AIRI Point Of View
Hari ini pelatihan khususku dimulai, tepat setengah bulan setelah menginjakkan kaki di markas.
Dari mulut Erwin, sudah berderet segunung agenda untukku. Sipirang itu bahkan dengan santainya menyingkat waktu tiga tahun pelatihan kadet menjadi setengah bulan. Lima hari untuk pelatihan dasar kemiliteran dan sepuluh hari untuk pelatihan dasar khusus Prajurit Pasukan Pengintai.
Bulan depan, aku sudah harus berlatih manuver. Serunya akhir bulan depan, aku dituntut mahir bermanuver juga menebas titan-maksudku prototipe titan. Sisa dua bulan sebelum ekspedisi besar akan dimanfaatkan untuk memantapkan formasi pasukan sekaligus 'mengenalkanku' pada titan sungguhan dengan ekspedisi kecil. Sejauh ini, sudah ada empat ekspedisi kecil yang teragenda.
Di akhir kata, Erwin mengingatkanku untuk selalu siap jika ada agenda baru yang tiba-tiba. Asyik kan? Otakku rasanya penuh dengan ocehan Erwin, untungnya jadwalku diberitahukan berkala.
Denting loceng menggema keseluruh ruangan, tanda dimulainya aktivitas kemiliteran Pasukan Pengintai. Kulambaikan tangan pada Squad Erwin, mengambil semua barangku dikamar Hanji dan turun ke aula.
Aula penuh sesak karena pembagian barak, kucamkan diriku untuk tenang, berusaha tersenyum dan meleburkan diri pada lautan prajurit yang mencari nama mereka di dinding informasi. Seperti yang kuduga, masih banyak atensi yang jatuh padaku, aula menjadi agak tenang karenanya.
"Pagi, Aneeska!"
Itu sapaan dari pria berambut hitam ikal, tak lama banyak prajurit yang mulai mengikuti, menyapaku.
Aku?
Gugup. Serius, ini kali pertama aku berinteraksi dengan banyak orang, menjadi pusat perhatian pula. Tenggorokanku mengering dengan cepat karena membalas banyak sapaan. Tidak lama, seorang prajurit meneriakkan nomor barakku tanpa kuminta. Syukurlah.
"Terimakasih, senang bertemu dengan kalian! Aku permisi, semoga hari kalian menyenangkan!"
Sepanjang jalan, aku berfikir apakah ucapanku tadi sudah benar atau salah dan-memalukan. Begitu terlena sampai seseorang menabrakku dari lorong. Aku juga agak terkejut, tapi segera kutahan bahu orang itu agar tak mencium lantai.
Seorang wanita, dengan rambut coklat sebahu. Kurasa umpatannya tertahan saat ia mendongak melihatku. Alisnya ramping, iris coklatnya melebar, hidungnya kecil tapi bibirnya agak tebal.
"Airi Aneeska!"
Oke, ku akui aku populer.
"Hai! Maaf, kau tak apa?"
Wanita itu menggeleng kuat, "Aku yang harusnya minta maaf!"
Dan kebetulan, lorong yang kami lewati satu arah untuk menuju barak prajurit wanita, jadi sekarang kami berjalan beriringan meski agak canggung.
"Omong-omong, berapa nomor barakmu Airi-san?"
"Um... barak nomor lima belas,"
Dan wanita itu berjengit sampai menghadang jalan tepat didepanku, "Kita sebarak! Astaga, aku tak percaya ini!"
Kebetulan tak terduga?! Wanita itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum riang.
"Elisa Kyna. Senang bertemu denganmu dan mohon kerja samanya!"
Tubuhnya seolah diselimuti cahaya-efek posisi tubuhnya tentu-dan senyumnya menyaingi cahaya perak eksotis disutra coklatnya. Sekilas saja dan semua orang tau dia pribadi yang ramah dan menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS BEAT I [LEVI X OC] I SHINGEKI NO KYOJIN
FanfictionDunia hanya mengenal Asia dan Ackerman, sebagai klan yang dipersekusi oleh Kerajaan. Namun, tidak ada yang tau bahwa Kerajaan sebenarnya telah mempersekusi tiga klan. Asia, Ackerman, dan Aneeska. Nama klan itu telah tenggelam sejak seratus tahun yan...