8. Arwah

191 43 18
                                    

**

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


**

Suasana hati Rhein masih dirundung kesedihan dan hanya duduk di sebuah kursi besi. Pikirannya entah pergi ke mana. Yang jelas sekarang ini Rhein merasa bahwa dirinya orang paling menyedihkan.

Tetes demi setetes butiran bening membasahi pipinya. Matanya mulai sendu saat memikirkan hal yang sebentar lagi akan terjadi. Seperti cenayang, Rhein sudah merasakan firasat buruk akan terjadi lagi.

Sampai sekarang pun Rhein belum bisa mempercayainya. Dia masih merasa kalau itu semua adalah mimpi. Namun, pada kenyataanya itulah yang sekarang terjadi pada keluarganya.

Aku belum siap untuk ini semua. Aku belum siap untuk menjalaninya. Hiks ..., 'batin Rhein sangat bergejolak.

Tiba-tiba dia merasakan gerakan pada kursi yang dia duduki. Gadis cantik itu menoleh dan menangkap seseorang yang duduk di sampingnya.

"Kau tidak makan?"

Rhein diam. Tidak ada respons sama sekali dari gadis cantik berambut lurus panjang itu.

"Apa kau tidak lapar?" Kembali Akira bertanya. Sekali lagi tidak respons sedikit pun dari Rhein. Justru Rhein hanya diam menatap Akira.

"Aku belum tenang, jika belum mengetahui keadaan Ayah dan Ibu," ucap Rhein lirih.

"Tapi jika kau tidak makan, mereka pun akan sedih."

Rhein kembali terdiam. Perasaannya masih bercampur aduk menjadi satu. Serasa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Rhein, hantu Akira pun membiarkan Rhein sendirian. Mungkin Rhein memang sedang ingin sendiri dan tidak ingin diganggu.

"Baiklah. Aku akan pergi sebentar, tapi aku akan segera kembali. Jadi, jangan berbuat yang tidak-tidak." Sesaat setelah itu, hantu Akira langsungmenghilang begitu saja meninggalkan Rhein yang duduk sendirian.

Tidak sengaja Akira menampakkan diri di sebuah lorong yang tidak jauh dari kamar mayat.

Tempat itu tampak sangat sunyi tempat. Akira pun melangkahkan kakinya pelan. Namun, tiba-tiba dia merasa heran saat ada dua orang anak kecil melintas di depannya dan tersenyum pada Akira serta menyapanya.

"Dia melihatku?" kata Akira sambil menunjuk dirinya sendiri. Tidak lama setelah itu, justru Akira malah bergidik ngeri sendiri.

Langkah kakinya mendadak berhenti saat melihat dua orang. Dua orang yang tampak terlihat tidak asing bagi Akira  tapi justru Akira lupa di mana dia pernah melihat kedua orang itu.

Hantu Ganteng (COMPLETED) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang