2.🦁

976 107 4
                                    

Off dan gengnya duduk dengan santai tanpa menghiraukan teriakan para mahasiswa yang mengagumi mereka.

Mereka duduk di sudut kantin, dekat dengan jalan jeluar yang langsung menuju koridor fakultas.

"Ai Off! Lo kenapa tadi waktu nunggu gue sama Singto? Keanya abis berantem? Sama siapa?" Tanya seorang teman Off yang berparas tampan, alis dan mata tajam,bibir terbentuk yang seksi. Jangan lupakan dia seorang blasteran.

"Gapapa kok Bright. Onoh tadi ada bocah tengil nabrak gue, tapi dia yang marah. Mana junior lagi, ck. "

"Tadii lo bilang gapapa selagi ada si cowo manis pendek bibir seksi tadii." Goda Tay membuat banyak pertanyaan di benak teman²nya yang lain.

"Ish apaan si lo!?"

"Gue engga ngarang ya"

"Tau! Tapi kenapa lo bilang?!"

"Pengen aja kenapa? Mulut mulut gue kok, tenang aja."

"Sat!"

"Wait... Off? Sekarang lo tertarik sama cowok?" Tanya seorang temannya lagi.

Pria yang tadinya tak peduli dengan percakapan teman bodohnya sekarang mulai tertarik. Pria berkulit tan dengan rahang terlihat tegas kini menatap bingung kedua temannya itu, jelas meminta penjelasan.

"Ck! Iya kenape?! Lagian ya, kalo kalian liat tu cowok pendek tadi juga pasti kalian bakal suka."

"Bentar Off! Jadi lu beneran suka ma tu temen bocah yang nabrak lo tadi?"

"Iya bangsat! Udah puas? Ngaku kalian kalo diposisi gue juga bakal sama deh."

"Idihh gue mah kaga kayak lo ya Off! Yakali gue homo." Ujar pria disamping pria tan tadi, ia tampak lebih dewasa.

"Behh.. Mew! Cobak lo liat tadi, ck ck."

"Apaan si lo tu Off, maaf lo itu gay? Kalo gay maaf gue sebenernya agak jijik"

"Bukan gay Sing, tapi lagi terpesona aja ma tu bocah, imut banget gilak."

"Serah lo lah."

Mereka, Off,Tay,Bright,Mew dan Singto memakan makanan mereka. Off sebenarnya agak jengah diejek gay oleh mereka.

.
.
Krist baru saja menyelesaikan acara menyonteknya. Ia agak lama, tadinya ia pikir cuma sedikit, tau tau sebukit.

Ia berjalan melewati koridor menuju kantin. Ia melewati bangku tempat Off dan gengnya duduk. Tapi kemudian ia berbalik, ia melupakan ponselnya, ia segera kembali menuju kelasnya.

Off yang tak sengaja melihat pria manis lainnya tiba tiba saja melintas ide licik di otaknya yang tak seberapa.

Off menatap teman temannya bergantian dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Singto mulai risih dengan tatapan Off dan akhirnya angjat bicara.

"Lo kenapa Off?"

"Hehe. Sing? Lo bilang lo jijik sama gue yang gay kan? Atau jangan jangan sebenernya lo juga gay makanya bilang gitu ke gue? Lo juga belom pernah pacaran tuh."

"Sat! Apaan si lo Off!" Singto mininggikan suaranya, tanpa sadar semburat merah melintang dipipi tannya jadi tidak begitu terlihat.

"Au, gue kan cuma bilang aja. Kenapa lo marah? Atau jangan jangan emang bener?"

Semua menatap Singto agak ragu. Kata off ada benarnya juga, ia sama sekali belum pernah pacaran.

"Bangsat Off! Gua ga gay! Gue ga pacaran karna emang kaga kepengen aja asu!"

"Hemm kalo gitu buktiin!"

"Buktiin gimana lagi?!"

"Buktiin kalo lo ga gay!"

Be Unique (singtokrist) {On going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang