Part 15

12.4K 282 0
                                    

Shani terbangun dari tidurnya karena mendengar suara jam weker. Ia pun segera meraih jam weker tersebut dan mematikannya. Tiba-tiba, ia merasakan sedikit sakit pada perutnya, tepatnya di area diafragma nya.

Sambil memegangi perutnya, Shani beranjak dari ranjang, lalu masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, Shani melepas celana piyama serta celana dalamnya yang ternyata ada bercak darah. Shani terkejut, ia pun mencoba memasukkan jari tangannya ke dalam lubang vagina nya, dan ia merasakan perih saat melakukan itu. Saat mengeluarkan jari nya, ia melihat ada sedikit darah yang menempel pada jari tangannya.

Shani pun segera membersihkan area kewanitaannya itu, lalu ia melihat ke sebuah kalender kecil yang menempel pada dinding kamar mandi. Ia baru ingat kalau hari ini ia sudah satu bulan lamanya tidak haid. Jadi ia berfikir, kalau hari ini ia sudah haid kembali.

Shani pun mengambil sebuah pembalut lalu memakainya, tidak lupa juga memakai kembali celana nya. Setelah itu, ia pun keluar dari kamar mandi dan melihat Gracia masih tertidur pulas di ranjang. Semalam, mereka berdua habis melakukan hubungan seks selama tiga jam lamanya, dan itu membuat mereka cukup kelelahan. Beruntung hari ini mereka sedang libur sekolah.

Shani membelai rambut hitam Gracia yang menutupi wajah cantiknya, lalu ia tersenyum dan mengecup kening gadis itu yang masih memejamkan matanya. Lalu, muncul sebuah ide nakal di kepala Shani.

Shani pun mencoba menarik selimut yang menutupi tubuh Gracia, dan memperlihatkan sepasang payudara Gracia tanpa bra yang menutupi nya. Semalam setelah melakukan hubungan seks, Gracia langsung tidur dalam kondisi telanjang bulat, dan hanya di tutupi dengan selimut.

Shani pun memposisikan tubuhnya di samping Gracia, lalu ia meremas payudara gadis itu sambil sesekali menghisap putingnya. Karena posisi Gracia telentang, itu memudahkan Shani untuk menjamahi buah dada nya. Dan tak lama kemudian, tubuh Gracia menggeliat pelan dan ia pun terbangun.

"Ci.." panggil Gracia dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ehh kebangun, sorry ya.." ucap Shani lalu menghentikan aksinya.

Gracia pun memposisikan tubuhnya duduk, lalu ia mengucek kedua matanya yang masih terasa mengantuk.

"Kok kamu nggak pake baju sih? Nggak masuk angin?" tanya Shani.

"Nggak kok ci, aku udah biasa tidur nggak pake baju.. Apalagi semalem kan abis main bareng cici.." jawab Gracia, dan Shani mengangguk pelan.

"Hari ini kita mau ngapain ya?" tanya Shani berfikir kegiatan apa yang akan mereka lakukan hari ini.

"Jalan-jalan yuk ci.." ajak Gracia.

"Jalan-jalan? Kemana?" tanya Shani.

"Hmm aku sih lagi pengen ke mall, cici mau nggak?" tanya Gracia.

"Hmm oke deh, boleh.." jawab Shani mengiyakan.

"Ajak mamah papah kamu juga ya, biar rame.." sambung Shani.

"Ya udah, nanti aku ajakin.." balas Gracia.

"Ya udah aku balik ke kamar dulu ya ci, mau mandi.." sambung Gracia, lalu ia beranjak dari ranjang dan memakai piyama nya.

Setelah itu, ia pun keluar dari kamar tidur Shani. Shani pun merapikan tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

**********

Saat ini Shani tengah bersiap-siap untuk pergi bersama Gracia. Tak lama,

"Cici.." pintu kamarnya terbuka dan masuklah Gracia yang sudah siap.

