part 4

3.8K 328 3
                                    

"lepasin tangan gue, gak usah ikut campur urusan gue" marah Aldo pada orang yang menahan tangannya

Aqeela yang mendengar itu langsung mendongakkan kepalanya dan melihat ke orang yang menolongnya.

"Rey" ucap aqeela tak percaya, bagaimana cowok itu bisa berada disini pikirnya

"berani beraninya ya lo mukul cewek, banci tau nggak" sarkas Rey dengan wajah datarnya

"Lo gakusah ikut campur urusan gue, dia ini cewek gue, jadi suka suka gue dong mau lakuin apa ke dia" ucap Aldo

"idih pacar macam apa Lo yang seenaknya sama cewek Lo sendiri, kalo Lo sayang sama dia, pasti Lo gak bakal nyakitin dia, apalagi mukul dia" marah Rey, kini dirinya sudah emosi menghadapi cowok dihadapannya.

"Lo siapa sih ikut campur urusan gue" ucap Aldo

"gue bukan siapa siapa dia, tapi gue gak suka lo sakitin cewek, apalagi sakitin aqeela" ujar Rey

"Lo ya" Aldo pun menendang perut Rey, membuat cowok itu terhayung kebelakang, dirinya pun langsung memberi pukulan ke aldo dan akhirnya mereka berantem. Aqeela hanya melihat mereka karna dia ketakutan.
Rey menghajar Aldo tanpa ampun, ntahlah kini amarahnya sangat memuncak. Kini Aldo pun sudah babak belur dibuatnya

"urusan kita belum selesai" ucap Aldo pada aqeela dan langsung pergi dari sana

Rey pun mendekat ke aqeela "lo gakpapa qeel"

"emm, gue ga-gapapa makasih ya" ucap aqeela

"santai aja, lo seriusan gakpapa" tanyanya lagi

Rey pun melihat ke pergelangan tangan aqeela yang memerah dan mengeluarkan sedikit darah, mungkin karna kena kuku aldo.

"tangan lo berdarah, ayo ikut gue" ucap Rey sambil menarik tangan aqeela dengan lembut

"kita mau kemana" tanya aqeela

"udah ikut aja" ucap rey

ternyata membawa aqeela ke apotik buat membeli obat, "Lo tunggu disini, jangan kemana mana"

"iya"

Rey pun masuk ke apotik, untuk beli obat merah dan perban. Tak butuh waktu lama Ia pun kembali.
"sini duduk" ujar rey

"Eh iya"

"biar gw obatin, kalo gak langsung diobatin ntar bisa infeksi" ucap rey, ia pun mengobati tangan aqeela dengan penuh hati hati

"kalo sakit bilang ya"

"iya nggak kok, luka kecil doang harusnya gak usah beliin obat merah juga kali Rey, nyusahin lo aja" ucap aqeela tak enak hati

"udah diem aja" ucap cowok itu

Aqeela hanya menatap Rey yang sedang fokus pada lukanya.

"Rey kok berbeda banget ya sama yang diomongin ratu sama Saskia, dia sama sekali gak cuek dan dingin sama orang, malahan dia baik banget mau nolongin gue, coba aja Aldo punya sikap seperti Rey pasti gue bahagia banget" ucap aqeela dalam hati

"udah nih" ucap Rey melihat ke aqeela yang sedang menatapnya, dan terjadilah kontak mata antar mereka

"mata lo indah banget qeel" ucap Rey dalam hati

"ehh, iya, makasih ya" ucap aqeela, dirinya menjadi salah tingkah

"iya sama sama, gue anterin pulang ya" pinta Rey

"gakusah, gue tadi sama bodyguard gue juga kok, mereka pasti nungguin ditaman, gue kesana dulu ya, sekali lagi makasih" ucap aqeela yang ingin pergi namun ditahan oleh Rey

"gue temanin" ucap Rey

"yaudah deh" ucap aqeela pasrah

Rey sama aqeela pun berjalan menuju taman yang tak jatuh dari apotik tadi. Hanya ada keheningan disana, mereka berdua sama sama diam sampai akhirnya Rey membuka suaranya

"lo gak risih dijagain bodyguard 24jam gitu" tanya Rey

"ya risih sih, tapi mau gimana lagi, ini juga suruhan mama papa buat jagain gue, karna mereka gakbisa jagain gue" ucap aqeela

"emang orang tua lo dimana" tanyanya lagi

"di Jerman" balas aqeela

"ohhh gitu, qeel" panggilnya

"iya, kenapa Rey" ucap aqeela sambil melihat ke arah cowok itu

"gue boleh tanya sesuatu" ucap Rey

"ya tanya aja" ucap aqeela

"lo sering dapat pukulan dari Aldo?" Tanya rey, Aqeela pun terdiam

"ehh, sorry kalo gue lancang" ucap Rey tak enak

"nggak kok, ehh itu bodyguard gue, gue pulang dulu ya daaa" ucap aqeela dan langsung pergi

"kasian banget aqeela, pengen banget ngelindungi dia deh" gumam rey

------

Dikantin
Rey cs dan aqeela cs pun sedang berkumpul.

"ehh qeel, tangan lo kenapa tuh" tanya ratu, yang baru ngeh ketika melihat tangan aqeela

"iya kok diperban gitu, ini pasti gara-gara Aldo kan ngaku lo" tebak saski pasti tak pernah meleset

"udah, gakpapa kok" ucap aqeela

"duhh qeel, lo nih kapan sih sadar kalo Aldo tuh gak tulus sama Lo" geram ratu

"tau tuh, emang lo gakmau apa hidup bahagia, tanpa adanya beban lo tuh aldo" ketus saski

"lo cinta apa begok sih qeel" timpal jeffan

"tau nih qeel, lo cantik masih banyak kali yang ngantri buat dapetin lo" ucap Keisha

"tau tuh, mungkin Rey termasuk" sambung farell, akhir akhir ini farell sering memperhatikan Rey, ia pikir Rey menyukai aqeela, dilihat dari tatapannya saja

"apa apan sih lo, kok gue, gue diem diem juga dari tadi" marah Rey

"udah ya, gue gakpapa kok, mending kalian makan aja deh" balas aqeela

-------

malaikat pelindung [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang