#89

6.5K 1K 1.1K
                                    

Sebelum baca ceritanya ....

/QnA nyempil/

Silakan bertanya di inline comment di sini yaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silakan bertanya di inline comment di sini yaaaa

Pertanyaan menjurus spoiler tidak bisa saya jawab, jadi silakan menanyakan hal yang lain '-')/


| RavAges, #89 | 5906 words |

DI ATAS sungai yang berarus deras, menggelegak teraduk-aduk air terjun, bergelantungan kotak sel berjeruji setinggi satu setengah meter, tertambat dengan empat untai rantai yang terhubung pada cabang pohon tebal dan panjang, menjuntai sampai ke te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DI ATAS sungai yang berarus deras, menggelegak teraduk-aduk air terjun, bergelantungan kotak sel berjeruji setinggi satu setengah meter, tertambat dengan empat untai rantai yang terhubung pada cabang pohon tebal dan panjang, menjuntai sampai ke tengah-tengah aliran sungai. Di dalam penjara menakutkan itu, terkurung Pyro.

Cybra dan Embre berdiri di atas bebatuan sungai, tengah berbicara pada tahanan saat kami menginterupsi.

Aku mengira Embre dan Cybra akan mulai berteriak memanggil kawanannya. Namun, mereka hanya bertukar pandang saat melihat kami datang. Embre mendengkus jengkel. "Kalian berhasil kabur dari Bintara, aku tidak terkejut. Tapi dari anggota koloniku? Bagaimana bisa?"

"Brainware." Aku mengedikkan bahu.

"Brainware piyik sepertimu? Bisa memengaruhi para Calor terbaik di koloniku?"

"Para Calor terbaikmu itu lelah!" semburku kesal. "Kalau kau belum memerhatikan, mereka semua capek dan luka-luka! Menurutmu gara-gara keputusan siapa? Bergabung dengan Bintara—sekalian saja kalian mengembalikan Pyro ke posisinya jadi ketua koloni! Tidak bakal ada bedanya!"

"Aku suka itu," gumam Pyro dari penjaranya. Cybra melemparinya dengan kerikil, tetapi itu malah membuat Pyro menjadi. "Sini kalian—hadapi aku tanpa penghalang jeruji dan Arka sialan ini! Pengecut! Mau-maunya dikendalikan wanita dan bocah 10 tahun!"

Aku sudah menggulung lengan baju, tetapi Alatas menahanku dan mengingatkan tujuan awal kami. Kubiarkan pemuda itu menceritakan situasinya. Alatas juga berusaha meyakinkan Embre agar membantu kami terhubung dengan salah satu Teleporter (kalau bisa bukan Op, tambahku).

RavAgesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang