**
Rhein menapaki trotoar selangkah demi selangkah. Dia memang berniat ingin mengirim sesuatu untuk kedua orang tuanya di langit sana. Senyum simpul yang begitu manis menghiasi wajahnya nan cantik.
Ketika dia berdiri di deretan baju-baju yang tergantung, Rhein teringat akan suatu hal. Kembali senyumannya mengembang di bibir. Rhein dengan sigap mengambil satu style pakaian berwarna putih serta tidak lupa sepatu kets.
"Aku rasa ini cocok," ucapnya lirih. Lalu Rhein berjalan ke kasir. Setelah membayarnya, Rhein langsung masuk ke dalam minimarket untuk membeli beberapa bahan makanan. Tidak lupa juga dia mengambil sosis dan daging sapi, karena Rhein tahu jika hantu Akira paling suka makan sosis dan daging bakar.
Rhein melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Setelah merasa semua sudah dibeli, Rhein langsung pulang ke rumah. Sedikit susah payah Rhein membawa barang belanjaannya. Rhein tertegun dan buliran bening lolos dari matanya. Rhein teringat jika ayah dan ibunya yang biasa belanja bulanan, tapi untuk saat ini dan seterusnya Rhein harus mandiri.
Setelah sampai di rumah, Rhein langsung masuk dan menuju lantai atas. Rhein melihat Akira masih tidur pulas di sofa seperti awal saat Rhein meninggalkan Akira untuk pergi berbelanja. Hantu Akira tidur dengan posisi miring. Rhein tidak ingin mengganggu hantu Akira. Rhein segera bergegas menuju loteng.
Di loteng, Rhein sudah menyiapkan segalanya untuk pembakaran barang-barang yang akan Rhein kirim untuk Ayah dan Ibunya. Rhein memasukkan beberapa pakaian dan perlengkapan lainnya ke dalam tong yang apinya sudah menyala.
Saat giliran Rhein membakar satu style pakaian terakhir dan sepasang sepatu. Senyuman manis kembali mengembang di bibir Rhein setelah satu style pakaian berwarna putih dan sepasang sepatu telah terbakar habis.
Kembali ke hantu Akira yang masih tertidur. Tiba-tiba seragam sekolah yang dikenakan oleh Akira berubah menjadi serba putih dan juga sepatu sekolahnya. Merasakan ada yang aneh, Akira terbangun dari tidurnya. Akira kaget saat melihat seragam sekolah dan sepatunya telah berubah.
"Siapa yang melakukan ini?" Akira bingung. "Siapa yang telah mengirimkan satu style pakaian dan sepasang sepatu ini?" lanjut Akira bertanya pada dirinya sendiri. Seolah telinganya peka dengan sebuah suara yang berasal dari atas sana. Akira segera bangkit dan langsung menghilang.
"Syukurlah akhirnya selesai juga," sahut Rhein sambil menatap api yang semakin mengecil.
"Terima kasih untuk kiriman pakaian dan sepasang sepatunya." Tiba-tiba Akira muncul di belakang Rhein dan membuat gadis itu berjengkit kaget.
"Tidak masalah," balas Rhein tersenyum.
"Baru kali ini aku mendapatkan kiriman satu style pakaian dan sepasang sepatu. Sejak aku meninggal, tidak ada satu keluargaku yang mengirimiku barang," ungkap Akira. "Sekali lagi terima kasih, Rhein," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hantu Ganteng (COMPLETED) √
Horror©HenZie An 2023 Akira Tan sosok pemuda yang mendahului takdirnya untuk mati. Arwahnya tidak diterima di alamnya dan dia masih berkeliaran di dunia hingga pada akhirnya Akira bertemu dengan Rhein. Ingatan hantu Akira sedikit hilang. Dengan adanya Rhe...