Part 19

8.9K 237 5
                                    

Gracia dan Zee pun tiba di rumah Zee dengan selamat. Ternyata lokasi kompleks perumahan Zee tidak jauh dari kompleks perumahan Gracia. Dengan begitu, Gracia bisa dengan mudah jika ia ingin berkunjung ke rumah Zee ataupun sebaliknya.

"Makasih ya Gre udah nganterin aku pulang.. Ohh iya mau mampir dulu nggak?" tanya Zee.

"Ada keluarga kamu nggak?" tanya Gracia.

"Nggak ada, aku lagi sendirian.. Mamah sama sama lagi kerja dan baru pulang nanti malem.." jawab Zee.

"Ohh ya udah deh, aku mau mampir dulu sebentar.." jawab Gracia.

"Ya udah, ayo masuk.." ajak Zee. Kedua gadis itu pun turun dari mobil dan masuk ke rumah Zee yang terlihat cukup besar dan mewah, tak kalah mewahnya dengan rumah Gracia.

"Mau minum apa? Aku buatin.." tanya Zee, saat ini mereka sedang berada di ruang tengah.

"Ehm terserah kamu aja deh, Zee.." jawab Gracia.

"Sirup mangga mau?" tanya Zee menawarkan, dan Gracia mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Ya udah, aku buatin dulu ya.." ucap Zee, lalu gadis itu pun pergi ke dapur untuk membuat minuman.

Dan tak lama kemudian, Zee pun kembali dengan membawa segelas sirup mangga.

"Ini minumnya, di habisin ya.." ucap Zee.

"Makasih, Zee.." balas Gracia, lalu ia meminum sedikit sirup nya.

"Gre, aku ke kamar dulu ya.. Mau ganti baju dulu.. Kamu kalo mau nonton TV tinggal nyalain aja.." ucap Zee, dan Gracia mengangguk pelan. Zee pun pergi meninggalkan Gracia untuk mengganti baju.

Gracia pun melihat-lihat ke sekitar. Ia melihat beberapa furniture dan juga foto-foto keluarga Zee yang terpajang di tembok rumah. Sampai akhirnya, ia pun naik ke lantai dua rumah dan berjalan menuju sebuah kamar tidur.

Gracia melihat pintu kamar tidur itu terbuka sedikit. Dan entah mengapa, Gracia merasa penasaran dan berjalan mendekati pintu tersebut.

Gracia mencoba mengintip ke dalam kamar dari depan pintu, dan ia sedikit terkejut saat melihat ada Zee di dalam kamar, dalam kondisi hampir telanjang. Gracia melihat Zee hanya memakai bra dan juga celana dalam. Dan tak lama, Zee pun memakai baju.

Gracia pun segera pergi dari sana, lalu kembali duduk di ruang tengah. Dan tak lama kemudian, Zee pun muncul. Gadis itu duduk di samping Gracia dan mengobrol dengannya.

Karena Gracia baru mengenal Zee, ia merasa sedikit canggung saat mengobrol dengan gadis itu. Namun Gracia harus membiasakan diri, karena Zee adalah teman sekelasnya.

Sangking asyiknya mengobrol dan bercanda-canda, tak terasa hari sudah sore.

"Ehh Zee aku pulang dulu ya, udah sore nih.." ucap Gracia lalu melihat ke jam tangannya, sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Ohh iya, hati-hati ya Gre.. Makasih udah mau mampir kesini.." ucap Zee.

"Iya sama-sama Zee, ya udah aku pulang dulu ya.. Sampe ketemu besok di sekolah.." pamit Gracia.

Gracia pun keluar dari rumah Zee dan naik ke mobilnya. Sebelum melajukan mobilnya, ia kembali teringat dengan kejadian tadi yang dimana Gracia tak sengaja melihat Zee hampir telanjang di kamar tidurnya.

"Badan Zee bagus juga ya.. Ehh apaan sih, mikirin apa sih aku.." Gracia pun menggeleng dan mencoba menepis pikiran itu. Lalu, ia pun melajukan mobilnya dan pulang ke rumah.

Setiba nya di rumah, Gracia langsung masuk ke kamar tidurnya, melepas seragam sekolahnya dan masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

Setelah selesai mandi, gadis itu pun memakai baju harian dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Lalu, ia kembali teringat dengan kejadian tadi siang. Ia kembali teringat dengan kejadian melihat Zee yang hampir telanjang.

Gracia pun menggelengkan kepalanya, mencoba menepis pikiran tersebut. Namun, entah mengapa ia tak bisa menghilangkan pikiran itu dari kepala nya.

Gadis itu memejamkan matanya, lalu kembali membayangkan tubuh Zee. Gracia coba membayangkan, bagaimana tubuh Zee saat telanjang.

Dan entah di sadari olehnya atau tidak, Gracia pun menyentuh kedua payudara nya sendiri, lalu meremasnya dengan perlahan.

Pikiran Gracia makin liar, kini dirinya membayangkan ia sedang berduaan dengan Zee, sedang menyentuh anggota tubuhnya.

Gracia membayangkan dirinya sedang menyentuh dan meremas payudara Zee, dan remasannya pada payudara nya makin kuat. Lalu, salah satu tangan Gracia turun ke selangkangannya. Lalu gadis itu melepas celana pendek serta celana dalamnya, dan menyentuh vagina nya sendiri.

"Aahhh.." Gracia pun mendesah pelan. Ia terus membayangkan Zee, kali ini ia mencium bibir Zee dan menyentuh selangkangan nya.

"Ahh Zee, kayaknya enak kalo begituan sama kamu mmhhh.." Gracia kembali mendesah.

Dan tak lama kemudian, Gracia mulai merasakan gejolak dalam tubuhnya. Ia pun memasukkan dua jari tangannya ke dalam lubang vagina nya, lalu menyodok nya dengan cepat.

Aahhh Zee.. Ohh yaahhh.." desah Gracia sambil memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.

Semakin lama tubuh Gracia makin menegang, hingga akhirnya...

"AAHHH!! YESSS!!" seketika tubuh Gracia mengejang dan bergetar, dan muncrat cairan bening dari lubang vagina nya dalam jumlah banyak.

Setelah mencapai orgasme nya, seketika tubuh Gracia lemas. Tak lama ia pun membuka matanya, dan ia pun tersadar atas apa yang ia lakukan barusan.

"Kok bisa-bisanya sih aku begitu? Astaga Gre, sadar Gre sadar.." gumam Gracia sambil menggelengkan kepalanya.

Namun tak bisa ia pungkiri, apa yang ia lakukan tadi terasa sangat nikmat.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang