SPECIAL BEATS - TERUKIR

155 19 2
                                    

...

---mini drama on---

Ruang penelitian Titan, waktu istirahat petang.

Hanji : "Ah... Hari yang sangat menyenangkan! Kupikir favoritku adalah Albert! Dia imut dan-"

Airi     : "Sangat ingin melahap kepala cantikmu, begitu? Kalau kau bosan hidup, aku bisa melemparmu kepada Levi sekarang juga. "

Hanji : "Oh! Kau begitu mengenal Levi sekarang, Nona Penguping? Apa yang terjadi?"

Airi     : "Dia mengumpatiku sepanjang pelatihan, apa yang bisa terjadi?"

Hanji : "Apa kau tidak sadar dia menatapmu berbeda? Tatapannya itu seperti-"

Airi     : "Tidak. Dia mengawasimu, ketua penelitian yang terhormat."

Hanji : "Terserah jika kau tidak percaya. Sekarang biarkan aku bertanya, apa pendapatmu tentang Levi?"

Airi     : "... Sangat kuat."

Hanji : "Ck, aku tidak bertanya tentang itu."

Airi    : "Ha?"

Hanji : "Bodoh. Kuganti pertanyaannya. Siapa Levi bagimu?"

Airi    : ".....?"

---mini drama off---

...

Masa pelatihan khusus Prajurit Aneeska hanya tersisa dua hari lagi. Dua hari lagi, dan kegiatan keprajuritan akan beralih fokus pada perancangan formasi, untuk kemudian melakukan persiapan dan pengukuhan formasi pasukan melalui beberapa ekspedisi kecil. 

Semua prajurit mengantisipasinya dengan semangat yang membara, begitu pula dengan Airi yang berada dalam suasana hati yang bagus sejak selumbari lalu. Bisa dibilang Airi telah berhasil menerobos fase 'terjebak' dalam tahap akhir pelatihannya. Gerakan manuvernya semakin hari semakin halus, dan yang terpenting-kemajuan ini telah diakui oleh sang mentor, Levi. 

Terobosan itu telah mendorong Airi untuk berlatih sedikit lebih banyak daripada biasanya. Seperti pagi ini, Airi sengaja bangun lebih awal dan menyiapkan segala perlengkapan sebelum Levi datang-yang mana semua hal itu adalah Levi yang selalu menyiapkannya.

"Tch, dasar gadis bodoh." 

Menerima sapaan pagi yang sangat 'unik' dari mentornya itu, Airi hanya bisa mendengus. Entah sejak kapan dan bagaimana, Airi selalu bisa menerjemahkan telepati yang diisyaratkan Levi.

"Aku sudah cukup tidur dan sarapan dengan benar, aku sangat baik." Balas Airi sambil mengikuti Levi menaiki kuda, lalu menghentakkan kaki dan melaju memecah kabut. 

Rutinitas diantara kedua insan itu tak sedikitpun berubah meskipun masing-masing ingin sekali mengutarakan satu-dua hal sebagai tanda berakhirnya pelatihan khusus ini. Pada akhirnya, keduanya hanya diam sambil memandangi yang lain diam-diam.

"Latihan hari ini tidak berubah. Siapkan super hearing mu."

Airi mengangguk dengan cepat. Sejak kemarin Levi melatih ketangkasan manuver dan kekuatan lengan Airi untuk melakukan tebasan yang efektif. Mekanismenya cukup sederhana. Beberapa potong balok kayu seukuran dua kali paha orang dewasa akan dipasang di beberapa tempat tertentu-sesuai keinginan Levi-sebagai pengganti busa-busa tebal yang biasanya digunakan sebagai prototipe tengkuk Titan. 

Kemudian Levi akan berdiri dan mengawasi di pusat hutan, sementara Airi akan bermanuver sejauh jangkauan mata Levi. Ditengah-tengah manuver itu, Levi akan meneriakkan satu perintah. Jika Levi berkata 'tebas' maka Airi harus membelah potongan balok kayu terdekat hingga hancur dalam sekali tebasan. Jika Levi berkata 'kanan' maka Airi harus bersikap seolah ada Titan yang menyerang secara tiba-tiba dari arah itu, dan ia harus lekas bergerak menghindar ke arah yang lain, hal yang sama juga berlaku untuk yang lain. 

MELLIFLUOUS BEAT I [LEVI X OC] I SHINGEKI NO KYOJINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang