part 32

1.3K 176 4
                                    

Aqeela pun makin menangis melihat abangnya itu terluka parah. Ryan pun berdiri dan menghampiri mereka sambil menodongkan senjata api ke Uda Zen sudah tak berdaya.

"Jangan lakuin itu plis" ucap aqeela sambil menangis, ia pun memeluk Uda nya dengan sangat erat

"Pengecut" ucap Arga

"Mi-minggir qeela jangan disini" ucap Uda karena melihat Ryan telah menodongkan senjatanya

"Nggak, mereka gakboleh lukain Uda lagi hiks hiks" masih dengan keadaan memeluk Uda yang terbaring

"Ohhh, atau gw tembak 2"nya aja kali ya" ucap Ryan.

Dorrrrrrr

Suara tembakan pun terdengar. Bukan Uda Zen yang tertembak tapi Ryan. Ryan pun ambruk ke tanah, karna peluru itu mengenai perutnya

"Sialan siapa itu" ucap Ryan sambil menahan sakitnya

"Jangan sesekali nyentuh mereka" ucap seseorang itu

Tentu saja itu berhasil menarik perhatian anak anak vatrosa, dan begitu juga Arga, aqeela, dan Uda Zen, siapa yang menolong mereka? Terlihat seseorang turun dari motor ninjanya dan membuka helm fullface nya itu, dia tidak sendiri, melainkan membawa pasukannya sekitar 800 orang yang berada dibelakangnya.

"Rey" ucap argaqeela

Yups, orang itu adalah Rey dan anak anak blackreyz. Arga yang melihat itu tersenyum, ya Rey datang diwaktu yang tepat untuk menolong mereka.

"Gw belum telat kan ga" ucap Rey pada Arga, dan Arga hanya mengangguk kepalanya.

"Pengecut banget Lo pada, beraninya keroyokan,eh ada anak anak argenta" ucap Rey dengan tersenyum smriknya. Yups yang membantu vatrosa adalah geng argenta, musuh blackreyz yang diketuai oleh Billy.  Mereka pun menelan Silva, karna melihat Rey membawa pasukan begitu banyak, sedangkan pasukan mereka tinggal 200.

"Haha ngapa Lo pada takut ya" ucap Keisha

"Makanya jangan main main sama Rey" sambung farell

"Siap siap aja Lo masuk rumah sakit kalo bisa sih masuk tanah sekalian" ucap jeffan

"Hmm, keroyokan dibalas dengan keroyokan, pasukan lawan mereka" ucap Rey

Anak blackreyz pun melawan vatrosa dan argenta dengan tangan kosong. Prinsip Rey, senjata dibalas senjata.
Kalo tidak ya tangan kosong. Rey pun melawan Billy

"Sudah lama tidak berjumpa"ucap Rey

"Gakusah banyak bacot Lo, sini maju" ucap Billy

"Sini Lo berengsek" Rey pun menghajar Billy habis habisan, Billy yang takmau kalah pun juga memberi pukulan pada Rey, ah ayolah ini Rey, tidak mudah dilumpuhkan begitu saja. Rey pun menendang perut Billy hingga ia tersungkur ke tanah.

"Gw mau bunuh Lo saat ini juga, tapi keknya, kalo Lo mati sekarang, kurang seru" ucap Rey sambil menginjak perut Billy dan meninggalkan nya.

Rey pun menghampiri ke aqeela dan Uda Zen.

"Rey, tolongin Uda Rey, hiks hiks hiks"  ucap aqeela sambil menangis

"It is okay, semua bakal baik baik aja by, tenang okay" ucap Rey sambil mengelus rambut aqeela.

Rey pun membantu Uda Zen buat berdiri, dan membawanya masuk kedalam mobil. Diikuti oleh aqeela yang langsung duduk disamping udanya itu. Rey pun kembali memapah Arga buat masuk kedalam mobil dan menundukkan nya disamping aqeela. Kini posisi mereka arga-aqeela-uda Zen. Rey pun langsung duduk dikursi depan, dan mengemudi mobil tersebut. Sebelum benar benar pergi dari sana, Rey telah menyuruh Keisha buat menghandle semuanya.

"Akhhh" ringsian Uda Zen

"Uda bertahan ya, kita bakal kerumah sakit sekarang hiks hiks" ucap aqeela sambil memegang erat tangan udanya itu. Aqeela pun menyandarkan kepala udanya dibahunya.

"Uda harus kuat Uda, qeela gakbisa liat Uda kesakitan gini hiks hiks" ucap aqeela

Arga pun menyandarkan kepalanya dibahu kanan aqeela, tentu saja itu menarik perhatian Rey.

"Sialan si Arga, sempat sempatnya nyari kesempatan sama cewek gw" gumam Rey dalam hati

"Arga juga harus kuat ya ga, maafin aqeela, ini semua pasti karna aqeela hiks hiks' ucap aqeela sambil mengelus rambut Arga dengan tangannya satu lagi.

"Apa sih qeel, ini bukan salah Lo, ini semua karna anak anak vatrosa berengsek itu, akhhh" ucap Arga sambil memegang perutnya yang kesakitan

"Sialan si Arga, untung aja Lo yang udah jagain aqeela dari lama, kalo gak, udah gw biarin aja Lo mati tadi" ucap Rey dalam hati.

Rey pun fokus mengemudikan mobilnya itu. Kini mereka pun sampai dirumah sakit. Rey pun membantu Uda Zen buat masuk krmh sakit dan aqeela membantu Arga. Ya sebenarnya Rey tidak ingin aqeela bersama aqeela, tapi ia pikir, aqeela tidak akan kuat buat menompang badan Uda Zen yang kekar ini.

"Dokter dokter, cepat begok, orang sakit ini" teriak Rey

Suster suster pun menghampiri Rey, dan mengambil alih Uda zen, mereka pun membaringkan Uda Zen dan langsung membawa dirinya masuk ke UGD. Selepas itu Rey pun berahli ke Arga.

"Sini by, biar Arga aku yang urus, kamu tunggu Uda Zen aja" ucap Rey pada aqeela

"Iya Rey" aqeela pun beranjak pergi dan menunggu didepan UGD

Rey pun menyikut perut Arga. Tentu saja arga merintis kesakitan.

"Akhhh gila ya Lo, sakit bgst" ucap Arga

"Makanya gakusah caper sama cewek orang" ucap Rey sambil merangkul arga keruang rawat.

"Haelah Lo, posesif amat, sakit begok" ucap Arga

---

VOTE NYA GAES, GAK KOMEN GAKPAPA YANG PENTING VOTE, HARGAI AUTHOR

malaikat pelindung [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang