20

241 31 1
                                    

1 Mei

Kak Hali mati.

Kenapa? Kok jahat banget sih orang-orang bisa-bisanya nyakitin kak Hali yang jelas-jelas ga salah apa-apa.

Pertama kak Taufan. Terus kak Ice. Sekarang kak Hali.

Kenapa semuanya harus pergi?

Apa kamar ini udah ga enak lagi buat mereka?

Apa Thorn ga cukup baik? Thorn anak baik kok Ó^Ò.

Iya, iya, Thorn ngerti... mereka emang harus pergi... gak ada yang bisa Thorn lakuin... tapi Thorn tetep sedih karena mereka mati.

Kasian kak Gempa, karena ngeliat kak Hali di waktu kematiannya kak Gempa jadi depresi.

Polisi beberapa kali datang. Saat itu kak Gempa langsung teriak-teriak. Nggak mau dideketin. Kak Gempa juga jadi takut sama benda tajam sekecil apapun. Nggak mau makan, muntah-muntah terus. Untung kak Gempa masih mau jadi imam shalat.

Kak Solar bilang kita harus mendukung kak Gempa sebisa mungkin di saat-saat begini. Kak Gempa pasti terguncang banget gara-gara semua ini.

Belum lagi kak Blaze yang gak bangun-bangun. Udah hampir 3 bulan ga bangun-bangun, tidur apaan tuh.

Thorn sering liat kak Gemgem keluar ga bilang-bilang. Waktu Thorn bilang sama kak Solar nggak dibolehin ikut, soalnya Thorn harus pake tongkat keluarnya.

Tapi kemarin Thorn nekat ikut kak Gempa dari belakang. Thorn harus pake tongkat sih, biar nggak jatoh.

Ternyata kak Gempa ke toko bunga. Thorn kira abis itu bakal balik ke kamar, ternyata nggak. Kak Gem jalan terus.

Kak Gempa pergi ke kuburan.

Bunga-bunga yang kak Gempa beli itu bunga lily, bunga geranium, sama bunga dandelion. Kak Gempa melayat kak Upan, kak Ice sama kak Hali.

Sedih banget ngeliat itu. Thorn balik aja daripada jadi nyamuk waktu kak Gempa menjenguk temen-temen kita.

Polisi bilang bakal nunggu kak Gempa siap buat jadi saksi. Semoga kak Gempa bisa jadi saksi, biar kak Hali tenang di atas sana.

Salam,

Thorn.

Room 309's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang