Selasa, 16 Februari 1999, 11.55
Thorn, kau membuatku bangga.
Thorn sudah besar. Dia tahu apa yang diharapkan darinya. Aku tahu harapan kami memang egois.
Tapi adik kecilku sudah bertumbuh sangat pesat.
Gempa jadi lebih bijak, lebih mirip orang dewasa. Dia memang menakjubkan. Teman Solar gitu loh.
Keluargaku sudah bertumbuh.
Kalian, apa kalian melihat ini?
Andai kalian melihatnya sendiri.
Jujur saja, aku marah.
Tapi aku tidak tahu harus marah pada siapa.
Pada aku, kalian, atau pada dunia yang seolah bertahan untuk melakukan satu hal: menghancurkan hidup Solar Ardiansyah.
Good job, soalnya dia berhasil.
Yahh, karena diari itu tempat melepaskan unek-unek, kurasa tak apa emosional sesekali.
Tentu saja aku tahu. Bukan cuma aku yang menderita. Bukan cuma aku yang menangis.
Aku sedang egois.
Jujur saja, otakku sedang kacau saat ini, seolah dia sedang perang dengan hatiku. Tapi tidak boleh, atau suster akan beralasan leukimiaku parah dan menambah jadwal kemoterapi.
Astaga, kuberitahu, ya.
Tidak sudi.
Ya ampun, gaya tulisan macam apa ini. Sepertinya otakku sedang benar-benar kacau.
Yah, bagaimana tidak kacau ketika 4 orang yang kausayangi melebihi keluarga sendiri pergi secara berturut-turut dalam jangka waktu sekian tahun?
Kami stres.
Tapi, diluar dugaan,
Mereka menahan kewarasan kami, padahal mereka sudah pergi. Seolah-olah ada yang berbisik ke benak kami: 'kalau kalian mau kehilangan kewarasan, jangan sekarang'.
Hebat?
Hebat banget sampai nggak masuk akal.
Tapi, memangnya di kamar ini ada yang punya akal?
Kecuali aku, tentu saja.
... oke.
Aku sudah kelewat batas.
Aku butuh asupan kewarasan. Sekarang.
Sayangnya aku mungkin nggak bisa mendapatkannya dengan menulis.
Setidaknya aku jadi lebih santai.
Salam swag,
Solar yang ganteng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Room 309's Diary
FanfictionMinggu, 4 April 2021 Kak, tidak terasa kita sudah berpisah selama 20 tahun, ya? Aku sudah menunaikan janji, kak. Aku sudah bertahan hidup. Keren kan aku? Hehe. Kak, hari ini, ada seseorang yang spesial ingin membuka kenangan kita. Boleh kan kak? K...