Gracia berjalan menghampiri Shani dan memeluknya dari belakang.

"Wahh, cici udah cantik.." ucap Gracia memuji Shani. Shani pun berbalik dan mencubit pelan kedua pipi Gracia dengan gemas.

"Kamu juga udah cantik, gemesin pula.." balas Shani lalu tersenyum.

"Udah siap kan ci? Yuk berangkat.." ajak Gracia.

"Ohh iya, mamah papah kamu ikut nggak?" tanya Shani.

"Mamah sama papah nggak mau ci, katanya kita berdua aja yang pergi.." jawab Gracia.

"Ohh ya udah, yukk.." Shani pun menggenggam satu tangan Gracia, dan mereka berdua pun pergi ke sebuah mall menggunakan mobil milik Gracia.

Saat dalam perjalanan, Gracia melakukan suatu hal yang tak terduga. Ia sedang memainkan ponselnya, bukan sedang bermain sosial media, namun menonton sebuah video yang pernah ia buat beberapa hari yang lalu saat melakukan hubungan seks bersama Shani.

"Aahhh.. Aahhh.." Shani yang mendengar suara desahan dari ponsel Gracia itu pun menoleh ke arahnya, lalu ia menggeleng pelan saat melihat Gracia yang sedang birahi, ia sedang meremas salah satu payudara nya sendiri sambil menggigit bibir bawahnya.

Aksi Gracia itu bisa membuat Shani tergoda, namun ia mencoba untuk tidak memperhatikan Gracia dan tetap fokus mengemudi.

Setiba nya di mall, Shani dan Gracia pergi ke senuah game center dan bermain sampai puas disana. Setelah itu, mereka mampir sebentar ke sebuah toko buku, untuk membeli beberapa novel dan majalah. Dan setelah itu, mereka pergi ke sebuah restoran untuk makan sekaligus melepas lelah. Setelah selesai makan, barulah mereka pulang ke rumah.

**********

"Duhh, capek.." ucap Shani, lalu ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Saat ini mereka baru saja tiba di rumah, dan mereka merasa cukup lelah.

Gracia pun melempar tas pinggangnya ke lantai, lalu ia menindih tubuh Shani yang saat ini sedang telentang.

"Mau main nggak ci?" tanya Gracia menatap Shani.

"Emang kamu nggak capek?" tanya Shani.

"Capek sih, tapi kan nanti ilang capeknya kalo main sama cici.." jawab Gracia.

"Tapi cici capek Gre, besok aja ya.." ucap Shani menolak.

"Hmm ya udah deh.." balas Gracia sedikit kecewa, lalu ia merebahkan tubuhnya di samping Shani dan membelakangi nya.

Shani yang tahu sepupu nya sedang marah itu pun memeluknya dari samping.

"Marah ya?" tanya Shani.

"Nggak kok.. Udah cici bobok aja, katanya capek.." jawab Gracia jutek.

"Uluh uluh, adek cici ngambek nih.." ucap Shani lalu mencubit pelan pipi Gracia.

Shani pun mempererat pelukannya, lalu dengan nakal sesekali ia menyentuh payudara Gracia dan meremasnya lembut. Shani melakukan itu untuk menggoda Gracia. Hal itu membuat Gracia memejamkan matanya dan menggigit bibir bawahnya.

"Kayak gini aja ya, nggak papa kan Gre? Besok pas pulang sekolah kita main sepuasnya deh.." ucap Shani.

"Beneran?" tanya Gracia yang masih membelakangi Shani.

"Beneran, sepuasnya kamu.." jawab Shani, dan itu membuat Gracia tersenyum.

"Masih marah nggak sama cici?" tanya Shani. Gracia pun memposisikan tidurnya menghadap ke Shani, masih dengan senyumnya.

"Udah nggak.." jawab Gracia. Shani pun tersenyum, lalu mereka saling berpelukan dan tidur bersama.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang