dada. Shani pun mengelus bahu serta punggung Gracia, dan itu memberikan sensasi tersendiri bagi Gracia. Tak lama, Gracia merasakan selangkangannya licin, karena cairan kemaluannya keluar dan membasahi kedua kemaluan mereka.
"Cici aku mau keluar mmmhhh.." desah Gracia yang mulai merasakan kemaluannya berkedut-kedut. Shani pun meremas kedua payudara Gracia dan memainkan puting kecilnya yang sudah mengeras itu. "Terus ci, enak mmmhhh.." desahan Gracia terdengar semakin keras. Hingga akhirnya, "Cici, aku mau keluar.." ucap Gracia, lalu ia menyodok kemaluannya di atas tubuh Shani, hingga mencapai klimaks. "Cici aku keluar aaahhh.." Gracia pun orgasme, dan cairan kewanitaannya mengucur deras membasahi tubuh serta seragam Shani. Dalam waktu yang bersamaan, Shani juga klimaks. "Cici juga keluar, aaahhh.." desah Shani dan ia pun orgasme lagi. Setelah orgasme cukup banyak, tubuh Gracia pun lemas dan ia menindih tubuh Shani yang basah karena cairannya.
"Sorry ci seragamnya jadi basah, hhhh hhhh.." ucap Gracia tersengal-sengal. "Nggak papa kok Gre.." balas Shani lalu membelai rambut Gracia. "Sekarang kita mandi yuk, udah lengket nih badan.." sambung Shani. Gracia mencoba bangkit, lalu masuk ke kamar mandi dan disusul oleh Shani. Mereka berdua mandi bersama, sambil sesekali menggerayangi tubuh satu sama lain. Setelah selesai mandi, mereka memakai baju santai, lalu mengganti sprei yang sudah basah dengan yang baru. Setelah itu, mereka naik ke ranjang dan tidur bersama. Hubungan seks yang mereka lakukan cukup membuat mereka lelah, dan mereka ingin beristirahat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Greshan's Sex Story 🔞
FanfictionMenceritakan tentang seorang gadis bernama Shania Gracia, yang tertarik secara seksual kepada saudari sepupu nya sendiri, yang bernama Shani Indira Natio. Semua bermula saat Gracia secara tidak sengaja melihat Shani sedang bermasturbasi di kamarnya...