DETAK KE 4 - BUKTI

792 117 0
                                    

AUTHOR'S Point Of View

"Kau menang lagi,"

Levi memandang Erwin dengan ekspresi seakan bosan, meski begitu kerlingan di bola matanya yang lagi-lagi terkejut dengan otak buntaicho yang ini tak bisa disembunyikan. 

Erwin sendiri tak lantas tersenyum mendengar pujian itu, ekspresinya tetap seserius biasanya.

Dua bulan sudah berlalu sejak penyelikan masalah Vassago, Erwin beserta tim berisi tujuh orang yang dipilihnya sudah berada di Wilayah Utara Dinding Maria. 

Di penginapan yang mereka sewa secara acak malam ini, mereka sedang mendiskusikan bukti yang sudah didapatkan tentang adanya monopoli harga yang menekan perekonomian penduduk, bukti pemerasan kepada kelompok pedagang dan tentunya suap untuk penguasa daerah.

Kondisi kota di wilayah yang dikuasai Vassago ternyata lebih buruk dari yang diperkirakan Erwin, Polisi Militer Kota hampir sembilan puluh persen diisi oleh orang Vassago, membuat penyelidikan menjadi sulit karena harus begerak hati-hati jika tak ingin rencana penjatuhan Vassago gagal. 

Berita baiknya, selama dua bulan ini, mereka dapat menyusup tanpa terdeteksi. Tiga tahun ditinggalkan Vassago yang sibuk membangun koneksi dengan para bangsawan dan pejabat di Dinding Sina membuat penjagaan anak buah Vassago di Wilayah Utara mengendur.

Brak!

Hanji yang membawa beberapa gulungan kertas ditangannya menggebrak pintu dengan terburu-buru. Moblit yang mengekor dibelakangnya hanya bisa memasang ekspresi bersalah kepada orang-orang di dalam ruangan itu. 

Mike memberikan isyarat pada Moblit. Mengerti apa yang harus dilakukannya, Moblit kembali untuk memeriksa sekeliling, memastikan tak ada yang mengikuti sebelum bergabung masuk.

"Erwin! Kita mendapatkannya! Vassago itu ben-"

"Hanji-san! Pelankan suara Anda!" Moblit kembali memperingati Hanji yang terlalu bersemangat sekaligus terkejut dengan hasil penyelidikan yang mereka temukan.

"Urusai na! Jangan memotongku lagi, Moblit!"

Erwin menuangkan air, yang langsung diteguk Hanji dalam sekali tegukan. Hanji membuka lembaran kertas digenggamannya, memperlihatkan beberapa lukisan wajah dan berita didalamnya. 

Dugaan Erwin benar lagi, menambah daftar panjang kemenangan Erwin atas pertaruhannya.

Hanji berhasil memperoleh jejak beberapa peternak dan pemburu yang dibantai Vassago, meski tidak semuanya. Tapi setidaknya itu bisa menjadi titik terang dalam kedua misi mereka.

"Sangat sulit untuk mendapatkan informasi ini, tapi kita mendapatkan lokasi pembantaian," Hanji sangat bersemangat dengan keempat bukti dan juga sedikit petunjuk mengenai klan yang mereka cari.

"Tapi Erwin, pembantaian pertama sudah terjadi sejak tujuh tahun yang lalu. Vassago baru berkuasa tiga tahun belakangan bukan? Apa maksudnya ini?" ungkap Hanji heran.

"Masih ada waktu tiga bulan lagi sebelum kita kembali, mari jelajahi hingga wilayah timur"

---

"Erwin, mungkin semuanya sudah terbantai,"

Ucapan Hanji yang lesu mewakili pikiran semua orang setelah mendapati sebuah rumah setengah terbakar, dan dihadapan mereka sekarang adalah dua gundukan tanah bertanda papan kayu, mirip pemakaman. 

Hanji turun dari kudanya, kemudian setengah berlutut dan menundukkan kepala didepan kedua gundukan tanah itu sebentar.

"Simbol apa ini?" Hanji mengusapkan jarinya pada ukiran papan kayu yang tertancap kuat pada gundukan tanah itu. 

MELLIFLUOUS BEAT I [LEVI X OC] I SHINGEKI NO KYOJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang