Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
**
Setelah kejadian penangkapan Andrew. Rumah kediaman keluarga Tan ditutup.
"Sangat disayangkan jika rumah itu ditutup, tapi mau bagaimana lagi ...." Leonard menghela napas panjang.
Leonard kembali teringat pada sebuah rumah yang hendak dijual oleh Andrew. Setelah diselidiki oleh Leonard, rumah itu tidak jadi dijual karena si pembeli membatalkannya tanpa sebab.
Hari itu Leonard berniat untuk melihatnya lagi. Dia sudah bersiap-siap mengenakan setelan casual. Bergegaslah dia keluar dari rumah. Namun, sorot matanya tertuju menatap Akira yang sedang duduk merenung.
Leonard melangkah mendekati Akira dan duduk disebelahnya. Akira menatap Leonard dengan heran, karena setelan casual yang dikenakan pengacara muda itu.
"Kau mau pergi ke mana?" tanya Akira.
"Aku ingin mencari udara segar. Apa kau mau ikut?" ajak Leonard.
Akira diam membalas menatap Leonard dengan seksama.
"Kita pergi bukan untuk urusan kantor 'kan?" tanya Akira.
"Tidak." Leonard menggelengkan kepala. "Aku ingin mampir ke suatu tempat dan aku ingin kau memberikan pendapat saat kau melihat tempat itu," lanjut Leonard.
"Baiklah, aku akan ikut. Sepertinya aku juga membutuhkan angin segar," balas Akira.
"Masuklah, kita akan segera berangkat."
Dalam perjalanan Akira tidak banyak bicara. Dia hanya duduk menyandar pada kursi dan menatap keluar, melihat pemandangan jalan raya. Sebenarnya Akira juga penasaran akan dibawa ke mana oleh Leonard. Sesekali dia melirik Leonard yang tengah fokus menyetir.
Tak lama setelah itu mobil berhenti di depan sebuah rumah yang tampak kosong. Akira melongokan kepalanya keluar dan menatap rumah tersebut.
"Ayo turun," ajak Leonard.
"Rumah milik siapa ini?" tanya Akira.
Akira keluar dari dalam mobil menyusul Leonard masuk ke dalam halaman rumah tersebut.
Tidak ada yang aneh saat Akira memasuki halaman rumah, bahkan dia melangkah sampai teras rumah kosong itu. Akira memperhatikan rumah tersebut, kadang tersirat dalam pikirannya.
Kenapa aku merasa sangat familiar dengan rumah ini? Seperti aku pernah tinggal di rumah ini sebelumnya, batin Akira.
