Part 16

13.2K 290 10
                                    

Di siang hari yang cerah, Shani dan Gracia baru saja pulang dari sekolah.

"Ci, inget kan janji cici kemarin?" tanya Gracia saat turun dari mobil.

"Inget Gre, cici nggak bakal lupa kok.." jawab Shani, ia ingat kemarin ia sudah berjanji akan melakukan hubungan seks bersama Gracia sepuasnya.

Ia tidak tahu ia akan sanggup atau tidak memuaskan birahi Gracia yang kemungkinan besar akan menghabiskan energi dan juga memakan waktu yang lama. Namun, ia akan tetap mencoba nya karena ia sudah berjanji. Apalagi saat ini ia sedang haid, pasti akan terasa berat melakukannya.

Saat di dalam kamar tidur Shani, Gracia melempar tas sekolahnya asal lalu duduk di atas ranjang.

"Buruan ci, udah nggak sabar nih.." ucap Gracia.

"Iya iya, sabar Gre.." balas Shani selagi menaruh tas sekolahnya dan juga mengambil tas Gracia lalu menaruhnya dengan rapi. Shani pun ikut duduk di samping Gracia.

"Siapa dulu nih?" tanya Gracia, lalu ia mengambil dildo nya yang ada di laci meja.

"Kamu duluan deh, Gre.." jawab Shani.

"Oke, nih pake.." Gracia memberikan dildo nya kepada Shani.

"Hmm Gre, kalo nggak pake dildo mau nggak?" tanya Shani.

"Kenapa? Cici pengen gesek-gesek aja?" Gracia bertanya balik.

"Hmm lupain aja, sini dildo nya.." Shani berubah pikiran lalu mengambil dildo itu dari tangan Gracia.

Gracia pun merebahkan tubuhnya telentang di atas ranjang, sedangkan Shani menduduki bagian pinggulnya. Shani pun membungkukkan tubuhnya dan mencium bibir Gracia.

"Mmhhh.." desah Gracia sambil memejamkan matanya, lalu membalas ciuman Shani sambil merangkulkan kedua tangannya pada leher Shani.

Setelah merasa cukup mencium bibir Gracia, Shani pun melepas ciumannya dan beralih ke leher gadis itu.

"Ci Shani, mmhhh.." desah Gracia saat Shani mencumbu lehernya.

Shani menjilat, mengecup, serta mencupang leher Gracia hingga meninggalkan bekas merah pada lehernya. Setelah itu, cumbuan Shani beralih ke bagian dada Gracia, lalu tiba di selangkangannya. Shani menyibakkan rok abu-abu Gracia dan melepas celana dalamnya, lalu mendekatkan wajahnya ke selangkangan gadis itu.

"Aahhh.." Gracia tersentak saat Shani menjilat bibir vagina nya. Ia pun memegang kepala Shani dan menekannya dalam-dalam ke selangkangannya.

Hingga akhirnya, tubuh Gracia pun terlihat mulai menegang.

"Cici, aku mau keluar aahhh.." desah Gracia.

Mendengar ucapan Gracia, Shani semakin mempercepat jilatannya pada vagina Gracia, dan membuat pemiliknya semakin meracau tak karuan. Gracia menjambak rambut Shani dan membuat Shani kesakitan, namun ia tahan.

"Aahhh cici terus ci mmhhh.." Gracia semakin meracau dan tubuhnya menggeliat tak terkendali. Hingga akhirnya.....

"AAAHHHH!!!" Gracia mendesah keras, seketika tubuhnya mengejang dan bergetar. Terlihat cairan bening muncrat keluar dari vagina nya.

Shani tersenyum, lalu memejamkan matanya dan membiarkan cairan kenikmatan itu membasahi wajahnya. Setelah orgasme cukup banyak, tubuh Gracia pun lemas. Shani pun menatap Gracia sambil tersenyum puas, ia senang bisa membuat Gracia klimaks.

"Buruan masukin ci.." ucap Gracia yang masih birahi.

Shani pun menyibakkan rok nya dan melepas celana dalamnya, lalu buru-buru ia melepas pembalut nya dan melemparnya ke lantai. Shani pun memasukkan satu sisi dildo itu ke dalam vagina nya, dan ia merasakan sakit yang lumayan.

Greshan's Sex Story 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang