29.

905 61 11
                                    

"Jadi gimana?" Tanya Off setelah beribu ratus candaan randomnya sejak menjenguk keempat manusia kasmaran itu.

"Gimana apanya?" Beo Singto.

"Kalian berempat dah jadian?"

Blusss

"Off jancok" batin keempatnya.

"Iliihhhh sok sokan malu malu meong. Jadi udah atau kaga?" Tay ikut campur.

"Eemm anu itu..." jawab Krist malu malu.

"Masih pdkt" jawab Singto secepat kilat dengan menahan malu.

"Eh cieee yang lagi pdktan uhhuyy mana nih homophobic kitaa" ejek Tay, Off, Bright dan Mew.

"Bacot! Diem lo pada! Kaga liat orang lagi sakit?!" Emosi Singto.

"Adooy singanya ngamuk. Eh eh baby krist tenangin singamu yah.. kita mau pulang pai paiiii~" goda New langsung beranjak pergi diikuti yang lainnya.

.
.
.
.

Hening

.
.
.
.

Setelah mereka pergi, suasana jadi awakwrd silent. Baik Singto maupun Krist sama sama terdiam, berkutat dalam pikiran masing masing untuk mencari topik.

Sesekali keduanya saling curi curi pandang lalu mengalihkan pandangan karena malu sendiri.

Akhirnya setelah 45 menit lamanya di dalam kecanggunggan dan keheningan diantara keduanya, mereka angkat bicara juga. Eh tapi sialnya mereka samaan.

"Krist/phi Singto"

"E-eh kit duluan deh."

"Ah ngga phi duluan, yang tuaan yang duluan."

"Jadi aku tua?"

"Ya iyalah. Liat tu dah ada kerutan" canda Krist menunjuk dahi Singto.

"Hah?! Seriusan?!" Panik Singto.

"Ahahaha ngga ko phi Siing kalo kerutan kan mana mungkin hati ini jatuh cinta..... ups"

Memang pada dasarnya Krist itu mulut ember. Bocor sudah rahasianya yang paling rahasia selama 2 tahun belakangan ini.

Singto yang awalnya panik kini terkejut. Wahh jadi Krist suka padanya? Keren.

Ditatapnya sang empu berkulit putih itu. Yang ditatap gugup sampai mengalihkan bola matanya ke sembarangan arah.

"Krist?" Panggil Singto.

"I-iya?"

"Boleh phi tanya sesuatu ngga?"

"E-eh? Boleh! Ah iya boleh kok"

Perlahan tapi pasti, Singto turun dari ranjangnya lalu mendekat kearah Krist. Ia menarik kursi di sebelah ranjang Krist lalu duduk dengan hati hati disana.

Dipandanginya ciptaan Tuhan yang sialnya sudah merenggut hatinya beberapa bulan lalu. Diusapnya surai hitam pemilik mata hitam polos itu.

Seakan tenggelam dalam pandangan masing masing. Keduanya sama sekali tak mengalihkan pandangan. Saling mengagumi satu sama lain.

Satu hal yang baru Singto sadari dari Krist.

Krist cantik dan imut.

Ahh lihatlah kedua bola mata yang nampak polos itu, sepasang pipi berisi putih yang tengah bersemu, hidung mancung, sepaket bibir imut pink yang sangat menggoda.

Ah sial! Kenapa ia baru sadar.

Ah sial! Kenapa ia baru sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Be Unique (singtokrist) {On going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang