Yah, setelah kejadian hari itu, Singto dan Krist saling menjauh. Keduanya tak ada yang berani bertemu, jangankan bertemu saling menatap saja tidak.
Teman² Krist yang menyadari Krist tampak menghindar dari seseorang menjadi cemas. Ditambah Krist yang biasanya rewel sekarang jadi agak tenang. Memang mereka dulu mengeluh karena Krist rewel, tapi kalau tiba² diam begini juga tak bagus.
Tak kalah jauh dari teman² Krist, teman² Singto juga mulai cemas. Kadang beberapa kali Off dan Tay menggoda Singto soal Krist, tapi Singto pasti akan mengelak, mengalihkan topik bahkan kadang emosi kalau miid nya sedang tak bagus.
Hari ini, Krist dan teman²nya sedang duduk ria di salah satu kafe di dekat tempat tinggal mereka. Sudah jadi hal biasa bagi mereka menghabiskan waktu bersama, mereka sudah seperti keluarga. Ya, sifat dan sikap mereka lama kelamaan makin mirip.
"Ai, Kiit.. kamu kenapa hem?" Tanya Gulf melihat Krist hanya memainkan minuman matcha lattenya.
"Iya tuh Kit, kamu kenapa? Kok akhir² ini kamu jarang ngomong?" Tambah Win.
Krist menggeleng.
"Kalo ada apa apa cerita naa." Bujuk Gun.
"Kiit, kita keluarga na, gapapa kalo gamau cerita sekarang, kapanpun Kit mau cerita kita selalu ada na." New mulai melanturkan kalimat bijaknya yang jarang keluar.
Krist diam sebentar.
"Emm.. sebenarnya..-" ucapan Krist terputus.
"Kenapa Kit?" Gulf mengelus punggung Krist mencoba menenangkannya.
".. itu.. Kit sebenarnya panes dalem, jadi ga nafsu makan, Kit jadi gaada tenaga, ini tenggorokan juga sakit, jadi Kit d-diem aja." Krist setengah berbohong, memang iya Kit sedang panas dalam, tapi bukan itu penyebab utama ia diam.
"Kalo gitu napa masi makan minum ini si? Sini sini bawa!" New langsung merebut makanan dan minuman Krist yang baru dinikmati setengah.
"Aishh New!"
"Udah udah.. Kiit, kamu jangan makan yang panes² dulu, ntar mampir ke alpam*rt beli larutan dulu, nanti kalo dah sembul aku traktir Kit yang banyak kok." Gulf selalu jadi sosok penengah yang baik.
"Emm, janjii" Krist mengeluarkan puppy ayesnya dan mengajukan jari kelingking kanannya.
"Iyaa, janji. Udah ayok." Gulf mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Krist.
Mereka lanjut makan, kecuali Krist yang hanya menyimak sambil terus minum air. Setelahnya mereka mampir ke alpam*rt membeli larutan dan susu beruang untuk Krist. Selanjutnya mereka pulang ke tempat masing². Daan, Krist sudah disewakan kondo oleh Maenya.
.
.
.
.Disisi lain, Tay, Off, Bright dan Mew sedang berkumpul di apartemen Singto. Disana mereka melakukan hal random. Off Tay main game, Bright asyik scroll media sosial, Mew menonton 'Girl From Nowhere' di tv milik Singto, daan sang tuan rumah berkutat dengan komputernya,byasalah anak ambis😌
Game yang diamainkan Tay dan Iff dimenangkan oleh Tay, Off mendecak frustasi. Off menghempaskan tubuhnya di kasur Big size. Ia menghentak hentakkan kaki dan tangannya di kasur itu,bak anak kecil yang merajuk. Tay yang melihat itu melemparkan bantal ke arah Off. Off yang tak terima membalas Tay, dan jadilah mereka berdua perang bantal dan tak sengaja mengenai kepala Bright, tak mau kalah juga Bright ikut melempar bantal ke arah Tay dan Off, daan mengenai kepala blakang Mew dan tv nya. Mew yang sedang menonton dengan serius terganggu oleh bantal yang menghantam cukup keras kepala bagian belakangnya. Ikut emosi, Mew ikut perang bantal dengan mereka. Sampai akhirnya ada bantal yang mengenai kepala Singto, dan langsung menatap tajam keempat sahabat bobroknya itu.
Semua membeku di posisi masih perang bantal. Off tersungkur, Tay mengangkat bantal hendak menimpuk Off , Bright yang siap melayangkan bantal ke Tay dan Off, dan Mew diatas semuanya siap melempar bantal juga ke mereka bertiga. Semuanya langsung tersentak dan segera merapikan kasur yang berntakan itu.
"Ck, kalian kaga gelut sehari bisa kagak si?!" Singto menaikkan nadanya.
"Hehe, kan cuma bercanda Siing." Off menyengir.
"Iya ishh. Lo kenapa sii? Belakangan ni lo sering emosii. Pms lo?" Tay makin memancing emosi Singto.
"Pms pantat lo! Gue lagi fokus anjing!"
"Yauda yauda, kita minta maap."
"Ck, iya iyaa"
"Nah betewee. Abis lo lesai kita ngobrol laa. Kita terus bareng tapi kaga ngobrol." Off membujuk Singto.
"Iyaa. Tar gue selesaiin ini dulu."
Singto kembali fokus ke laptopnya. Sedangkan keempat anak laknat itu anteng duduk manis di kasur membentuk lingkaran, tapi masih kurang satu.
Akhirnya Singto selesai, ia menyusul mereka dan ikut duduk, mengambil bantal kecil dan meletakkannya di paha dengan kakinya yang bersila.
"Buru ngomong" Singto membuka pembicaraan agak sarkas.
"Lo sabar napa! Jujur ni ye, lo kenapa si sebenarnya Sing?" Jujur saja Off lama lama ikut frustasi dengan Singto yang tak karuan moodnya.
"Jujur apanya lagi? Gue kaga napa² cok. Cuma lagi kaga mood aja."
"Boong lo! Kita dah temenan lo dari lama tolol! Kita dah apal gerak gerik lo!" Bright mulai emosi juga, Singto selalu menutup diri.
"Apa lagiii. Dah gue cuma kaga mood!"
"Tapi kliatannya lo lagi ngindarin seseorang?" Tay memperhatikan sahabatnya itu.
"Apaan? Ngindarin? Kaga ada bego!" Raut wajah Singto mulai berubah, sahabat²nya itu sudah hafal pasti sedang berbohong.
"Sing, lo kaga percaya ma kita?" Mew angkat bicara.
"Bukan gitu Mew, gue cumaa..-"
"Cuma apa?!" Keempatnya kompak.
"Gimana ya gue cerita."
"Cerita aja dari awal gpp"
"Hemm, gue kepikiran sama Krist cok"
"Owalah ajig gue kira apaan. Jadi gimana nii? Lo mulai naksir?" Goda Off.
"Bukan bangsat! Gue takut tu anak kenapa napa. Ntar kalo misal dia beneran suka sama gue, dan dia tau kalo gue cuma ngisi taruhan tolol lo gimana? Masalahnya selama gue pantau tu anak rapuh banget jirr. Kea anak tk, kita ga sengaja ciuman aja dia ngejauh gtu" Singto bergumam kecil diakhir kalimat.
Off, Tay, Bright dan Mew kaget bukan main. Sudah sedekat itu kah? Tidak! Pasti tidak! Ciuman katanya?! Tapi tidak sengaja juga. Entahlah keempatnya bingung saat ini.
"Lah napa kalian diem ha?! Katanya ceritain! Gue dah ceritain kalia-"
"Sing, gue ga nyangka lo berani banget" Off dan tiga irang lainnya mulai bersandiwara bak orang terharu dan langsung ditatap jijik oleh Singto.
"Ish! Apaan si bangsaat!!"
"Bwhahahahahahahah" tawa keempatnya pecah. Singto sudah pasti malu.
.
.
.
..
.Tbc
Hai👋
Huhu akhirnya bisa ngetik lagii.
Thanks banget buat kalian yang udah mampir ke wp ini🖤Jangan lupa vote & komen.
Maaf kalo banyak typo, ni jari blom sepenuhnya sembuh si wkwkwkwk.Yauda yauda. See u next time🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Unique (singtokrist) {On going}
FanfictionKrist Perawat seorang mahasiswa angkatan ke 2 jurusan ekonomi di salah satu universitas Thailand. Pria manis berkulit putih dan memiliki senyuman manis melebihi gula, tampak manis, tampan, cantik, tegas, imut di satu tempat. Dia siswa yang biasa saj...