part 44

1.1K 139 5
                                    

"emmm, bg ray, dimana Uda Zen" tanya aqeela

"Uda Zen lagi ada urusan diparis sayang" ucap ray

"Gimana keadaan Rey, apakah Rey baik baik aja, qeela kangen Rey, qeela pengen peluk Rey" ucap aqeela dalam hati, bayangan saat mereka kecelakaan pun terlintas dipikirannya.

"Kenapa ngelamun" ucap leo melihat aqeela yang melamun

"En-enggak, qeela gak ngelamun kok" ucap aqeela dengan sedikit gugup, ia juga tidak mungkin bercerita tentang Rey dengan Abang abangnya itu, karna qeela yakin bahwa 2 abangnya itu tidak akan suka kalo dirinya bertanya tentang cowok lain.

Aqeela pun berusaha untuk menggerakkan kaki nya, namun kaki nya malah tidak bisa digerakkan, membuat dirinya panik sendiri.

"Kenapa sayang" tanya leo karna melihat wajah panik diwajah adiknya itu

"Sayang kenapa, ada yang sakit" tanya Ray

"Ka-kaki aqeela kenapa gak bisa digerakkan bg, kaki qeela gak bisa digerakkan hiks hiks hiks" tangis aqeela pecah saat ia tidak bisa menggerakkan kakinya itu, Leo dan Ray pun seketika panik dan terdiam begitu tau adiknya tidak bisa menggerakkan kakinya. Leo dan Ray pun langsung memeluk aqeela agar menenangi gadis itu.

"Sayang tenang, jangan kek gini" ucap ray karna melihat aqeela yang nangis kejer

"Abang janji, kita bakal terapi jalan ya, biar kamu bisa jalan lagi" ucap leo

Saat mereka ber2 tengah menenangi aqeela, pintu ruangan terbuka, terlihat tuan Valen dan nyonyah Calista datang, tadi Ray sempat memberitahu ke2 orang tuanya itu kalo putrinya sudah sadar.

"Kenapa aqeela menangis, apa yang kalian ber2 lakukan" ucap tuan Valen karna melihat aqeela nangis

"Kalian ber2 apakan adik kalian" ucap calista lagi

Rasanya Leo dan Ray ingin menghilang saja sekarang, bisa bisanya mereka ber2 dituduh membuat adiknya nangis, itu TIDAK MUNGKIN, bagaimana bisa mereka membuat orang yang begitu dia sayang menangis, orang tua itu hanya bisa menuduh saja.

"ki-kita gak apa apain aqeela pah" ucap leo tak terima

"Lalu kenapa dia menangis, sayang ini papa, kamu kenapa" ucap tuan valendas mendekati dan memeluk putrinya itu

"Kamu diapain sayang sama Abang Abang kamu" tanya Calista yang juga memeluk aqeela

"Ka-kaki aqeela kenapa gakbisa gerak mah pa, kenapa gak bisa gerak, qeela gak mungkin lumpuh kan ma pa" ucap aqeela sedikit gemeter

Tentu saja ucapan aqeela berhasil membuat ke 2 orang tuanya kaget.

"Sa-sayang kamu tenang dulu" ucap Calista

"Qeela gak mungkin lumpuh hiks hiks hiks" ucap aqeela sambil menangis

"Sayang hey, papa janji sama kamu, kita bakal terapi jalan, kalo perlu kita berobat ke seluruh dunia untuk ngobatin kaki kamu, papa janji, yang penting kamu jangan nangis lagi ya" ucap papanya, terlihat tuan valendas menyembunyikan kesedihannya.

"Papa janji kan" tanya aqeela

"Papa janji sayang"

Aqeela pun langsung memeluk papanya itu dengan erat.

"Maafin aqeela pah, qeela tidak berguna menjadi anak papa, qeela lumpuh" ucapan itu lolos begitu saja dari mulut aqeela

Ucapan aqeela berhasil membuat mereka kaget dan juga marah.

"Kamu ngomong apa sih dek" ucap leo

"Jangan ngomong begitu, Abang gak suka" tambah Ray

"Papa gaksuka ya kamu ngomong begitu sayang" ucap tuan valendas

"Apa pun yang terjadi sama kamu, kamu tetap anak kesayangan kami sayang, kami bakal menyayangi kamu terus' ucap Calista

Aqeela yang mendengar itu sedikit tersenyum, ia hanya takut, menjadi orang tidak berguna karna lumpuh, tetapi dilihat dari ucapan mama papa dan Abang Abang nya, begitu terlihat mereka sangat menyayangi aqeela, itu sedikit membuat dirinya tenang.

"Kamu istirahat dulu ya sayang, mama sama papa kamu ketemu sama dokter dulu" ucap Calista

Aqeela pun mengangguk, ia pun berbaring.

Mama papanya sudah keluar dari ruangan, diikuti Ray, karna Ray juga ingin tau apa yang terjadi pada adiknya itu.

"Bg leo temanin aqeela tidur ya" ucap aqeela pada leo, leo pun mengangguk dan tersenyum, dengan senang hati ia menemani adiknya ini. Ia pun duduk disamping kasur aqeela, sambil mengelus rambut aqeela, matanya juga tak terlepas dari wajah aqeela yang super gemesin itu, aqeela pun terlelap dalam tidurnya. Leo pun mendekat ke aqeela dan mencium kening adiknya itu.

"Adik yang kuat" ucap leo sambil tersenyum

-----

Diruang dokter

"Akibat kecelakaan itu membuat kakinya lumpuh" ucap dokter

"Lalu apakah ia masih bisa berjalan dok"tanya tuan valen

"Kemungkinan nya sangat kecil, karna tulangnya ada yang retak" ucap dokter itu

"Apa maksud dokter, maksud dokter adik saya gak bisa jalan lagi hah" ucap ray dengan emosi

"Bisa tapi kemungkinan nya sangat kecil, selebihnya hanya tuhan yang bisa menyembuhkan nona aqeela, kita hanya berdoa, saya hanya membantu nya" sambung dokter itu

"Aqeela pah" ucap Calista sambil menangis

"Tenang ma, kita bakal mencari dokter terbaik buat ngobatin aqeela" ucap tuan valen

----

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS. TINGGALKAN JEJAK KALIAN

malaikat pelindung [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang