part 94

2.7K 213 234
                                    

Ketika balas dendam mereka selesai, mereka semua pun kembali kerumah sakit. Disana sudah ada, tuan reynand dan nyonyah Lisa, dan juga Saskia dan ratu, mereka langsung datang ketika mendapat kabar bahwa aqeela masuk rumah sakit.

"Papa kapan datang?" Tanya Arga

"Tadi" jawab tuan reynand singkat, biasalah tuan reynand memang sosok yang dingin dan irit ngomong

"Gimana pah? Ada perkembangan?" Tanya leo, tuan valendas hanya menggeleng kepala nya pelan

"Kamu yang kuat ya sayang, aqeela pasti sembuh" ucap nyonya Lisa memberi semangat pada putranya itu, Rey hanya diam saja, ia masih menatap aqeela yang terbaring lemah dengan alat alat medis yang melekat pada tubuhnya, sayang ia hanya bisa melihat lewat dari kaca, karna dokter belum boleh mengizinkan masuk.

"Qeela pasti sembuh kan ma?" Ucap Rey menatap mamanya, matanya sembab, rambutnya malah sudah acak acakan

"Iya sayang, yang penting kita berdoa ya, doain aqeela biar bisa sembuh" ucap nyonyah Lisa lembut

"Rey sayang sama aqeela mah, Rey gak mau aqeela kenapa Napa" ucap Rey dalam pelukan mamanya

"Iya sayang, yang penting kamu harus kuat, dan terus doain aqeela" ujar nyonyah Lisa lagi

"Lo harus bisa lewatin masa kritis Lo queen, Lo harus bisa bangun, Lo gak boleh lemah gini, please jangan ninggalin gue queen, gue gak bakal sanggup" ucap arka dalam hati, matanya berkaca-kaca, tetapi masih ia tahan

Dokter Dimas pun menghampiri mereka semua lebih tepatnya ke tuan valendas.

"Valen"

"Ada apa, apa ada perkembangan dengan anak saya Dimas?" Tanya tuan valendas

"Maaf jika saya harus menyampaikan ini, tetapi kondisi aqeela menurun drastis, untuk itu saya izinkan kalian untuk menjenguk aqeela sekarang" ucap Dimas hati hati

Tuan valendas yang mengerti maksud dokter Dimas pun terdiam sejenak, dadanya sesak, berusaha payah ia menahan air matanya, ia tidak boleh terlihat lemah didepan istri dan anak anaknya. Bukan kah harus nya dia yang menguatkan mereka.

"Mah, kita masuk ya, mama mau liat aqeela kan?" Ucap tuan valendas

"Udah boleh dijenguk ya pah?, Kondisinya berarti udah membaik kan pah?"tanya nyonyah Calista penuh harap, ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang dibicarakan oleh dokter dan suaminya.

Tuan valendas menghela nafasnya pelan " iya, aqeela udah membaik" bohong tuan valendas

"Ayo kita masuk" ajak tuan valendas, nyonyah Calista pun menurut.

"Kalo kalian mau ikut masuk, masuk aja, ruangannya luas, biar kalian dapat liat aqeela" ucap tuan valendas

"Mungkin untuk terakhir kalinya" sambung tuan valendas dalam hati

Mereka semua pun masuk keruangan aqeela, ruangan yang cukup luas memang. Rasa nya sakit, melihat seseorang yang selalu terlihat ceria, yang selalu menebar senyuman, terbaring lemah tak berdaya seperti ini.

Nyonyah Calista dan tuan valendas pun mendekat ke kasur aqeela

"Sa-sayang"

"Ini mamah, kamu denger mamah kan, ayo bangun sayang, mama gak sanggup liat kamu begini, ayo bangun sayang" ucap nyonyah Calista sambil menangis

"Aqeela, putri papah, kamu kuat kan nak, jadi Putri papa harus bangun sekarang, putri papa gakmau liat mama nya sedih kan, mama kamu lagi nangis loh sayang, kamu gak mau hapus air mata mama kamu sayang?"

"Kan kalo mama nangis, kamu yang selalu pujukin mama kamu, ayo bangun sayang, papa tau putri papa anak yang kuat, bangun ya, banyak yang nungguin kamu disini" sambung tuan valendas

malaikat pelindung [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang