Sudah seminggu lewat 2 hari Singto dan Krist belum sadar sadar juga mengingat mereka berdua kehilangan banyak darah terutama Krist.
Dan saat itu juga Joss dan Luke semakin dekat. Kadang kali Joss dan Luke saling bertukar jemput untuk menjenguk Singto dan Krist. Kadang Luke yang menyemput Joss, kadang sebaliknya.
Para sahabat dan keluarga Krist dan Singto sudah mendengar berita. Orang tua Singto belum bisa datang karena mereka ada trip kerja di luar negeri, sedangkan ayah Krist sedang berada di luar kota, pekerjaan yang sangat menumpuk menyulitkan dirinya untuk menjenguk Krist, dan ibu Krist berada di daerah pedesaan, akses untuk ke kota agak sulit baginya dan akhirnya sama, ibu Krist akan menjenguk anaknya hanya beberapa kali, disamping itu ia juga harus mengurus beberapa anak kecil disana.
OffGun, TayNew, MewGulf, BrightWin dan KhyasaSkylee juga sengat sering menjenguk Singto dan Krist. Aoalagi Skylee, sebagai sepupu, Skylee sudah menggap Krist kakak sendiri, jadi wajar saja kalau ia sangat khawatir.
Saat ini, kebetulan Joss dan Luke tidak ada mata kuliah. Jadilah mereka pergi kerumah sakit untuk menjenguk Singto dan Krist.
Joss menjemput Luke, karena kedekatan mereka, keduanya sudah saling tukar alamat, tinggal saling tukar cincin:)
"Udah siap?" Tanya Joss meyakinkan.
"Um, udah. Jalan dah" sahut Luke
"Kuy" ujar Joss
"Gas"
Ngeeeng
_________________________________________
Joss dan Luke sampai di rumah sakit. Masing masing menenteng tottabag yang berisi makanan dan minuman serta beberapa barang lainnya.
Dalam perjalanan keduanya diiringi percakapan ringan serta gelak receh dari Luke yang memang seorang yang mempunyai humir yang receh dan sukses membuat Joss tertawa juga.
Mereka masuk kedalam lift karena kamar inap Singto dan Krist berada di lantai 3, rumah sakit itu 5 lantai. Di dalam lift hanya ada mereka berdua.
Entah mengapa susana menjadi agak canggung dari sebelumnya. Keadaan di dalam lift benar benar sepi dan hening sampai.
Gubrak!
Lift tiba tiba bergoyang membuat keseimbangan Joss yang sedang tak benar posisi kakinya berdiri jadi oleng mengimpa Luke.
Joss menabrak Luke sampai keduanya menempel di dinding sedangan Joss yang menindihi Luke.
Pandangan keduanya bertemu, keduanya diam menikmati detik detik bagai waktu berhenti berputar hanya demi mereka berdua saja.
Arah pandang Joss turun sampai ke bibir pink Luke. Entah setan apa yang merasuki dirinya, perlahan tanpa kendali kepalanya maju seinci demi seinci.
Luke yang belum mencerna keadaan hanya menutup matanya pasrah. Semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat, tinggal beberapa inci dan....
"Mohon maaf atas kesalahan teknis ini, mohon perhatikan dan perbaiki posisi anda demi kenyamanan dan keamanan bersama di dalam lift"
Suara seorang petugas yang bertugas menentrupsi kegiatan Joss dan Luke. Joss segera menjauhkan diri lalu berdiri dengan benar begitupun dengan Luke.
Dapat Luke rasakan saat ini telinganya memerah, dan juga pipinya terasa panas. Joss yang menyadari itu berusaha sekuat tenaga agar tak tersenyum, walaupun gagal, eer yah dia tersenyum kecil bahkan hampir tak terlihat.
Ting
Pintu Lift terbuka. Kondisi keduanya masih awakwrd. Dengan keheningan menyertai keduanya berjalan beriringan menuju kamar Singto dan Krist yang di tempatkan di kamar inap yang sama, kamar dg4005 lantai 3(fake).
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Unique (singtokrist) {On going}
FanfictionKrist Perawat seorang mahasiswa angkatan ke 2 jurusan ekonomi di salah satu universitas Thailand. Pria manis berkulit putih dan memiliki senyuman manis melebihi gula, tampak manis, tampan, cantik, tegas, imut di satu tempat. Dia siswa yang biasa saj...