Part 29

8K 180 0
                                    

Semenjak kejadian itu, sikap Shani kepada Gracia berubah. Shani merasa enggan untuk menemui Gracia. Jangankan ingin menemui gadis itu, membalas chat ataupun menjawab teleponnya saja tidak.

Namun tak bisa di pungkiri, kalau Shani begitu merindukan sosok Gracia. Ia ingin bertemu dengan gadis itu, namun di sisi lain ia juga merasa berat untuk menemui nya.

*****

Suatu pagi, Gracia sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Setelah selesai sarapan dan bersiap-siap, gadis itu pun berangkat ke sekolah menggunakan mobilnya.

Saat jam pulang sekolah, Gracia berniat untuk pergi ke rumah Shani. Dari kemarin-kemarin, Gracia chat bahkan juga menelepon Shani, namun tidak mendapat respon. Akhirnya Gracia memutuskan untuk pergi ke rumah Shani.

Sebelum pergi ke rumah Shani, ia pulang ke rumahnya terlebih dahulu untuk mengganti baju dan juga makan siang. Setelah itu, barulah gadis itu pergi ke rumah saudari sepupu nya itu.

Karena lokasi rumah Shani lumayan jauh dari rumah Gracia, gadis itu membutuhkan waktu agak lama untuk pergi kesana. Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam, akhirnya Gracia pun sampai di rumah Shani.

Di sisi lain, Shani sedang bersantai di kamarnya. Lalu, ia berniat membuka gorden kamarnya supaya cahaya matahari masuk ke kamarnya. Dan ketika ia membuka gorden, ia melihat ada sebuah mobil yang tak asing baginya, terparkir di depan rumahnya. Lalu dari mobil itu, turunlah seorang gadis yang sangat Shani kenal.

"Gre?" gumam Shani.

"Ngapain dia kesini.." gumam Shani lagi.

Shani ingin menemui gadis itu, namun lagi-lagi ada rasa berat untuk melakukan itu.

Kini Gracia sudah berada di depan pintu rumah Shani.

Ting tung!!

Gracia menekan tombol bel rumah, namun tak ada yang membukakan pintu.

Ting tung!!

Gracia menekan tombol itu lagi, namun tetap tak ada yang membukakan pintu.

"Ci Shani ada di rumah gak ya?" gumam Gracia bertanya-tanya.

"Di chat gak dibales, di telpon juga gak di angkat.. Cici dimana sih? Aku kangen tau.." gumam Gracia lagi.

Gracia pun mencoba menekan kenop pintu rumah Shani, namun sayangnya pintunya terkunci.

"Ckk dah lah, aku pulang aja.." gumam Gracia merasa kecewa.

Gadis itu pun kembali naik ke mobilnya dan pergi.

Shani yang masih berdiri di dekat jendela kamar, melihat Gracia naik kembali ke mobilnya dan pergi menjauh.

Gadis itu pun terduduk di lantai dan air matanya pun mengalir. Shani menangis.

"Maafin cici Gre, untuk sekarang ini cici nggak bisa ketemu sama kamu dulu.. Cici masih sakit hati liat kamu bercinta sama cewek itu.." lirih Shani.

Shani pun mencoba untuk menenangkan diri. Setelah mulai tenang, ia pun kembali naik ke atas ranjang dan memutuskan untuk tidur saja.

*
*
Saat ini Gracia sedang berada di sekolah. Jam sekolah baru saja usai, para murid termasuk Gracia bergegas untuk pulang.

Namun Gracia tak ingin pulang dulu, ia ingin bermain bersama Zee. Sebelumnya Gracia mengajak Zee untuk melakukan hubungan seks, dan Zee mengiyakan dan mengajaknya berhubungan seks di rumahnya saja.

Semenjak dicuekin oleh Shani, Gracia merasa kesepian. Di saat ia sedang birahi, ia hanya bisa melampiaskan lewat masturbasi. Namun jika ada waktu, ia ingin mengajak Zee untuk melakukan hubungan seks bersama.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang