part 46

1.1K 139 0
                                    

Sudah seminggu lebih saat mereka pulang dari rumah sakit, kondisi mereka sudah lebih membaik, begitu juga dengan Rey, ia sudah kembali mengurus blackreyz, dan aqeela? Ia terlihat baik baik saja, namun tidak dengan perasaannya, ia sangat merindukan kekasihnya yaitu Rey. Ketika orang tua, dan Abang abangnya ke kantor, dia lebih banyak termenung dirumah. Contohnya saja hari ini, ia sedang melamun dibalkon kamarnya, dengan duduk dikursi roda. Namun seseorang tiba tiba memegang pundaknya, tentu saja membuat dirinya kaget.

"Uda, ngagetin aqeela aja" yups orang itu adalah Uda Zen, ia baru saja balik dari Paris

"Kenapa melamun" tanya Uda Zen

"Gak ngelamun kok cuma liat pemandangan dari sini" elak aqeela

"Gakusah bohong" ucap Uda Zen

"Mikirin Rey ya" tebak Uda Zen

"Mau balik ke Indonesia? Kita ketemu sama Rey ya"tambah Uda Zen

Aqeela pun langsung menggeleng tanda takmau.

"Kenapa? Uda tau kamu sangat merindukan Rey" ucap Uda Zen

"Qeela merasa gak pantas buat Rey Uda, qeela lumpuh, Rey pantas mendapatkan yang lebih baik dari aqeela" ucap aqeela sambil melihat kedepan

Uda Zen pun langsung menoleh ke aqeela, hatinya sangat sakit mendengar penuturan adiknya itu, ia tau perasaan aqeela sekarang.

"Jangan ngomong gitu sayang, Uda gak suka dengarnya" ucap Uda Zen

"Kamu lebih sempurna dari perempuan mana pun" tambah Uda zen, ia berjongkok dan memegang tangan aqeela

"Gimana kabar Rey ya Uda, apa dia baik baik aja" tanya aqeela

"Dia baik baik aja, dia juga sudah kembali mengurus blackreyz" ucap Uda Zen

"Dia nyariin aqeela gak ya uda" tanya aqeela lagi, membuat Uda zen terdiam, Uda sudah mengetahui bahwa Rey hilang ingatan, karna ia mempunyai mata mata disana.

"Uda, kira kira Rey nyariin aqeela gak ya" ucap aqeela lagi

"Rey hilang ingatan" ucap Uda Zen

"Apa, maksud Uda Rey amnesia? Karna kecelakaan itu?" ucap aqeela tak percaya, Uda Zen pun mengangguk

"Emmm,bagus deh kalo Rey amnesia, Rey pasti gakbakal nyari-nyari aqeela lagi, Rey pantas mendapatkan perempuan yang sempurna, yang gak lumpuh seperti aqeela" ucap aqeela, Uda yang mendengar itu hanya terdiam, memandang adiknya penuh iba.

"Kita masuk ya,mau hujan" ucap Uda Zen mengalihkan topik, karna ia sudah tidak ingin mendengar ucapan aqeela yang membuat dirinya sedih.

"Iya Uda"

Uda Zen pun mendorong kursi roda aqeela kedalam kamar. Dan menggendong Aqeela menuju kasur, ia pun membaringkan aqeela dikasurnya.

"Istirahat ya, jangan mikirin macem macem, kamu tetap sempurna Dimata Uda" ungkap Uda Zen, ia pun mencium kening aqeela. Dan aqeela pun tidur.

----

Dimarkas blackreyz

Seperti biasa Rey dkk ngumpul, tanpa Arga, ia Arga tidak ikut, karna ia merasa bukan bagian dari blackreyz, walaupun pernah sesekali ia ikut ngumpul dimarkas, itu pasti paksaan dari Rey dkk.

"Gila tugas dari pak Iwan banyak banget anjir" ungkap jeffan mengingat tugas yang diberikan pak Iwan disekolah.

"Iya tuh, si pak Iwan botak, ngasih tugas gak ngira ngira" sambung farell

"Yaudah sih, nyuruh orang aja ngerjain susah bener" jawab Keisha

"Jangan macem macem, kerjain sendiri, jadi cowok bertanggung jawab dikit" sambung Rey dengan wajah datarnya

"Hehehe iya bos siap" ucap farell

"R-rey" panggil Keisha ragu

"Emm" dehem Rey

"Lo belum ingat apa apa?" Tanya Keisha, Rey pun menggeleng

"Kenapa?" Tanya Rey

"Gakada" ucap Keisha cepat

"Apa yang gw lupa, gw ngerasa kalian nyembunyiin sesuatu dari gw" ucap Rey

"Eh gw laper, go food makanan dong" ucap jeffan mengalihkan topik

"Ha- biar gw pesanin, kalian mau pesan apa" ucap farell cepat

Rey yang mendengar itu memutar bola mata malasnya, ia tau bahwa jeffan sengaja mengalihkan topik pembicaraan, selalu begitu.

---

LONDON, KEDIAMAN VALENDAS

"Hai sayang" sapa leo kepada adiknya itu, ia pun mencium kening aqeela

"Abang baru pulang' tanya aqeela

"Iya nih, tadi banyak kerjaan di kantor bantu bg Ray, maaf ya kamu jadi sendirian dirumah" ucap leo

"Gakpapa, qeela ditemanin Uda Zen kok tadi" ucap aqeela dengan tersenyum

"Uda udah pulang?, Kapan?" Tanya Leo

"Tadi siang Abang, qeela juga kaget tadi hehe" ucap aqeela dengan terkekeh, leo pun tersenyum melihat adiknya tertawa

"Abang tau, kamu menyimpan begitu banyak kesedihan yang kamu pendam, Abang bisa liat Dimata kamu, kamu hanya menutupi semua dari kami, Abang janji sama kamu, apa pun yang membuat kamu bahagia, Abang juga pasti bahagia, karna kebahagiaan kamu adalah segalanya" ucap leo dalam hati

"Bg leo, kenapa melamun" tanya aqeela

"Nggak, siapa ngelamun, udah malem, Abang antar ke kamar ya" elak leo

"Iya,qeela juga udah ngantuk hehe" ucap aqeela.

Leo pun menggendong Aqeela menuju kamarnya seperti biasa. Sesampainya dikamar, Leo pun membaringkan aqeela dikasurnya.

"Makasih bg" ucap aqeela sambil tersenyum

"Apasih dek, gakusah bilang makasih juga, Udah ya sekarang itu, good night tuan putri" ucap leo sambil mencium kening dan pipi aqeela.

----

jangan lupa vote dan komen.

malaikat pelindung [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang