DETAK KE 10 - KARTU AS

700 101 1
                                    

AIRI Point Of View

Ucapan Erwin yang menyatakan bahwa Pasukan Pengintai akan merekrutku secara khusus jelas membuatku linglung beberapa saat. Aku masih tidak bisa mencerna Kartu AS yang Erwin keluarkan beberapa saat lalu. 

Sial, pemahamanku sangat terbatas tentang pengadilan di Dinding Sina.

"Atas dasar apa?" 

Tanyaku beberapa saat setelah keheningan, hanya itu yang bisa aku tanyakan karena aku tidak tau apakah Erwin sedang berbohong atau tidak. Aku perlu tau bagaimana sudut pandangnya tentang alasan untuk merekrutku sebagai jaminan vonis mati untuk Vassago.

"Keluarga Akseena adalah potensi sumber daya yang sangat luar biasa untuk kemajuan umat manusia. Karl Vassago merencanakan 'penekanan' kepada Keluarga Akseena untuk memaksa mereka ada dipihaknya. Yang dilakukan Karl Vassago adalah mengeksplorasi Keluarga Akseena untuk kepetinganya sendiri. Menyalahi Undang-Undang Umat Manusia Nomor Enam, Dilarang mementingkan kepentingan pribadi, daripada kepentingan umat manusia. Beruntungnya Keluarga Akseena menolaknya, tapi sayangnya Vassago melakukan pembantaian untuk mengilangkan semua bukti penekanan," 

Erwin mengucapkannya dalam sekali tarikan nafas, sebelum melanjutkan, "Itu yang akan mengirim Vassago ke kuburannya"

Benar-benar skema yang mematikan dua burung dengan satu batu.

"Dan jika aku menolak?"

"Bukti yang kami dapat hanya bisa mengirimkan Vassago ke jeruji besi. Meski begitu, kami yakin Vassago masih mampu menggerakkan orang-orangnya untuk memburu Anda. Jika situasi jatuh ke keadaan terburuk, Pemerintah akan mencurigai identitas Keluarga Akseena sebagai Klan yang dipersekusi. Jika sampai ketahap itu, mungkin Iria-san harus bersiap untuk berlari seumur hidup,"

Aku tidak bisa tidak menahan nafas mendengarkan 'skenario' yang direncanakan Erwin, rupanya buntaicho ini sudah memikirkan kemungkinan yang bisa terjadi.

"Jadi, kalian akan menggunakan hasil pencapaianku sebagai Prajurit Pasukan Pengintai yang berkontribusi dalam kemajuan umat manusia sebagai alibi untuk menutupi identitas Klanku yang dipersekusi?" 

Sipirang ini benar-benar luar biasa, semua pertanyaanku dijawab dengan anggukan tegas meski dia belum memahami situasinya seratus persen. Sialnya, pancaran mata ditambah ekspresi dan alis tebalnya itu benar-benar terlihat sempurna tanpa celah.

"Klanku dipersekusi oleh pemerintah, kerajaan itu sendiri. Baru menemukan kedamaian setelah sembilan puluh tahun yang lalu kami dianggap musnah. Meski sudah terkubur cukup lama, bagaimana kalian akan menjamin bahwa pemerintah tidak akan mengenaliku?" 

Kusentuh rambut panjangku, "Fisik ini sangat mudah dikenali, kan?"

"Dunia, umat manusia, hanya mengenali Asia dan Ackerman sebagai klan yang dipersekusi,"

Aku semakin mengerutkan alis mendengar jawaban Erwin, aku tidak mengerti apa maksudnya.

"Informasi didalam kertas itu berasal dari kakekku yang juga seorang guru dan mendapat akses untuk perpustakaan Istana. Awalnya informasi ini hanya diturukan dengan mulut hanya kepada ayahku. Tapi aku masih mengingat dengan jelas bahwa setelah menulis itu, ayahku berkata bahwa semua bangsawan dan Polisi Militer tidak mengetahui tentang Klan Akseena, hanya mengetahui Asia dan Ackerman," 

Ucapan Erwin membuatku berfikir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi tentang persekusi Klanku seratus tahun yang lalu.

Sejauh yang ayah ceritakan padaku, Klanku dipersekusi karena kami menentang suatu keputusan Raja. Tidak jelas apa yang ditentangkan karena pendahulu yang selamat juga tidak mengetahuinya. 

MELLIFLUOUS BEAT I [LEVI X OC] I SHINGEKI NO KYOJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang