part 48

1.2K 160 108
                                    

Karna hujan itu membuat aqeela demam, untung saja leo sudah memanggil dokter buat memeriksa keadaan aqeela, kini aqeela sedang beristirahat dikamarnya. Sedangkan leo? Ia tengah menunggu seseorang diruang tamu.

"Tuan leo memanggil saya" ucap seseorang itu

"Ada apa dengan aqeela? Kenapa dia menangis?" Tanya leo pada bodyguard nya itu

"Maaf tuan saya tidak tau, tadi nona aqeela sempat pergi keluar, tapi saya tidak tau kemana"

"Pergi keluar? Dengan siapa?" Tanya leo sedikit emosi

"Amir tuan, supir bapak"

"Panggil dia kesini" ucap leo

"Baik tuan"

Bodyguard itu pun memanggil pak amir.

"Tuan memanggil saya" ucap pak Amir menunduk

"Ada apa dengan aqeela? Kenapa dia menangis, abis dari mana dia pergi, cepat jelaskan" ucap leo

"Saya hanya diminta nona buat mengantar nona aqeela ke kantor tuan rayen tuan, tidak lama nona keluar dari kantor Nona sudah menangis tuan, saya tidak berani menanyakan pada nona dia kenapa tuan" ungkap pak Amir sedikit taktut

"Baiklah, kalian boleh pergi" ucap leo

"Baik tuan, permisi"

"Siapa yang berani membuat putri VALENDAS menangis" gumam leo

-----

Ray baru pulang dari kantornya, baru saja ia memasuki rumah, ia sudah melihat leo manatapnya penuh intimidasi.

"Kenapa Lo natap gw gitu" ucap ray tak suka

Leo bejalan mendekati abangnya itu, kini mereka berhadapan.

"Lo apain aqeela" ucap Leo emosi

"Maksud Lo apaan ajg" ucap ray yang juga emosi, tiba tiba dituduh

"Emang kenapa dengan aqeela, gw gak ngerti maksud Lo apa" tambah Ray

"Aqeela sakit, Lo tau kenapa, dia hujan hujanan sambil nangis, semua terjadi setelah dia pulang dari kantor Lo" ucap leo dengan emosi

"Aqeela ke kantor?, Dia gak nemuin gue, gw juga gaktau kalo aqeela ke kantor" ucap ray sungguh sungguh

Leo yang mendengar itu mengerutkan keningnya.

"Lalu siapa yang membuat aqeela seperti akhhhh, gw mau bunuh dia" ucap leo dengan penuh emosi

Ray terdiam sesaat, ia juga sedang berfikir, setelah itu ia langsung mengeluarkan ponselnya.

"Mau ngapain Lo bg"  tanya leo

"Cek cctv kantor" jawab Ray

"Gitu kek Lo dari tadi"ucap leo

Ray pun mengecek cctv yang terjadi dikantornya tadi siang, dan ia kaget aqeela diusir dari kantornya, dan perempuan itu mengeluarkan kata kata yang tak pantas kepada aqeela, pantas saja aqeela menangis.

"Sialan" umpat ray

"Berengsek" umpat Leo

"Biar gw yang beri dia pelajaran, Lo gakusah ikut campur, biar gw yang balas" ucap ray pada leo

"Oke"

Pintu utama pun terbuka terlihat Uda Zen baru pulang. Ray dan leo pun langsung melihat ke arah pintu

"Siapa yang akan kalian balas" tanya Uda Zen, ia sempat mendengar karna mereka berbicara sedikit teriak penuh emosi

"Hama" jawab Ray santai

"Apa yang terjadi" tanya Uda Zen, sambil duduk disofa,

Leo dan ray pun menjelaskan segalanya ke Uda zen.

"Sialan, berani sekali mereka" ucap Uda Zen penuh dengan emosi

"Biar Ray yang turun tangan,jangan halangi Ray Uda" ucap ray

"Kamu yakin" ucap Uda Zen, Ray mengangguk

"Baiklah, hal ini Uda membiarkan kamu untuk membalas nya" ucap Uda Zen

Dan ia pun langsung bangkit dari duduknya, menuju kekamar aqeela, apalagi yang dia lakukan kalo bukan menjenguk adiknya itu. Tuan valendas dan nyonyah Calista mereka sedang keluar kota mengurus bisnis mereka.

-----

Keesokan harinya.

Ray sudah berada disebuah ruangan yang minim pencahayaan, dia tidak sendiri, ia bersama seorang wanita yang telah menyakiti adiknya itu.

"Kenapa bapak Bawak saya kemari, lepasin saya pak" ucap wanita itu dengan wajah yang ketakutan

"Kamu sudah menghina adik saya, karna kamu adik saya sakit, berengsek" umpat Ray sambil memegang pistol

"Adik?, Saya tidak pernah bertemu sama adik anda pak" ungkap wanita itu

"Lepasin saya pak" tambah wanita itu

"Gadis yang memakai kursi roda, itu adik saya, berani beraninya kamu mengeluarkan kata kata yang tak pantas padanya" ucap ray sedikit emosi

"Sa-saya tidak tau, kalo dia adik bapak, saya mohon pak, maafin saya pak, lepasin saya pak"

"Kamu telat, kamu salah besar sudah berani menyakiti putri dari tuan valendas" ucap ray

DORRR

DORRRR

Ray menembak wanita itu beberapa kali, sudah ia yakin bahwa wanita itu sudah mati, Ray pun langsung menyuruh anak buahnya untuk mengurus mayatnya.

"Urus mayatnya" ucap ray lalu berlalu pergi, tidak lupa juga ia mengganti bajunya yang terkena darah, dan mencuci tangannya

Drrrtt drtttt

Hp Ray berbunyi.

"Hallo Uda"

"Gimana?"

"Beres"

"Baguslah"

Tut Tut

Uda Zen mematikan tlpnnya secara sepihak.

----

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, 3 PART DULU YA, NTAR KALO RAJIN 2 PART NYUSUL WKWKWK.

SABAR SABAR REY DAN AQEELA BAKAL KETEMU, TAPI TIDAK SEKARANG, IKUTI AJA ALURNYA OKE, SEPERTI NYA INI CERITA AUTHOR YANG PART-NYA BAKAL PANJANG DEH, JADI SABAR YA NUNGGU PART REYQEEL NYA.

SUMPAH YA LUCIA LO NYEPAM KOMEN BANYAK BANGET ANJIR🤣, TAPI GAPAPA DEH, GUE SUKA, JADI SAYANG DEH.

YANG UDAH KOMEN DAN SPAM KOMEN JUGA MAKASIH BANGET SUPPORT NYA❤️❤️🔥🔥

malaikat pelindung [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang