Hari libur, hari yang paling dinanti banyak orang, termasuk kalian.
Pagi yang cerah ini, seorang pemuda manis tampak terganggu tidurnya. Ia bangun dan mengusap matanya, mengumpulkan semua nyawanya.
"Ughh.."
"Anjir dah jam 8, tapi masi ngantuuk..."
"Ck, au ah mandi aja."
Krist, pemuda itu meracau tak jelas dipagi hari. Ia segera mengambil handuknya dibalkon dan menuju kamar mandi.
Sekitar 20 menit, Krist keluar dari kamar mandi dan langsung ke arah lemari, memilih beberapa baju kemudian memakainya.
Krist memakan sarapannya dengan lesu, ini hari libur tapi teman temannya sedang sibuk semua. Katanya belum selesai tugas lah, ngga mood lah, weekend dengan keluarga, ada yang menjenguk keluarganya yang sakit. Krist menghela napasnya berat. Ia bosan.
"Hufft.. bosaaan... ngapain ya?.. tugas udah kelar, mau keluar tapi gaada temen, rebahan seharian udah hampir tiap hari. Aaaaaaa...."
Krist meletakkan kepalanya di meja, meneggelamkan wajahnya di lipatan tangan mulus miliknya.
.
.
.
.
..
Disisi lain, seorang pemuda tampan tengah memakai bajunya. Ia berencana jalan jalan ke beberapa tempat hari ini. Ia bercermin sambil tersenyum, tentunya menambah kadar ketampanan yang tak manusiawi miliknya itu.
"Oke... kamera, tas, bekal, oke semua sudah. Saatnya berangkaat." Singto menaikkan satu tangannya keatas, tanda ia amat bersemangat hari ini.
Singto turun ke patkiran dan melajukan mobilnya keluar dari sana. Ia melajukan dengan kecepatan sedang, menikmati perjalanan di hari liburnya ini, yahh walaupun tentunya jalanan agak padat karena hari libur.
Tak lama, mobil singto menepi didekat danau yang masih asri dan sejuk. Disana ada beberapa keluarga sedang piknik, ada juga sepasang kekasih tengah ber uwu²an disana. Singto menghela napas sejenak, menghirup oksigen segar disana.
Ia berjalan menujubsebuah kursi dekat pohon di area itu. Ia mengeluarkan beberapa barangnya, terutama kameranya. Ia senang sekali menangkap gambar² alam seperti disini.
"Aihhhh.. kemari meoww.." suara seseorang.
Singto mengedarkan pandangannya, mencari asal suara yang terdengar dekat dengannya.
"Eh ehh... jangan banyak gerak naa, nanti kamu jatuh meow." Suara orang itu lagi.
Akhirnya pandangan singto tertuju ke atas pohon yang ada tepat diatas tempatnya duduk saat ini.
"Hey! Lo kapain Krist?!" Singto segera bangkit melihat krist lagi dengan khawatir.
"Eh phi Sing, ituu ada kucing disituu, tapi dia gamau turuun" adu Krist menunjuk nunjuk seekor kucing berwarna abu²-putih diatas pohon.
"Aihh, udah diemin dia! Entar yang ada lo yang malah jatuh bego?!"
"Gamau, Kit mau tolongin-"
Grepp
Kucing itu turun dengan entengnya sebelum Krist menyelesaikan kalimatnya.
Sekarang singto menatap krist, mengintimigasi agar krist sekarang turun. Krist hanya mengeluarkan cengiran lolosnya. Ia perlahan mulai turun, sudah hampir sampai, tapi sialnya kaki kiri krist tergwlincir, dengan sigap singto menangkap Krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Unique (singtokrist) {On going}
FanficKrist Perawat seorang mahasiswa angkatan ke 2 jurusan ekonomi di salah satu universitas Thailand. Pria manis berkulit putih dan memiliki senyuman manis melebihi gula, tampak manis, tampan, cantik, tegas, imut di satu tempat. Dia siswa yang biasa saj...