| RavAges, #98 | 3113 words |
"UNTUK MENIPU Raios, kau harus menipu dirimu sendiri dan orang-orang di sekitarmu. Jadi, hanya ada satu cara." Giok mengacungkan jari telunjuknya. Ini saat kami bicara di atas atap bangunan bekas kantor keluarganya di Kompleks 18. "Memori manusia bisa ditipu. Untuk sementara, memori jangka pendekmu mungkin bakal hilang karena kau mesti menghapus percakapan kita ini dari kepalamu. Meski begitu, tubuhmu bakal mengingat, jadi ikuti saja refleks yang diinginkan tubuhmu, dan biarkan kepalamu sendiri menipumu dengan membuat ingatan palsu."
Aku mengerjap bingung. "Bagaimana caranya?"
"Kau punya ingatan Meredith?"
"Ya."
"Kau tahu cewek itu—pasti sudah putus akal sehatnya—sungguhan mencintai Raios?"
Bibirku mengerut seolah membayangkan Meredith jatuh cinta pada sekarung cerpelai mati. "Ya."
"Jadikan ingatan gadis itu milikmu."
"Tunggu, ma-maksudmu ... ih! Aku ogah punya perasaan macam itu ke Raios—"
"Cuma sementara." Giok mengibaskan satu tangannya. "Hanya untuk meyakinkan Raios bahwa kau tidak bakal mengkhianatinya. Cepat atau lambat, dia bakal memeriksa isi kepalamu. Saat dia mendapati sedikit saja keraguanmu, kau tamat. Sedikit saja dia sadar kau punya rencana lain, kau habis. Satu-satunya harapanmu hanya memori Meredith—pakailah simpati yang gadis itu miliki untuk Raios. Pandang Raios dari mata gadis itu. Cintai Raios seperti Meredith mencintainya." Giok memutar-mutar pistol di tangannya. "Aku bakal jadi faktor penentu untuk menguak ingatan aslimu. Kita harus tentukan kata kuncinya untuk membuka ingatan aslimu."
"Kenapa kau percaya sekali padaku untuk rencana bodohmu itu?"
"Aku tahu kau bukan orang bodoh yang bakal sudi berlarut-larut dalam ingatan dan simpati yang bukan milikmu sendiri."
"Lalu apa?" tanyaku. "Melenyapkan Artificial Night?"
"Jika limbo yang dielu-elukan itu memang ada," kata Giok seraya menunjuk ke langit gelap, "dan para Teleporter tidak membual, maka semua yang pernah hilang ke dalam sana akan kembali lagi ke bawah sini kalau kita bisa menghancurkan sumber Artificial Night. Cahaya, satelit yang hilang, pesawat, dan ... yah, semuanya."
"Tapi, bukankah itu artinya bakal banyak sekali yang jatuh dari langit?" tanyaku dengan ngeri.
"Mereka tidak persis jatuh dari langit." Giok menggeleng. "Semua yang masuk ke dalam lubang dimensi di atas situ, akan dimuntahkan keluar seperti cara Teleporter berteleportasi. Semuanya yang pernah hilang bakal muncul begitu saja di tempat-tempat random, dan itu malah lebih berbahaya lagi. Kita bakal melihat pesawat-pesawat tersangkut di atas menara, atau muncul di bawah air hingga membuat pusaran air besar, atau terkubur di bawah pondasi bangunan tanpa pernah bisa ditemukan—aku tidak tahu bagaimana koordinatnya bekerja. Aku hanya berharap keberuntungan bakal meminimalkan korban."
KAMU SEDANG MEMBACA
RavAges
Science Fiction[Completed Chapter] Pada kepindahaannya yang ke-45, Leila kabur dari rumah. Dia melihat kacaunya dunia, serta alasan ayahnya yang terus mendesak mereka untuk terus bergerak sebagai keluarga nomaden. ---***--- Leila, 17 tahun, ter...