Hari ini aqeela memutuskan buat menemui bg Ray dikantornya, ia hanya kangen sama bg Ray, karna beberapa hari ini bg Ray sibuk Dikantor. Aqeela pun hanya diantar supirnya.
"Saya antar kedalam ya non" ucap supir itu, ya dia juga orang Indonesia, tuan valendas banyak memperkerjakan orang Indonesia dirumahnya.
"Tidak usah pak, saya sendiri aja, bapak tungguin aqeela ya" ucap aqeela
"Baik non" ucap supir itu
Aqeela pun masuk ke kantor bg Ray dengan menggunakan kursi rodanya. Sesampainya didalam, banyak mata yang melihat ke dia, tatapan yang sulit diartikan, aqeela pun tidak memperdulikan itu, ia pun memilih untuk bertanya ke seseorang wanita disana
"Emm, permisi, saya mau berjumpa dengan bg rayen" ucap aqeela dengan bahasa Inggris
"Ada keperluan apa" tanya wanita itu dengan menatap tidak suka
"Saya hanya ingin berjumpa dengannya" jawab aqeela dengan tersenyum
"Tuan rayen tidak bisa diganggu dia sibuk" ucap seorang wanita itu
"Tapi saya ingin bertemu dengan bg rayen" ucap aqeela lagi
"Sudah saya bilang tuan rayen sibuk, apa kamu tidak dengar hah, kamu ini siapa nya tuan rayen, kamu itu hanya gadis lumpuh yang pengen minta duit ya sama tuan rayen" ungkap wanita itu
Kata kata yang dilontarkan wanita itu sangat menyakiti hatinya, apakah semua karyawan Dikantor Abang nya ini, mempunyai sikap begitu, mata aqeela sudah berkaca-kaca, ia berusah menahan tangisannya, ia tidak boleh menangis disini
"Sa-saya permisi" ucap aqelaa, ia pun segera pergi dari kantor itu dengan tergesa-gesa, bersusah payah ia mendorong kursi rodanya menuju ke mobilnya.
Sesampainya dimobil, ia dibantu supirnya untuk masuk kedalam mobil.
"Langsung pulang non" tanya supir itu sambil mengendarai mobil
"Iya pak" ucap aqeela sedikit parau
Supir itu melihat dari kaca, Bahwa non aqeela sedang menangis, tapi ia tidak berani menanyakan nya, ia memilih diam dan mengendarai mobil dengan benar.
Sesampainya dirumah, aqeela melihat sekeliling rumah nya, sepi, mungkin semua nya sibuk Dikantor. Hanya ada beberapa pelayan dan bodyguard yang berada dirumah itu.
"Bik" panggil aqeela
"Iya nona, ada yang bisa bibi bantu" ucap salah satu pelayan dirumah itu
"Anterin aqeela ke taman belakang" ucap aqeela
"Baik nona"
Pelayan tersebut pun mengantarkan aqeela ke taman belakang rumahnya, taman yang sangat luas dengan rerumputan hijau dan ada danau disana.
"Tinggalin saya sendiri bik" ucap aqeela
"Tapi non, langit mau hujan non, nanti non sakit"
"Saya bilang, tinggal saya sendiri" ucap aqeela sedikit emosi
"Ba-baik non" pelayan itu pun langsung pergi, meninggalkan aqeela sendiri disana.
"Kenapa sih, kenapa gw lumpuh, gw gak berguna, gw gak berguna" ucap aqeela sambil menangis
"Gw hanya beban dikeluarga gw, gw gakbisa apa apa, gw lumpuh, gw manusia yang gak berguna" lirih aqeela sambil menatap danau
Rintik rintik hujan pun turun, membasahi aqeela, dan semakin lama semakin lebat, tetapi ia tidak perduli, biarkan hujan menjadi tameng untuk dirinya, agar orang tidak tau bahwa ia sedang menangis, dirinya sedang tidak baik baik saja, kata kata wanita itu sangat menyakiti hati nya, sangat sangat menyakiti. Para bodyguard dan pelayan sudah beberapa kali datang untuk membawa gadis itu masuk, tapi ia menolaknya. Kini para bodyguard dan pelayan itu hanya bisa mengawasi aqeela dari jauh dengan payung nya.
"Kenapa hidup gw kek gini hiks hiks hiks, kenapa tuhan, kenapa" lirih aqeela
Tiba tiba ada seseorang dari belakang yang memayungi dirinya.
"Saya bilang, tinggalkan saya sendiri" ucap aqeela dengan emosi, tanpa melihat siapa orang dibelakang nya.
Orang itu tidak menghiraukan perkataan aqeela, ia masih memayungi aqeela agar tidak terkena hujan lagi. Itu membuat aqeela kesal, dirinya disini ingin menenangkan diri.
"Saya bilang tinggalkan saya sen-" ucap aqeela terpotong setelah melihat kebelakang.
"Bg-bg leo" ucap aqeela dengan terbata bata
FLASHBACK
leo baru pulang dari kantor, ia sengaja pulang cepat buat menemani adiknya itu agar tidak merasakan kesepian, tetapi sesampainya dirumah rumahnya begitu sepi, begitu juga dengan beberapa pelayan dan bodyguard
"Kemana mereka semua" tanya leo pada dirinya sendiri
Ia pun bodo amat, dan langsung naik ke atas, menuju kamar aqeela,tetapi kamarnya kosong.
"Kemana aqeela" tanya dirinya lagi
Tanpa sengaja ia melewati balkon, dan melihat adiknya sedang hujan hujanan disana, dan ia juga melihat beberapa bodyguard dan pelayan yang tak jauh dari aqeela, sudah ia pastikan bahwa adiknya itu menolak untuk masuk kerumah. Pasti ada sesuatu yang terjadi pada adiknya itu yang membuat aqeela seperti itu. Tapi apa? Tanpa basa basi, leo langsung berlari kebawah dan membawa payung munuju taman belakang. Ia sempat mendengar apa yang diucapkan aqeela.
"Kenapa hidup gw kek gini hiks hiks hiks, kenapa tuhan, kenapa" lirih aqeela
"Apa yang terjadi dengan aqeela, siapa yang berani membuat dirinya seperti ini, tunggu saja, aku akan membalasnya" ucap leo dalam hati, ia pun melangkah mendekati adiknya, dan mempayungi aqeela.
----
"Saya bilang tinggalkan saya sen-" ucap aqeela terpotong setelah melihat kebelakang.
"Bg-bg leo" ucap aqeela dengan terbata bata
Leo pun berjongkok menghadap aqeela. Ia dapat melihat bahwa aqeela sedang menangis, walaupun hujan, tapi ia sangat tau bahwa aqeela sedang menangis.
"Kenapa" tanya leo dengan lembut
"Gakapapa" ucap aqeela
Leo yang mendengar itu membuang nafas kasar, adiknya itu tidak mau bercerita pada dirinya.
"Masuk, ntar sakit" ucap leo
"Tapi-"
Tanpa aba aba, leo pun langsung menggendong Aqeela, aqeela pun menurut saja. Para bodyguard pun mempayungi anak bosnya itu.
-----
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
malaikat pelindung [Sudah Terbit]
Teen FictionFahreyza biantara, ketua dari sebuah geng motor yang bernama Blackreyz, terkenal dengan sifat yang dingin,tegas, dan pemarah. Telah jatuh cinta dengan seorang gadis yang ternyata adik dari seorang mafia. Percintaan mereka yang ternyata tidak direstu...