Part 31

17K 302 32
                                    

Suatu pagi, Gracia sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Shani. Hari ini ia ingin pergi ke rumah saudari nya itu karena ingin meminta penjelasan, mengapa akhir-akhir ini Shani tidak pernah membalas pesan, menjawab telepon, bahkan juga tidak pernah menemui Gracia lagi.

Saat tiba di rumah Shani, Gracia mendapati sepupu nya itu sedang duduk di teras rumahnya. Gracia pun segera turun dari mobil dan menghampiri Shani.

"Ci Shani!!!"

Gracia berteriak sambil berlari kecil menghampiri Shani. Shani yang melihat Gracia datang ke rumahnya itu pun segera bangkit dari kursinya dan masuk ke dalam rumah. Namun, Gracia sudah lebih dulu meraih salah satu tangan Shani dan menahannya supaya tidak masuk ke dalam rumah. Shani pun dengan sedikit kasar menghempaskan tangan Gracia, dan membuat gadis itu terkejut.

"Gre, jangan temuin cici lagi.." perintah Shani.

"Cici kenapa sih? Cici marah ya sama aku? Emang aku ada salah apa sama cici?" tanya Gracia, ia bingung mengapa Shani tiba-tiba marah padanya.

"Kamu pikir aja sendiri salah kamu apa.." jawab Shani ketus.

"Ci, cici kenapa sih? Kalo aku ada salah aku minta maaf ci.. Tolong jangan kayak gini, aku kangen banget tau sama cici.." ucap Gracia lirih, ia terlihat menahan tangisnya.

Shani yang melihat kondisi Gracia itu pun tak kuasa menahan tangisnya, dan akhirnya Shani memeluk Gracia dan tangisnya pun pecah.

"Maafin cici Gre.. Cici begini karena cici cemburu hiks.." ucap Shani sambil menangis.

"Cemburu? Cemburu kenapa ci?" tanya Gracia bingung.

Shani pun melepas pelukannya.

"Waktu itu cici lihat kamu tidur sama cewek lain, dan itu buat cici jadi sakit hati.." jawab Shani.

Gracia yang mendengar penjelasan Shani pun terkejut, ternyata aksi nya dengan Zee diketahui oleh Shani.

"Siapa cewek itu, Gre?" tanya Shani.

"Ci, soal cewek itu aku minta maaf.. Itu salahku ci, aku ternyata juga nafsu sama dia dan pengen ngajak dia tidur bareng.. Maafin aku ci, aku udah nyakitin hati cici hiks hiks.." Gracia pun sudah tak bisa menahan tangisnya dan akhirnya ia pun menangis.

Shani pun memeluk Gracia lagi dan mencoba untuk menenangkannya.

"Oke cici maafin, tapi kamu harus janji sama cici kamu nggak akan tidur bareng cewek lain lagi selain sama cici.." ucap Shani, dan Gracia mengangguk pelan.

"Iya ci, aku janji.. Maafin aku ya ci.." balas Gracia.

"Iya nggak papa, udah cici maafin.." balas Shani.

Gracia pun menatap wajah Shani.

"Ci.." ucap Gracia.

"Hmm.." balas Shani singkat.

"Udah nggak marah kan?" tanya Gracia, dan Shani menggeleng sambil tersenyum.

"Ehm aku boleh minta sesuatu gak?" tanya Gracia.

"Mau minta apa?" tanya Shani.

"Aku pengen bobok sama cici.." jawab Gracia, dan Shani paham apa maksud kata-kata Gracia itu.

"Kapan? Sekarang?" tanya Shani, dan Gracia mengangguk pelan.

"Iya sekarang, cici mau kan?" jawab Gracia lalu bertanya.

Shani tersenyum, dan langsung meraih tangan Gracia dan menariknya masuk ke dalam rumah. Tidak lupa juga Shani menutup pintu rumah dan menguncinya dari dalam.

Shani terus menarik Gracia dan membawa gadis itu ke dalam kamar tidurnya. Di dalam kamar tidur, Shani menutup pintu kamarnya dan langsung menyambar bibir Gracia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang