27. Bayangan

80 18 2
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Merasa dipermalukan oleh Leonard, Andrew terlihat dendam. Perlu diketahui bahwa Andrew adalah type orang yang pendendam. Tak heran, dia sendiri tidak sadar jika dirinya mempunyai banyak musuh.

"Aku akan menghabisi mu setelah kau mengurus semua ini menjadi milikku." Andrew mengepalkan kedua tangannya. Dia harus lebih bersabar untuk mendapatkan semua kekayaanya milik keluarga Akira.

"Aku pastikan, aku sendiri yang akan membunuhmu. Sama halnya dengan apa yang aku lakukan pada Akira dan kedua orang tuanya ha ha ha ...." Andrew tertawa keras dan membentangkan kedua tangannya. "Aku harus bersabar dan menunggunya. Tinggal sedikit lagi, aku tidak boleh merusak rencana yang sudah aku susun sedemikian rupa." Andrew tertawa puas.

Di tempat lain, di waktu yang sama. Kini Leonard harus mulai berhati-hati dan mau tidak mau dia harus bertindak lebih cepat dari rencana sebelumnya, karena Leonard paham Andrew  itu orang yang seperti apa. Andrew benar-benar orang yang licik.

Leonard memberitahu soal aksi Andrew yang mengusir Rhein putri dari Daniel Arata. Rafael pun kaget mendengarkan cerita itu.

"Apa? Andrew mengusirnya? Bagaimana bisa dia seserakah itu? Aku memberikan rumah itu sebagai hadiah. Aku tidak ada niat menyuruh mereka untuk menggantinya." Rafael terlihat marah.

"Saya sudah mengamankan Rhein dari Andrew," sahut Leonard. Akira yang mendengar Leonard menyebut nama Rhein mendadak kembali merasakan bayangan-bayangan itu kembali muncul.

Kali ini adalah bayangan gadis cantik yang bermunculan di kepala Akira. Dia berusaha menahannya agar tidak membuat khawatir sang Ayah, tapi ternyata hal itu justru membuatnya hampir jatuh pingsan.

Dia berjalan sempoyongan dengan memegang kepalanya menjauh dari ruang tengah dimana di sana ada sang ayah dan Leonard. Akan tetapi, karena tidak bisa menahan keseimbangan Akira menabrak meja hingga membuat vas bunga jatuh dan pecah. Sontak Bibi Aina yang melihatnya secara reflek berteriak.

"Tuan muda. Ada tidak apa-apa?"

"Aku tidak apa-apa, Bi," elak Akira. Dia pun berusaha untuk bangkit dibantu oleh Bibi Aina.

"Tuan Muda duduk dulu. Bibi akan membuatkan teh hangat."

Bibi Aina berjalan terburu-buru ke arah dapur. Sora yang melihatnya lantas menghampirinya.

"Bibi, kenapa kelihatan terburu-buru?"

"Sepertinya tuan muda sangat terganggu dengan bayangan-bayangan yang sering muncul di kepalanya. Apa itu tidak membahayakan tuan muda, Dok?" tanya Bibi Aina.

Hantu Ganteng (COMPLETED) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang