29. Keeping the Promise (Ending)

124 16 1
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Rhein mengusap keningnya berkali-kali. Dia menunduk menatap sepasang kaki. Rhein mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Siapa dia? Tidak mungkin kalau Akira. Akira 'kan hantu. Lalu yang dimaksud wanita tadi siapa?

Rhein masih terus menatap sepasang sepatu itu. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Rhein terdiam, lalu tatapan mata Rhein perlahan naik. Dari kaki naik ke atas hingga Rhein harus mendongak menatap wajah orang yang berdiri di depannya. Rhein dibuat bengong, dia menatap tanpa berkedip sedikit pun.

"Rhein ...."

"A-Akira ...."

Kedua manik mata itu saling pandang. Rhein benar-benar kehabisan kata-kata, antara percaya dan tidak percaya bahwa akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan Akira. Namun, Rhein belum mengetahui jika Akira yang dia lihat itu bukan lagi sosok hantu ganteng.

Rhein tetaplah Rhein, gadis itu masih mengira jika Akira adalah hantu ganteng. Rhein mulai tersadar dan menepuk pipinya sendiri beberapa kali.

"Kita bicara nanti saja. Sekarang aku sedang kerja dan aku tidak ingin dibilang orang aneh atau orang gila yang terlihat bicara sendirian," celetuk Rhein.

Akira yang mendengarkan celotehan Rhein tersenyum geli.

"Kenapa kau tersenyum? Apa ini terlihat lucu? Kau ini memang benar-benar hantu yang menyebalkan!" gerutu Rhein.

Rhein mundur beberapa langkah dan menjauh dari tempat Akira berdiri. "Kau bisa menungguku pulang kerja," ucapnya lagi.

Bibi Nam dan Leonard yang memperhatikan mereka berdua hanya saling pandang.

"Rhein ...," panggil Bibi Nam.

"Iya, Bi. Ada apa?" tanya Rhein.

"Jika kalian berdua butuh waktu untuk membicarakan sesuatu, pergilah ke rumah belakang," usul Bibi Nam.

"Kami berdua, Bi? Memangnya Bibi bisa melihat dia?" Rhein menunjuk Akira.

Kembali Bibi Nam dan Leonard saling pandang dan pada akhirnya keduanya tertawa.

"Pemuda tampan itu 'kan?" ujar Bibi Nam menunjuk Akira, "Tentu saja Bibi bisa melihatnya, bahkan Nak Leo pun bisa melihatnya."

"Bibi bisa melihat hantu?" tanya Rhein heran.

"Hantu?" sahut Leonard dan Bibi Nam bersamaan. Mereka berdua saling pandang.

Hantu Ganteng (COMPLETED) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang